@Fluidlinear - Beauty Warlock

328 10 0
                                    

TYRA mengelap keringatnya. Bayangkan seorang putri raja warlock, cantik jelita yang biasa duduk, menari, menjahit, bermain musik, dihukum membersihkan desa selama satu bulan.

Sebagai puteri Tyra hanya bisa pasrah, ia harus mencontohkan yang baik kepada rakyatnya. Tyra tidak ingin ia dibedakan dengan rakyat. Kesalahan tetaplah kesalahan, harus menerima konsekuensi.

Seluruh rakyat di desa kagum akan tangung jawab Tyra. Bahkan rakyat berebut mengajak Tyra makan siang di rumah mereka.

Ah ya, selama masa hukuman Tyra tidak tinggal di kerajaan melainkan di desa.

"Ini untukmu," seorang lelaki pengembala memberikan Tyra sebotol minuman.

"Ah ya, terimakasih, siapa namamu?"

"Harry, panggil saja Harry tuan puteri," ucap lelaki pengembala tersebut.

"Cukup Tyra saja, aku sedang tidak berada di kerajaan." Tyra tersenyum. "Ah sebaiknya aku melanjutkan pekerjaanku agar cepat selesai," lanjut Tyra.

Tyra kembali meraih sapu dan serokan sampah yang ia sandarkan di dekat tempat duduknya.

"Bolehkah aku membantumu?"

Tyra menggeleng. "Ini tugas ku, tangung jawabku, lagi pula aku suka bersih bersih. Lingkungan yang bersih itu terlihat lebih indah, Harry."

"Tetapi Tyra, mengapa tidak kau gunakan sihir untuk membersihkan semua ini. Ku rasa sihir mu cukup kuat untuk membersihkan seluruh desa dalam sekejap tanpa bersusah payah."

Tyra lagi lagi tersenyum. "Aku ingin menikmati masa masa hukuman ku, Harry. Kapan lagi aku dapat membersihkan desa setiap hari dengan jerih payahku, merasakan menjadi rakyat biasa, makan bersama dengan masyarakat desa, dan bertemu denganmu. Aku ingin menikmati itu semua.

"Setelah ini, mungkin aku akan jarang pergi ke desa. Aku harus belajar menjahit, menari, memasak, mengasah sihirku. Mungkin aku takkan bertemu lagi denganmu. Aku akan merindukan semua ini."

Harry mengangguk mengerti. "Aku mengerti mengapa orang orang desa sangat mengagumimu Tyra. Mau kah kau ajarkan aku dasar dasar sihir?"

"Sejujurnya hanya turunan raja saja yang boleh belajar ilmu sihir. Namun, aku beri kesempatan untukmu. Jangan gunakan untuk yang tidak baik, mengerti?"

Harry mengangguk semangat.

"Nanti malam, di bukit beverly."

"Baiklah."

Setelah mengakhiri pembicaraan mereka kembali dengan tugasnya masing masing.

Selesai

// fluidlinear

Challenge: LingkunganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang