Chapter 45

43 5 0
                                    

Sudah tiga tahun aku menjalani hubungan bersama Azka. Tiga tahun bukan waktu yang singkat. Aku bekerja dikantor milik Papi. Sedangkan Azka dia sudah sukses menjadi dokter.

Terkadang kami sibuk dengan pekerjaan masing masing. Sampai bertemu saja harus debat dulu. Dalam seminggu kami bertemu hanya bertemu 3 jam. Ya Tuhan! Sedihnya hubungan ku ini.

Aku sedang makan bersama dengan Azka. Seperti biasa kami harus berdebat dulu untuk bertemu.

"Bagaimana kabar mu?" Tanya Azka.

"Baik. Kamu?" Tanya ku.

"Hmm.. merindukan mu." Ucap Azka. Aku mengerutkan kening.

"Iya. Keadaan ku sedang tidak membaik akibat merindukan mu." Ucap Azka. Aku memutar bola mata.

"Kamu mau serius sama aku?" Tanya ku. Azka mengangguk.

"Datang lah kerumah. Izin sama Papi dan lamar aku." Ucap ku.

"Baik, bulan depan." Ucap Azka. Aku mengangguk.

"Abisin makannya. Habis itu pulang, kamu harus istirahat." Ucap Azka.

"Iya dokter Azka Anggara." Ucap ku.

"Apaan sih kamu ini." Azka mencubit pipi chubby ku. Hei? Berat badan ku bertambah loh. Dan sekarang aku mulai gendutan. Hehe. Azka bilang sekali pun aku gendut banget Azka bakal tetap sayang sama aku. Katanya sih gitu.

"Udah nih makannya. Yuk pulang." Ucap ku. Azka mengangguk. Aku meraih tas ku dan ponsel ku. Aku dan Azka berjalan sampingan. Azka memegang pinggang ku.

Kami berpisah diparkiran. Karna kami membawa mobil masing masing. Azka mengantar ku menuju mobil. Azka menunggu ku untuk berjalan lebih dulu.

"Aku pulang ya. Bye." Ucap ku. Aku masuk kedalam mobil, sebelum masuk aku melambaikan tangan kearah Azka.

Aku menyalakan mesin mobil dan langsung menancap gas menuju rumah. Guys! Rumah ku sudah pindah loh. Sekarang rumah ku bertingkat dan lebih besar. Tapi, untuk apa rumah besar jika tidak ada penghuninya. Papi dan Bunda tinggal dirumah mereka. Mas Daffa tinggal dirumahnya. Dirumah hanya ada aku, Kak Jasmine, Mas Revo dan Tian.

Mas Revo sudah menikah. Kini Mas Revo menjadi Wakil presiden direktur perusahaan Papi. Mas Daffa lah yang menjadi Presiden Direktur Utama. Keren sekali ya mereka. Aku? Aku sebagai manager Mas Daffa. Aku tidak menolak. Tidak apa lah, yang penting halal. Toh aku bekerja juga sementara mencari kesibukan saja. Karna setelah menikah nanti Azka tidak mengizin kan ku untuk bekerja.

Aku memasukkan mobil ku kedalam garasi. Aku langsung masuk kedalam rumah. Ternyata Ada kak Nida dan Kak Jasmine sedang mengobrol.

"Assalamualaikum." Ucap ku saat masuk kedalam rumah.

"Wa'alaikum salam." Jawab mereka serentak.

"Eh? Udah pulang Rev?" Tanya Kak Nida. Aku mengangguk lalu mencium punggung tangan  Kak Nida dan Kak Jasmine.

"Daniel mana kak?" Tanya ku. Daniel adalah nama anak dari Mas Daffa dan Kak Nida.

"Dia lagi bobo. Baru pulang kok udah nanyain Daniel?" Aku hanya memberi cengiran.

"Yaudah kak. Kalau gitu aku mau ke kamar dulu ya?" Pamit ku dan diangguki oleh Kak Nida dan Kak Jasmine.

Rasanya tidak enak ya menjadi ibu-ibu. Lihat saja kerjaan Kak Nida dan Kak Jasmine. Mereka selalu mengobrol, terkadang Kak Jasmine kerumah Kak Nida hanya untuk mengobrol saja. Begitu juga sebaliknya.

Aduh! Jangan ditiru deh ya. aku sih maunya jadi istri yang baik, nurut apa kata suami. Kalau Azka bilang aku gak boleh keluar rumah. Ya, it's okey mungkin yang terbaik buat aku. Lebih baim dirumah ajah ngurus suami sama anak dari pada harus berkeliaran gitu.

Meet And Greet Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang