Tenderly Touched - Ch. 17

54K 3.9K 28
                                    

Sepeninggalan Rhys, Emma tidak bisa kembali terlelap. Ia duduk di atas kasur dan memikirkan segala kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi pada pria itu.

Ia ingat bagaimana Jay memaksanya dan memukulnya. Pria itu sakit dan berpikir bahwa Emma adalah miliknya.

Memeluk dirinya sendiri, Emma masih merinding setiap kali membayangkan bagaimana pria itu tersenyum senang kala memukulnya. Kata-kata yang di ucapkan Jay selalu membuatnya takut.

Bayangan-bayangan akan apa yang terjadi dulu kembali bermunculan di hadapannya. Dan ia dapat mendengar kekehan Jay di telinganya. Ia kembali pada malam dimana Jay menggagahinya.

Emma berjalan memasuki rumah dengan menundukkan kepalanya. Ia berusaha untuk tidak menarik perhatian pria yang sedang menonton TV di ruang tamu.

Pria itu, Jay, adalah ayah tirinya yang terbaru. Ibunya sudah pernah menikah sebanyak 3 kali sebelum Jay, dan tidak terhitung lagi pacar-pacar yang dimiliki ibunya ketika menjanda.

Kebanyakan dari mereka tidak pernah menghiraukan Emma. Namun, semenjak Emma menginjak masa pubertasnya beberapa dari mereka mulai ada yang suka memperhatikannya dan menggodanya dengan kata-kata manis ketika ibunya, Janet, tidak berada di sampingnya.

Sudah menjadi kebiasaan Emma untuk menjauh dari pria-pria ibunya. Ada dua alasan mengapa, pertama karena ia tidak suka dengan perhatian yang mereka berikan padanya ketika Janet tidak ada bersama mereka, dan kedua adalah Janet bisa cemburu dan melampiaskan amarahnya pada Emma.

Tidak peduli apapun penjelasan Emma, Janet percaya bahwa Emma berusaha menggoda dan memonopoli perhatian pria-pria tersebut hanya untuk dirinya sendiri.

Karena itu, Emma tumbuh menjadi anak yang pendiam dan tertutup. Ia tidak berani mengenakan pakaian yang terbuka ataupun bersikap berlebihan sehingga menarik perhatian kekasih Janet.

Sebisa mungkin ia mengunci dirinya di kamar atau keluar dari rumah ketika kekasih Janet berada di rumah mereka. Ia cukup berhasil dalam upayanya untuk berada di bawah radar sampai Jay datang di hidup Janet.

Pada awalnya, seperti kekasih-kekasih Janet lainnya, Jay hanya sering memberikkan pandangan nakal dan perhatian berlebihan padanya. Sesekali ia akan mengucapkan kata-kata kotor untuk menggodanya ketika Janet tidak ada.

Namun, seiring berjalannya waktu, pria tersebut menjadi lebih berani lagi. Jay adalah pria pertama yang berani menyentuhnya. Sentuhan-sentuhan yang terkesan tidak berbahaya seperti mengelus kepalanya atau memijat pundaknya.

Meskipun begitu, pria itu membuat Emma merasa takut dan selalu berusaha untuk bersembunyi darinya. Emma tidak menyukai sentuhan-sentuhan Jay pada tubuhnya meskipun terkesan tidak berbahaya.

Maka oleh itu, Emma lebih sering menghabiskan waktu di luar dan pulang ketika ia yakin Janet sudah berada di rumah sehingga Jay tidak berani mengusiknya.

Tapi, sepertinya malam ini nasib tidak berpihak padanya karena Janet tidak ada. Dan walaupun Emma sudah berusaha untuk masuk ke dalam rumah secara diam-diam, Jay menangkap sosoknya.

"Kemarilah..," ucap Jay sambil menepuk pangkuannya ketika melihat Emma memasuki rumah diam-diam.

Emma menggeleng menolak. Ia tidak suka melihat tatapan pria itu yang seolah-olah menelanjanginya. Mendekap tas tangannya erat-erat di dada, Emma berusaha berjalan memutari Jay untuk masuk ke dalam kamarnya.

Tenderly Touched [WBS #1 | SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang