Chapter 17

53 6 0
                                    

Aku sedang berada dikamar Rey. Aku telah berganti pakaian. Aku memang tidak membawa pakaian ganti tapi aku meminjamnya pada Gita. Hei? Jangan berfikir baju Gita tidak muat untuk ku pakai. Ukuran tubuh Gita dan aku sama. Hanya saja Gita lebih lebar sedikit tubuhnya dari pada ku. Ya! Memang tubuh ku kecil. Banyak orang yang bilang kalau aku ini masih SMP. Sedih deh. Hehe.

Cklekk

Muncul Rey dengan celana jeans dan jaket. Hei? Jaket yang dia pakai itu sama dengan jaket yang ku pakai. Ya! Kita memang membeli bersama. Yang membedakan hanya warna.

"Lo? Ngapain disini?" Tanya Rey meletak kan tasnya lalu duduk dibangku meja belajar sambil menatap ku.

"Gue mau nginep." Jawab ku dengan wajah sendu.

"Hei, cantik. Lo kenapa lagi? Berantem sama Om Bayu?" Tanya Rey. Aku menggeleng.

"Trus?" Tanya Rey lagi dan duduk ditepi ranjang tepat disebelah ku.

"Papi mau nikah lagi." Ucap ku pelan. Sangat pelan kalau saja Rey Tak memasang telinga benar benar mungkin Dia tidak akan mendengar.

"Soal itu? Gue udah tau." Jawabnya santai sambil membuka jaketnya.

"Kok lo tega gak kasih tau gue?" Tanya ku.

"Gue sibuk menjelang UN. Makanya gak sempet ngabarin lo. Boro boro ngabarin lo megang hp juga kagak gua." Jawabnya.

"Kesian banget. Sukses UNnya yaa ganteng." Ucap ku sambil menghibur diri ku sendiri.

"Iya, makasih cantik." Ucapnya sambil tersenyum. Aku membalas senyumannya. Dia mengacak acak rambut ku.

"Udah mandi belom Lu?" Tanya Rey. Aku mengangguk.

"Kapan? Kok gue gak liat. Coba depan gue mandinya." Ucapnya. Aku langsung menoyor kan kepala Rey. Dasar Rey otak mesum.

"Aduh! Jahat banget sih kamu cantik." Ucapnya.

"Kesambet setan apaan sih lo Rey?" Tanya ku. Dia tertawa dan mengacak acak rambut ku.

"Gue mandi dulu ya." Ucapnya.

"Jangan lupa pake baju sekalian dikamar mandi." Ucap ku.

"Gak ah." Jawabnya.

"REY!!" Teriak ku. Dia hanya tertawa dan menghilang dari balik pintu kamar mandi dikamarnya.

Aku memutuskan untuk memainkan ponsel. Rasanya sudah lama aku tidak membuka aplikasi aplikasi favorit ku.

Instagram

@AzkaA

(Mulmed)
Senang bisa sebahagia ini. Semoga kamu selalu jadi yang terbaik dimata aku. @Nia.

234 komentar lainnya.

Rasanya aku ingin menangis saat melihat isi video yang diupload Azka. Kenapa sih harus aku yang ngerasain sakit, kesel, benci dan semacamnya. Kalian mau tau apa isi Video itu?

Buat Nia Kinanti dipersilah kan turun ke lapangan. Gue mau nyatain perasaan yang sejujurnya.
Nia, gue sayang dan cinta sama lo. Apa lo mau jadi pendamping gue mulai sekarang hingga kelak nanti ajal akan mendatang.
Iya gue mau Ka.

Kalau tidak salah seperti itu bunyinya. Tak terasa bulir bening mengalir dipipi ku. Isakan tangis ku mulai keras. Mungkin Rey mendengarnya. Aku segera menghapus air mata ku. Aku tidak boleh terlalu larut dalam kesedihan ini. Percuma saja aku menangis Sampai mata sembab Azka tidak akan pernah kembali.

"Revi? Lo kenapa nangis?" Rey Baru saja keluar dari kamar mandi langsung memeluk ku. Aku pun membalas pelukannya.

"Sssttt. Rev, Jangan nangis dong. Gue gak bisa liat cewek nangis gitu." Ucap Rey megusap punggung ku. Aku melepas pelukan Rey. Aku menatap Rey lalu mengusap sisa air mata ku yang ada dipipi.

"Dah? Gue gak nangis lagi kan?" Tanya ku sambil tersenyum.

"Nah gitu dong." Ucap Rey sambil mencolek hidung ku dengan jempolnya.

"Oh Iya Rey. Bilangin sama Tante Dinda kalau Jangan kasih tau Siapa Siapa soal gue ada disini." Ucap ku. Rey mengangguk dan mengacungkan jempolnya.

"Rev." Panggil Rey. Aku menoleh dan menatap wajahnya.

"Kalau aja lo bukan sepupu gue. Gue udah bakal setia sama lo." Ucap Rey serius. Aku mengerutkan kening.

"Maksud lo Rey?" Tanya ku.

"Iya, kalau aja lo bukan sepupu gue. Gue udah nembak lo dan lo jadi pacar gue. Dan gue berjanji kalau gue gak akan nyakitin lo." Ucapnya. Sepertinya omongan Rey barusan itu tulus. Dari matanya juga gak ada kebohongan. Yampun Rey gue juga maunya gitu.

"Rey, kalau aja gue boleh jujur. Gue juga maunya gitu." Ucap ku.

"Gue janji sama lo. Walaupun kita gak bisa pacaran tapi gue bakal selalu jagain lo dan sayang terus sama lo." Ucap Rey. Aku mengangguk dan tersenyum.

"Gue mau belajar." Ucap Rey.

"Yaudah belajar tinggal belajar."

"Kalau ada lo gue gak bisa konsen." Ucapnya.

"Ohh. Jadi lo ngusir gue secara halus. Okey." Ucap ku dan beranjak dari tempat tidur Rey. Rey cepat cepat menarik tangan ku.

"Jangan pergi. Disini aja. Kalau ada lo mungkin semangat belajar gue jadi bertambah." Ucap nya. Aku tersenyum.

"Yaudah. Tapi gue mau sambil cemilan sama minum dulu. Biar lebih tambah semangat belajarnya." Ucap ku. Rey mengangguk.

☆☆☆

Aku kembali ke kamar Rey sambil membawa kotak susu coklat besar dengan cemilan. Rey benar benar tampan saat sedang serius. Lihat saja karna terlalu seriusnya aku datang aja dia sampe gak sadar.

"Loh? Revi? Kapan lo masuk?" Tanya nya. Saat menyadari aku sudah duduk manis ditepi ranjangnya.

"Makanya Jangan serius banget belajarnya. Sampe diabaikan gitu." Ucap ku ketus.

"Iya maaf. Nih hp gue Kalo lo mau main game dan ini laptop gue Kalo lo mau nonton youtobe. Dan Jangan ganggu gue dulu sampe gue selesai." Ucapnya. Aku mengangguk. Yey! Seperti ratu ya aku. Hehe. Aku membuka ponsel milik Rey. Tidak! Bukan untuk main games. Tapi aku mau tau isi ponselnya. Siapa tahu kalau dia ternyata sudah punya pacar atau gebetan.

Pertama aku membuka bbm. Aku melihat kontaknya ternyata kontaknya cowok semua. Kecuali saudara saudaranya yang perempuan. Chatnya juga cuma ada 2. Groupnya hanya ada group Basket, group Latansa School, dan group musik. Ya Tuhan! Rey ini idaman para cewek. Kenapa? Karna dia gak pernah ngingkarin janji atau berbohong. Pernah suatu Hari aku nanya sama Rey dia punya kontak cewek atau engga dia Jawabnya engga dan Baru terbukti.

Sekarang aku membuka line miliknya. Aku membuka kontak semuanya cowok. Eits? Tunggu ada perempuan satu teman sekolah Rey. Namanya Tasya. Aku buka profielnya. Cantik, sholehah sepertinya, berhijab, dan terlihat cocok dengan Rey. Aku membuka chatnya. Yang benar saja tidak ada chat dengan Tasya. Huftt!!

Aku terus dipengaruhi rasa kepo yang Tak henti henti. Aku sedang mencari tahu. Hubungan Rey dengan Tasya itu apa.

"Ngapain sih serius banget?" Tanya Rey. "Sampe diliatin gak sadar gitu." Lanjutnya.

"Eh? Udah selesai belajarnya?" Tanya ku.

"Belum. Gue tunda dulu mau sholat. Lo sholat gak?" Tanyanya aku mengangguk. "Yaudah kita jamaah aja." Ucapnya. Aku mengangguk kembali.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Meet And Greet Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang