Ali POV
"Hai my baby sweety Ali, aku kangen kamu sayang!"
"Lisa?" tanya gue heran. Ya, Lisa adalah sepupu tercentil dan terbawel yang pernah gue miliki. Nama lengkapnya Lisanne Anastasia Bakker. Lisa blasteran Padang-Belanda. Mamanya Lisa adalah adik kandungnya mama gue. Papanya Lisa asli orang Belanda, tapi sudah mualaf sebelum menikah dengan mamanya Lisa. Gue udah terbiasa dengan panggilan itu, bukan berarti kita pacaran.
"Iya ini gue, ah parah lo lupa ma gue" ucap Lisa galak sambil meninju bahu gue. Dia kembali merubah kosa katanya dari aku-kamu menjadi lo-gue. Dasar sepupu labil.
"Sialan lo" ucap gue kesal. "Ngomong-ngomong, lo ke sini mau ngapain?"
"Gue kesini karena gue mau cari gedung buat resepsi pernikahan gue sama pacar gue" jawab Lisa dengan santai.
"APA? NIKAH?" pekik gue karena kaget. Dan saat itu pula Prilly datang kehadapan gue dengan tatapan mata yang sulit diartikan.
"Mampus, keknya cewek gue marah deh ma gue. Ini gara-gara Lisamyang bangke!" batin gue panik ditambah dengan pasrah lillahi taala. Pasrah gue diapain sama Prilly. Eh.
"Eh ada tamu disini. Siapa namamu?" tanya Prilly sambil menjulurkan tangannya ke Lisa mengajak salaman. Lisa hanya cengar cengir gak jelas sambil membalas salaman itu.
"Namaku Lisa, Lisanne Anastasia Bakker. Kamu?" tanya Lisa balik.
"Aku Prilly, Prilly Latuconsina" jawabnya sambil tersenyum. Ah senyuman cewek gue bikin meleleh coy. Kalah coklat.
"Ternyata si Prilly aslinya cantik ya, pantes Ali tergila gila ma kamu. Tapi kamu harus sabar menghadapi sikap dan sifatnya sepupuku ya. Kalo udah gak kuat, aku bantuin kamu cari pacar baru ya Pril" kata Lisa tertawa terbahak-bahak. Gue mengerucutkan bibir kesal.
"By, kamu gak mau bela aku apa? Tega kamu" ucap gue manja sambil naruh kepala gue dibahunya. Prilly terkikik geli sambil mengusap rambut gue, bikin nyaman.
"Jijik gue ngeliat lu kek gitu Li. Sumpah gak malu sama umur" sembur Lisa enteng membuat gue langsung menjauhkan kepala dari bahu Prilly, dan memberikan tatapan horor kepadanya. Enak aja si Lisantet!
"APA LU BILANG?" baru aja gue ingin menjambak rambut panjangnya cem kuntilanak itu, Prilly menahan tangan gue.
"Ali, please jangan emosi" kata Prilly lembut. Gue tersenyum, lalu mengusap sebentar kepalanya.
"Oke baby"
"WOI, MASIH ADA GUE NIH. IDUP NIH IDUP" kata Lisa sarkastik. Gue terbahak melihatnya.
"Yang bilang lu udah mati sapa dah. Yuk by, kita tinggalin orang ini" ajak gue sambil menggandeng tangan mungilnya menuju ke taman belakang.
"WOIIII NAPA GUE DITINGGAL COEG!!!"
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Prilly POV
Semuanya udah jelas, ternyata yang dateng ke rumah Ali itu sepupunya dia. Jujur, aku sempat cemburu karena panggilan itu. Setelah dijelasin sama Lisa, aku bisa menghembuskan nafas lega. Mereka gak ada hubungan khusus.
Lisa memintaku untuk tidak memanggilnya dengan sebutan 'kak' karena katanya ingin terlihat awet muda, seperti seumuran sama aku. Ada-ada aja si Lisa.
"Pril" panggil Lisa. Aku mengangkat satu alisku, artinya 'apa?'
"Dengar-dengar, kamu pacaran sama Ali itu, sebenarnya karena perjodohan ya?"
"Iya, emang kenapa?" tanyaku heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart You Until Dead (Slow Update)
FanficMengisahkan tentang kisah cinta seorang lelaki dewasa, Aliando Syarief dengan seorang gadis remaja, Prilly Latuconsina. Bersatu dalam ikatan perjodohan. Akankah mereka bersatu? Atau justru tidak?