@-castawayx - Jum'at Bersih

958 21 1
                                    

SMA NUSANTARA 7 menggelar kegiatan jum'at bersih dalam rangka mempersiapkan sekolah mereka untuk mengikuti adiwiyata tingkat Provinsi. Seluruh siswa-siswi diperintahkan untuk membersihkan tempat yang sudah ditentukan oleh para guru. Seperti yang terjadi pada kelas X MIPA 2, mereka akan membersihkan bagian belakang sekolah yang sedikit tak terurus.

"Pungut sampahnya, kawan-kawan! Ayo, semangat!" Koar si ketua kelas, Abu Wijaya atau Abu.

Dila menatap jengkel ke arah Abu, "Bacot, lo! Kerja juga!"

"Lah? Gue kan ketua kelas, jadi gue cuma disuruh ngawasin kalian aja," ujar Abu dengan senyum lebar. Seluruh anak buahnya lantas mengerang jengkel.

Tanpa memperdulikan Abu lagi, siswa-siswi kelas X MIPA 2 kembali bekerja. Sebagian anak lelaki menaruh sampah yang dikumpulkan para siswi ke dalam bak sampah, sementara anak perempuan sibuk menyapu dan mencabuti rumput-rumput liar.

"Buang dulu sampahnya, Dik!" Suruh Ajeng. Dika mengangguk dan menarik Bayu untuk membawanya.

"Males banget gue kayak gini, sumpah! Tangan gue jadi kotor dan berkuman kayak gini, iyuh!" Vivi mengkibas-kibaskan tangannya jijik lalu menyapukannya ke celana olahraga Abu.

"Woy! Kampret! Baru dicuci nih, woy!" Vivi hanya memeletkan lidahnya.

Yang lain tertawa melihat kelakuan Vivi yang seenaknya terhadap Abu. Bayu dan Dika kembali dengan dua bak sampah kosong.

"Nemu dimana bak sampah itu, dik?" Dika mengendik, "Lo ngambil punya kelas lain?"

Bayu memutar bola matanya, "Gak usah banyak tanya bisa kali, ya. Kita nemu di TPA, gak ada yang punya."

Mereka kembali bekerja membersihkan bagian belakang sekolah mereka dengan jangka waktu yang cukup lama. Sedikit demi sedikit, sampah-sampah dan rumput liar sudah mereka buang hingga tempat tersebut terlihat lebib bersih dari biasanya.

"Satu kali lagi, nih, yu. Jangan sama Dika atau Revan lagi, deh," suruh Lia kepada Bayu.

Bayu mengangguk. Tangannya menyeret satu bak sampah berisi penuh dedaunan serta rumput menuju Aldi yang sedang meminum es. "Bantu gue," pintanya.

Aldi menyelesaikan minumnya lalu berdiri membantu Bayu. Abu berdiri dengan tangan bersedekap di dada, mulutnya dengan lancar menyuruh para anak buahnya yang dalam hati mengutuk ketua kelas mereka.

Satu langkah, dua langkah, tiga langkah, Aldi berjalan hampir melewati Abu namun tak disangka dorongan dari belakang membuatnya terjungkang dan melemparkan bak sampah yang dibawanya menuju Abu.

BRAK!

Aldi yang tak sempat terjatuh--hanya terjongkok-- langsung berdiri, kemudian bak sampah merah tersebut jatuh menggelinding dengan isi yang menumpahi tubuh Abu. Sontak, seluruh siswa-siswi kelasnya tertawa terbahak-bahak bahkan ada yang sampai memukul tembok dan terjongkok.

"Mampus lo, 'bu! Mampus!" Sorak mereka masih dengan tawa.

"Abu bau!" Lagi-lagi, mereka menertawakan Abu yang kini wajahnya sudah memerah.

Tubuh Abu dipenuhi dedaunan kering dan basah yang juga menempel di bajunya, wajahnya tercoreng tanah, dan rambut ikalnya yang dipenuhi rumput liar.

"Dosa semua lo, ngezalimin gue!" Teriakan Abu yang membuat mereka semakin tertawa.

Setelahnya, mereka membantu Abu bangkit dan membantu Abu membereskan sampah-sampah tersebut.

"Lo yang buang sampahnya, ya, 'bu," ujar Rika dengan seringai kecilnya.

Abu berdecak jengkel, "Sialan lo semua."

Selesai

// -castawayx

Challenge: LingkunganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang