Pelukan Pertama

122 8 0
                                    


Haneul ingat semalam alerginya kembali kambuh. Haneul ingat sebelum dia terpejam, tangan Kyuhyun selalu menggenggam tangannya, dan saat dia terbangun saat ini, Haneul kembali menemukan dirinya dalam pelukan Kyuhyun. Ini memang hal biasa yang terjadi dalam pasangan suami istri, tetapi Haneul tidak terpikirkan bahwa Kyuhyunlah yang akan melakukan hal ini padanya, terlebih lagi Kyuhyunlah yang menjadi suaminya saat ini. Haneul mencoba mengubah posisinya, yang awalnya berada dalam pelukan Kyuhyun kini merasa lebih bebas dengan posisi menghadap langit-langit kamar mereka. Haneul menutup kedua matanya dengan punggung tangan, merasa sedikit pening ketika membiarkan matanya terkena cahaya dari lampu.

Apakah Kyuhyun tidak pernah mematikan lampu saat tidur? Syukurlah.

Haneul mencoba menyingkirkan tangan Kyuhyun yang masih merangkulnya, alih-alih mencoba tidak membuat Kyuhyun merasa terganggu, pria itu malah membuka matanya dan saat itu Haneul tidak bisa berbuat apa-apa. Haneul juga tidak bisa menggambarkan raut wajahnya saat ini.

Kali pertama aku melihat laki-laki terbangun, di sampingku, suamiku, dan itu adalah Cho Kyuhyun.

"Haneul?"

Perempuan itu mengerjap lalu mengubah posisinya menjadi terduduk di kasur, hal yang sama yang dilakukan Kyuhyun. Pria itu menguap sedikit sambil mencoba menggerakan kepalanya ke kanan dan ke kiri, seperti mencoba melenturkan otot lehernya yang kaku.

"Kau sudah sehat?"

Harusnya aku yang bertanya seperti itu, Kyuhyun. Kau terlihat tidak baik.

"Ya, tentu saja. Semalam aku—"

"Pukul berapa sekarang?"

Ucapan Haneul terpotong begitu saja oleh pertanyaan Kyuhyun. Haneul mengedarkan pandangannya pada jam dinding yang ada di kamar lalu sedikit terkejut saat melihat jam.

"Astaga, sudah jam sembilan. Aku akan siap-siap."

Sementara Haneul mulai beranjak dari tempat tidur, Kyuhyun malah kembali menutup matanya. Kepalanya tiba-tiba pening dan yah, mungkin dia tidak akan masuk kerja lagi.

______

Kyuhyun mungkin pemimpin perusahaannya, tetapi hatinya cukup gelisah ketika melihat banyaknya email yang masuk ke dalam akun email perusahaanya. Kyuhyun percaya bahwa sekertaris pribadinya pasti bertanggung jawab atas semua pekerjaan Kyuhyun, mengingat betapa rajinnya sekertaris Park selama ini, Kyuhyun sangat percaya. Akan tetapi, sebagai seorang pemimpin dia benar-benar sangat gelisah saat tidak mendapatkan laporan langsung atau berbicara dengan pegawainya untuk membicarakan masalah pekerjaan.

Hal itulah yang membuatnya membuka mata dan berjalan ke arah kamar mandi. Haneul mungkin sudah berangkat atau Kyuhyun sendiri tidak tahu. Setelah Haneul turun dari tempat tidur, Kyuhyun tidak dapat menahan matanya dan terlelap. Lagipula, sudah hampir pukul sebelas. Haneul pasti sudah pergi ke kantor.

Perempuan itu benar-benar keras kepala.

Harusnya perempuan itu bisa melihat wajahnya sendiri saat alerginya kambuh seperti tadi malam. Dia pasti akan kaget sendiri melihat wajahnya dan memutuskan untuk beristirahat. Yah, memikirkan perempuan itu semakin membuat kepala Kyuhyun kembali pening.

Setelah Kyuhyun bisa menguasai keseimbangannya, dia langsung berjalan sedikit menyeret kakinya ke arah kamar mandi. Namun, saat dia melewati meja rias, matanya lebih dulu menangkap pesan singkat yang tertempel di kaca.

Hai, aku sudah menyiapkan pakaian untukmu. Kalau kau suka kau bisa memakainya. Ada di lemari pakaianmu di bagian paling atas. Maaf sudah membuatmu kesusahan tadi malam.

Wedding DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang