Serpihan 3

65 5 4
                                    

sambungan---

---------------------------

"hihi iya ya lucu juga" kata Alana masih lemot alias tidak mengerti maksud Dito
"jadi?" kata Dito
"hah? jadi apa?" tanya Alana dengan tampang bingung, Dito merasa Alana tak kunjung mengerti akhirnya ia berjalan maju ke ujung balkon lalu teriak se kencang kencang nya..

"ALANA GUE SUKA, SAYANG,DAN CINTA SM LO, LO MAU GA JADI PACAR GUE" teriak Dito membuat Alana terkejut bukan main
"that's lan, jadi lo mau?" kata Dito sambil berjalan menuju Alana, tentu saja Alana tidak bisa menahan senyum indah nya
"I-iya hehe" kata Alana malu malu

----------------------------------------------

"AFSFTSFSGSGHSHSU GUE SENENG BANGET BANGET BANGET TAA" kata Alana heboh kepada Afta tapi suara nya yang amat keras membuat orang orang yang berlalu lalang di kantin melempar pandangan heran kepada mereka

"oke oke fine lo udah dapet, soooo buat gue mana lan?" kata Afta sambil menaik turun kan alis nya jahil
"okeey lo sama cowok yang waktu itu gue ketemu di mall oke?" kata Alana
"yayaya boleh lah" kata Afta tak terlalu peduli

tiba-tiba ponsel Afta bergetar menandakan ada notif masuk..
"loh ini si Reza udh nge add gue?" tanya Afta kepada Alana heran
"iyoi kan gue suruh HE HE" kata Alana nyengir
tiba tiba ponsel Afta kembali bergetar..

Reza: addback :)

Aftala: udah:)

tiba-tiba Alana menepuk nepuk bahu Afta..
"itu bukanya Reza yang nabrak gue?" kata Alana sambil menunjuk salah satu cowok ber perawakan tinggi, tegap, ber alis tebal dan ber wajah sangat cool, itu Reza.

Alana pun langsung menarik tangan Afta dan mendekati Reza

"sori lo Reza kan? yang nabrak gue waktu itu?" kata Alana cepat
Reza mendongak..
"hey, iya wow kita satu sekolah?" tanya Reza sambil tersenyum

anjirr gue meleleh liat senyum nya kata Afta dalam hati

"iya, oiya za ini temen gue yang mau gue kenalin ke lo" kata Alana, lalu Reza melihat ke arah Afta

"Reza"

"Afta"

ingin rasanya Afta menghentikan waktu saat mereka berjabat tangan. tiba-tiba terdengar suara yang sangat merdu di telinga Alana.

"Alana" oh, Dito.
"haai!!" ucap Alana riang, setelah melempar senyum tipis ke arah Afta Dito beralih menatap Reza dengan tatapan heran
"ini....siapa?" kata Dito kepada Alana
"ooh iya, Dito ini Reza temen ku dan Reza ini Dito pacar gue" kata Alana sambil melihatkan senyum termanis nya

pacar, mereka pacaran? ucap Reza dalam hati

"Dito"

"Reza"

Afta menyadari ada hawa dingin yang aneh di antara mereka, entah apa..

"oiya lan temenin aku ke aula yuk" kata Dito sambil menggandeng tangan Alana
"okee, za ta gue tinggal ya bye" kata Alan balas menggandeng tangan Dito, dan tersisalah Afta dan Reza.

"hmm za kayaknya gue mending ke kelas aja deh hehe bye" baru satu langkah Afta melangkah tangan nya di tahan Reza
"temenin gue aja yuk ta" kata Reza sambil tersenyum bertepatan dengan itu perasaan Afta merasakan sesuatu yang aneh sampai ia pun tidak mengerti itu apa.

-----------------------------------------

aroma ayam goreng menyeruak ke indra penciuman Afta dan Reza, ya tadi saat bel pulang berbunyi Reza mengajak Afta untuk pulang bersama berhubung Alana pergi bersama Dito jadi yaa dia setuju setuju saja itung itung dia tidak sedang membawa mobil dan jadi irit ongkos, hehe.

setelah lama mengobrol, mereka berdua melahap makanan masing masing dengan keheningan, dan akhirnya Reza membuka pembicaraan.

"ta, lo udah berapa lama sahabatan sama Alana?" kata Reza santai
"hmm lumayan sejak 2 tahun yang lalu" jawab Afta tak kalah santai
"kalau boleh tau, dia itu orang nya gimana sih ta?" kata Reza lagi
"hmm baik, setia kawan, selalu ada, pengertian apalagi yaa..goals deh pokoknya" kata Afta, lalu ia melihat senyuman tipis terukir di wajah Reza bahkan sangat tipis sampai sulit terlihat.

"emg nya kenapa za?" tanya Afta penasaran
"gapapa kok" jawab Reza

tetapi entah mengapa perasaan Afta tidak mengatakan bahwa ini tidak apa apa, pasti ada sesuatu.

/////////////////////////////////////////

pagi ini Alana masuk ke dalam mobil Afta dengan mata sembab dan muka pucat nya dan ia pun berkata sesuatu yang membuat Afta terkejut setengah mati..

ia putus dengan Dito.

"anjir awas aja di sekolah gue langsung samperin! dia emg blg apasih alesan nya?!" kata Afta mencak mencak

"dia bilang kalo kita terlalu cepet jadian nya, dia bilang dia masih ragu" kata Alana

"halah bullshit!" balas Afta cepat

plak! (gtau suara nampar gmn)

tamparan itu mulus mengenai pipi Dito, membuat nyeri nya sampai ke hati dan sekaligus mengagetkan Dito yang sedang membaca di taman sekolah

"maksud lo apa mutusin Alana?!?!??!!" kata Afta berusaha mengontrol emosi nya

"ta sumpah gue sayang sama dia gue cuman butuh pendekatan aja sama dia ta" ucap Dito sabar

"halah! sampah" ucap Afta lagi

"sekali lagi lo mainin Alana....lo berhadapan sama gue" ucap Afta lalu pergi.

kantin.
setidaknya tempat ini membuat diri nya tenang walau sesaat, tiba tiba ia merasakan sesuatu yang dingin menyentuh pipinya...

Reza.

"minum dulu ta gue tau lo abis mengeluarkan banyak tenaga" kata Reza sambil tersenyum

"thanks za" kata Afta membalas senyum nya

"btw, gue mau nanya rumahnya Alana di manasih?" tanya Reza

lagi.

Afta berhenti meneguk minumnya lalu meletakan nya di atas meja
"sori za kalau tentang pribadi nya Alana gue gaberani ngasihtau sebaiknya lo langsung tanya sendiri ke orang nya" kata Afta sopan

"ayolah gapapa kok" kata Reza

"t-tapi kalo dia marah lo ya yang kena" balas Afta

"siap" akhirnya Afta menyerah, ia pun segera menuliskan alamat rumah Alana di ponsel milik Reza

"makasih ya makasih banget" kata Reza sambil meremas kedua tangan Afta pelan

jantung Afta berdetak tak karuan.

"e iya za sama sama" kata Afta lalu memandangi tangan nya yang masih di genggam oleh Reza

"kalo gitu gue ke kelas ya daa" kata Reza yang dibalas senyum simpul oleh Afta.

air mineral - Alana - tangan

ia kembali mengulang kejadian yang barusan terjadi tanpa sadar ia tersenyum persis seperti orang yang jatuh cinta.

-------------------------------

"lana ada temen kamu" teriak ibu Alana dari lantai bawah

"iya bunn sebentar" senyum Alana mengembang, karena ia tahu pasti yang datang adalah Dito. ya Dito sudah berniat untuk meluruskan masalah di antara 'mereka', dengan bersenandung riang Alana menuruni tangga dan memikirkan apa yang akan di ucapkan nya saat bertemu dengan Dito nanti.

Alana mendorong pintu rumah nya...

"to,maaf ya udah lama nung--" Alana membulatkan matanya

"hai lan" oh tidak itu bukan Dito melainkan, Reza.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

terimakasi yang sudah baca vote and comment di tunggu, part ini gue dedikasi kan buat 2 sahabat gue yang bawel bgt minta upload yaitu "icha&jeni" yesh thank u guys♥

-intanfebriana


SERENDIVLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang