"okay" ucap Alana lalu memutuskan panggilan nya terhadap Dito.
hari ini ia akan bertemu di Dito, entah mengapa sejak kejadian di padang rumput ilalang itu seperti ada suatu 'jarak' di antara mereka. dan jujur Alana tidak nyaman akan itu.
sudah 25 menit Alana menunggu Dito di tempat ini hanya sebuah bukit yang menghadap ke arah kota, simple namun menenangkan.
"hey!"
Alana menengok ke arah suara, Dito. tetap berperawakan rapih tetapi tegas dengan kacamata yang melekat di mata nya.
"eh! hai" kata Alana sambil tersenyum, Dito membawa dua gelas coklat panas yang langsung di serahkan kepada Alana
"senja..." gumam Dito, membuat Alana menatap lelaki itu lekat lekat
"selalu muncul dengan suasana nya yang menenangkan, dan hilang juga membawa ketenangan..."
"itu gunaku ke kamu lan, untuk membuat kamu tenang dan aman buat sama aku." lanjut Dito tetap memandang ke depan
entah kenapa mendengar perkataan Dito hati Alana sesak, ia merasakan ketulusan mendalam di dalam setiap kata kata nya
"jadi lan, ada apasih dengan 'kita' beberapa hari ini" tanya Dito lalu menatap ke arah Alana lekat lekat
"to ini bukan salah kamu"
"dan ini juga bukaan salah kamu lan"
"keadaan. sebuah keadaan yang ngebuat 'jarak' ini lan.." kata Dito lalu menyesap coklat panas nya
"ada orang lain yang suka bahkan nembak kamu disaat kamu lagi sama aku, aku gabisa kontrol emosi aku lan aku tau itu..." kata Dito lalu menunduk dalam dalam
"tapi jujur lan, aku kayak gitu cuman karena aku gak siap kalau nanti nya kehilangan kamu. udah cukup sekali aja lan waktu itu aku sempet ragu sama kamu, aku minta maaf lan" kata Dito lalu menarik nafas panjang, seperti ada kelegaan.
"minta maaf buat apa to?" tanya Alana dengan suara bergetar
"buat waktu itu aku ga mikir jernih dan cepet emosi, buat 'jarak' diantara kita, buat aku belum bisa jadi seperti senja buat kamu lan" kata Dito masih menunduk
Alana merasakan tubuhnya melemas, sangat lemas berkat omongan Dito tadi.
hangat, hanya itu yang Dito maupun Alana rasakan. dengan gerakan cepat Alana langsung memeluk Dito erat dan menangis sejadi-jadi nya di bahu lelakinya itu. segala kekesalan, benci, rindu, dan cinta tumpah menjadi satu dalam tangisan Alana.
sekitar 2 menit mereka bertahan dalam posisi mereka, tiba tiba celetukan Dito mampu mencairkan suasana
"lan udah dong nangis nya.."
"ih gue terharu bego ceritanya, yaya gue tau lo kasian ngeliat air mata gue kan yash thank you fans"
"gue kasian sama baju gue lan, kepeper sama ingus lo"
"kurang ajar..." kata Alana lalu meninju lengan Dito dan menghapus air mata nya cepat
"makasih ya to kamu udah bisa ngebuat aku lega banget, kamu bahkan lebih dari senja to" lanjut Alana lalu tersenyum
"so kita baikan?"kata Dito lalu tersenyum jahil
"gue mah emang baik" kata Alana balas tersenyum
"a girl can always dream"
------------------------------
"ISHHH LO NEMBAK NYA YANG BENER DONG COMRO"
"ISH SUSAH ANJER"
sejak tadi Afta terus berteriak teriak kepada Reza agar me nembak ke arah tepat sasaran, yang jika kena akan berhadiahkan 1 boneka panda besar.
mereka berdua sedang ada di pasar malam dekat rumah Afta yang cukup ramai didatangi orang orang mulai anak anak, para orangtua, muda mudi, sampai lansia.
"YEAAY LO MENANG ZA...TUH DAPET BONEKA!!" ucap Afta girang lalu mengambil boneka yang dibawa oleh petugas wahana permainan tersebut
"makasih ya Rezaa!!" ucap Afta lalu reflek memeluk leher Reza
gerakan Afta yang reflek itu membuat Reza diam tak berkutik di tempat nya
"lo...lo tadi meluk gue?" tanya Reza pelan
"hah? ehm anu, hmm eh ada tukang gulali tuh beli yuk gue pengen nih hehe yuk"kata Afta lalu berjalan ke arah tukang gulali
diam diam senyum kecil terlengkung di bibir Reza.
"makasih ya za malem ini gue seneeeeengg banget" kata Afta heboh
"sssttt udah malem! iya sama sama gue juga seneng kok..."
"okey selamat malam ta!" ucap Reza lalu tersenyum
"selamat malam za!" balas Afta tersenyum juga
"bahagia sederhana ya ta"
"iya memang"
"salah satunya bisa liat lo seneng ketawa udah buat gue bahagia" ucap Reza lagi
tiba tiba ponsel Afta berbunyi
Alana calling
"hallo lan...iya...oke deh besok gue bawa..iya Alana bawel..oke bye"
deg Alana.
entah kenapa perasaan Reza menjadi aneh mendengar nama itu, tidak mau mengubah suasana Reza langsung pamit pulang kepada Afta
"ta gue pulang ya bye" kata Reza cepat lalu berlalu tanpa sempat Afta membalas perkataan nya
sementara pikiran Reza melambung jauh kepada Alana, ia tak tahu bahwa ada satu perempuan yang pikiran nya melambung kepada Reza, yaitu Afta.
untuk kali ini Afta dibuat menyimpan sejuta pertanyaan dalam benak nya, karena kata bernama 'cinta'
----------
maaafkeun baru sempet update:( soalnya pulang sore terus jadi udah ga sempet buat ngetik!! maaf kl ga dapet feel nya dan maaf kalo pendek
sampai jumpa!
-intanfebriana
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIVLO
Teen FictionAku Afta, kelas 10 dan sahabatnya Alana. cinta? aku tak mengerti cinta bahkan aku jomblo. bukan, cerita ini bukan tentang itu tapi cerita ini tentang proses ku merasakan sesuatu bernama 'cinta'. memang bukan yang pertama, tapi untuk yang satu ini sp...