"Kau mencintaiku?"
"Tentu saja. Kau mencintaiku?"
"Ya. Menurutmu, kita akan punya anak berapa? Dua? Tiga? Atau lima?"
"Aku ingin punya anak satu saja."
"Kenapa?"
"Karena aku hanya bisa berbagi dengan satu orang lain saja. Aku tidak mau kau terbagi menjadi beberapa lagi. Bagaimana?"
______
Haneul bangun terengah-engah dari tidurnya, seperti seseorang yang tenggelam di dalam air dan berhasil menggapai permukaan. Dia menghirup napasnya cepat-cepat seperti orang yang sangat kelelahan. Matanya terpejam sementara kedua tangannya memegang dadanya sendiri, seperti mencengkram kuat pakaiannya. Mimpi itu datang lagi ketika dia terlelap, kadang ketika Haneul terjaga dalam tidurnya, seperti orang itu muncul lagi dan lagi. Setelah berhasil mengatur napasnya, Haneul menoleh ke samping. Walaupun mimpi itu menyita perhatiannya, Haneul sadar bahwa tadi pagi Kyuhyun masih tidur bersamanya, memeluknya, dan dia takut menganggu Kyuhyun. Untung saja, kecemasan itu tidak terjadi ketika Haneul tidak menemukan Kyuhyun di sampingnya.
Haneul tidak membayangkan suatu saat dia akan tertidur dengan seseorang yang bukan dia harapkan. Maksudnya, Haneul jauh-jauh usia, dia sudah merencanakan akan menikah dengan pria yang dia cintai sepenuh hatinya. Merencanakan pernikahan sebaik mungkin dan sepenuh hati. Namun, yang Haneul rasakan adalah rasa aneh seperti ini. Rasanya dia baru bertemu dengan Kyuhyun beberapa hari lalu di restoran dan beberapa hari lalu lagi di kantor Kyuhyun atau rumah Kyuhyun atau rumah Haneul sendiri.
Sebenarnya pernikahan ini tidak secepat yang Haneul bayangkan. Haneul merasa dia baru bertemu dengan Kyuhyun beberapa hari lalu. Namun, yang sebenarnya adalah semua pernikahan sudah di atur ketika Kyuhyun dan Haneul menyetujui untuk menikah. Selama lebih dari enam bulan semenjak Haneul bertemu dengan Kyuhyun untuk pertama kalinya di restoran, pernikahan itu segera dipersiapkan. Meskipun Kyuhyun dan Haneul menyadari bahwa mereka hanya beberapa kali bertemu selama enam bulan itu, keduanya sama sekali tidak membatalkan pernikahan itu.
Ngomong-ngomong, Kyuhyun mungkin sudah pergi ke Kantor. Namun, saat Haneul menoleh untuk melihat jam di dinding samping, Haneul mengaduh sendiri. Hampir jam 2 siang dan dia seperti kerbau malas yang tidak pernah bangun dari tempat tidur. Mungkin Kyuhyun sudah keluar kamar dan mengambil makan.
Mengeyahkan pikirannya tentang kerbau malas, Haneul kembali tidak peduli pada waktu. Dia ingin berada di kasur ini untuk beberapa saat lagi. Haneul sudah berbaring lagi di kasur dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, hanya bagian mata dan rambutnya saja terlihat ketika perempuan itu merasakan sebuah belaian di kepalanya. Lantas, dia membuka selimut dan hampir berteriak sebelum kesadarannya mengambil alih bahwa Kyuhyun lah yang membelai kepalanya. Haneul tahu Kyuhyun terlihat terkejut, tetapi perempuan itu juga kaget dan wajahnya benar-benar tidak dapat dia kontrol. Entah apa yang wajah Haneul tunjukkan, tetapi berhasil membuat Kyuhyun terbahak.
"Astaga. Wajahmu itu, Haneul. Mengapa kau sering merasa kaget seperti itu? Tidurmu nyenyak?"
Haneul mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Kyuhyun sembari mengubah posisinya menjadi terduduk di kasur. Kyuhyun menyerahkan segelas air putih yang langsung diterima Haneul dengan senyuman di bibirnya.
"Ya, tidurku nyenyak, tetapi aku masih merasa aneh. Sekretaris Lim tidak mengabarkan apa pun padaku. Ini aneh."
"Mungkin sekarang dia sibuk bertanggung jawab atas semua pekerjaanmu. Jadi, biarkan dia berkonsentrasi."

KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Dress
RomanceTidak tahu apa yang sudah Kyuhyun pikirkan saat dia menyetujui untuk menikah perempuan bernama Haneul. Kyuhyun hanya menyetujui permintaan ayahnya untuk menikahi perempuan itu dan meninggalkan masa kejayaannya untuk menikmati hidup. Kyuhyun ingin me...