sambungan--
mata Alana mengerjap kaget akan kedatangan Reza kerumahnya.
"lo-lo ngapain ke rumah gue?" kata Alana melempar pandangan heran kepada Reza
"mau ngajak lo jalan, lo mau kan?" kata Reza sambil tersenyum manis
"h-h-hah sori za gue udah ada janji" kata Alana tak enak hati
"sama siapa?" kata Reza tiba-tiba berubah dingin
"sama...Afta iya sama Afta" balas Alana sambil memasang muka meyakinkan
bencana datang.
"hey, lan gimana? udah siap kan? kita jalan sekarang yuk?" dia, Dito. "eh ada lo za" kata Dito beralih menatap Reza, yang dibalas tatapan dingin.
"hmm iya to, udah" kata Alana sambil me lihat ujung sepatu nya
"yuk" kata Dito lalu menarik tangan Alana cepat "kita duluan za" kata Dito dengan senyum kemenangan
Reza hanya diam, menatap kedua pasangan itu masuk mobil lalu pergi menjauh. tubuh Reza menegang menahan luapan emosi yang sedari tadi ia tahan.
dengan kecepatan maksimal ia menjalan kan motor nya ke suatu tempat, suatu tempat yang membuat dirinya tenang.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"BANGSAAT!!!!" teriak Reza se keras keras nya, lalu ia menunduk "kenapasih gue selalu gagal dalam hal kayak gini....." kata Reza memejamkan matanya.ia sekarang ada di bukit, tidak terlau tinggi tapi cukup untuk Reza melihat ibukota yang ramai di waktu senja, saat ini Reza hanya berharap ada manusia yang mampu merengkuhnya walau dalam dingin nya malam, dan pekat nya gelap.
-----------------------------------------
"haiiii bebi" sapa Alana kepada Afta di kantin sekolah
"heyy lan" balas Afta dengan senyuman
"oiya gue mau cerita deh fix banget ini" kata Alana sambil mendekatkan bangku nya kepada Afta
"kenapa kenapa?" kata Afta dengan wajah penasaran
"kemarin Reza ke rumah gue" kata Alana dengan tatapan dingin
oh.
"ooh, terus?" kata Afta sambil mengaduk-ngaduk es nya? berlagak cuek.
"yagitu masa tiba-tiba ngajak jalan" kata Alana, lalu merebut es milik Afta
"yee bangke es gue jangan di rebut juga, eh tapi bukanya lo bilang ke gue jalan sama Dito?"
"iihh emang iya, jadi tuh pas Reza dateng ga lama Dito juga dateng gue sampe bingung setengah mampus tauga" kata Alana dengan wajah putus asa
Afta hanya menaikan bahu, tak acuh. tak lama Dito menghampiri mereka dan mengajak Alana untuk menemaninya entah kemana.
hmm udah balikan, kata Afta dalam hati
setelah ia hanya sendiri, ia kembali mencerna apa yang sudah Alana ceritakan kepada nya.
ternyata selalu lo lan di perjuangin, bahkan oleh Reza yang baru lo kenal. gue kapan ya lan... lalu bibirnya melengkungkan senyum pasrah
apa gue harus terus kayak sekarang lan? menangis dalam diam, mungkin angin pun gak tau kalau gue nangis.
-------------------------------------
maap kalo pendek :( kalo yang merasa ini pendek boleh comment dan nanti malem aku bakal update lagi okeoke.#salamjomblo
-intanfebriana
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIVLO
Teen FictionAku Afta, kelas 10 dan sahabatnya Alana. cinta? aku tak mengerti cinta bahkan aku jomblo. bukan, cerita ini bukan tentang itu tapi cerita ini tentang proses ku merasakan sesuatu bernama 'cinta'. memang bukan yang pertama, tapi untuk yang satu ini sp...