Rayna membulak balik tempat dvd, masih sibuk mencari film yang akan ia tonton siang ini, dan film yg akan ia tonton jatuh kepada
percy jackson : sea of monsters.
Ia mulai berjalan masuk ke ruang kerja, di sebelah kanan pintu terdapat kursi yang berbentuk L menghadap sebuah tv yang di tempel di dinding, diatas kursi terpampang foto keluarga Rayna,menampakkan kaka cowonya, dan kedua orang tuanya. di sudut kiri diletakkan komputer beserta tumpukkan games PC, tidak ketinggalan ps 3 pun dipasang di bawah TV, tak lupa diruangan ini di hadiahi AC, dan inilah zona nyaman seorang Rayna Azzahra Veronica.
Sambil menikmati snack yang ada tak terasa film sudah berjalan 32 menit, ia meng – pause dan berniat mengambil handphone, dan ternyata
3 missed freecall from Rendy AV
“apa sih lu ganggu aja”
Sent.
LINE!!!
“Gue mau minjem tas karung oon”
“oh ya sok ambil aja, sekarang?”
“iya, lu ada dirumah?”
“ada”
“oke gue otw”
“nitip mcd dong gue laper”
“eitdah enak aja”
“yaudah gausah minjem”
“heh anjir tai nanti dah jauh lagi muter muter, udah ya gue otw”Read by rayna.
Rayna kembali menuju zona nyamannya dan meng – play percy jackson : sea of monsters. tak lama kemudian ibunya memanggil rayna
“Raynaa”
“Ada apaa mah” sahut rayna. “Sini kebawah”Rayna langsung bergegas keluar pintu, tak lupa ia meng-pause filmnya terlebih dahulu,lalu berlari kecil menuruni tangga, dan melihat sesosok pria yang duduk di ruang tamu sedang asik berbincang bincang dengan Rayalia, Ibunda dari Rayna.
“mah, siapa” Rayna menghampiri sumber suara, suaranya sangat familiar di telinga Rayna, ya cowo itu. Rendy.
“Hey ray”
“dih tumben so soan sopan, mah mau kemana” sindir rayna sambil melihat mamahnya yang sudah dandan cantik “rayna ngomong sm cowo jgn ngegas dong, ya tan?” Ucap rendy, rupanya mencari dukungan dari ibunda rayna, rayalia. Ibu rayna hanya mengangguk ngangguk sambil tertawa kecil.
“iya tuh bener, mau pergi biasalah ibu ibu” ucap rayalia memperjelas “kesini cm mau ngambil tas kan? Yaudah ambil diatas, gue mau lanjut nonton film”
“tante raynanya jutek, takut” rengek rendy yang terlihat seperti anak kecil. Sejurus kemudian rayna naik ke atas menuju kamarnya dan tanpa sadari rendy mengekor dibelakang
“kenapa lu ikut ikut?”
“lah kan lu suruh gue ambil”
“udah gue aja”
“lu lagi nonton apaan?”
“kepo lu”
“eh serius, gue nimbrung dong ray, gabut dirumah”
“percy jackson yg series 2 nya, gaakan ta-“
“weh gue udah nonton yang pertamanya, asik gue mau nonton dong ya”
“ 1 syarat”
Rendy memasangkan ekspresi “apa”
“beliin gue mcd gimanapun caranya, entah go food atau apa”
“otak lu isinya makanan semua buset”
“ya kalo gamau gpp”
“iya deh iya nona rayna mau mcd?burger? ayam? Kentang? Mcflurry atau”
Mendengar ocehan rendy, rayna menginggalkannya sendiri ditangga, dan setelah menyadarinya rendy pun berhenti bicara dan menyusulnya
“tas nya nanti deh ribet, nonton dulu kita”
“yaudah, ikut gue”
Rayna berjalan menuju zona nyamannya
“kaki lu harus bersih, jangan sampe ngerusak apapun di zona nyaman gue, inget.” Rendy memahami sindiran halus rayna, dan mengusap ngusap telapak kakinya ke keset depan pintu “udah ya bawel” kemudian rendy menatap ruang hiburan milik keluarga rayna, dirinya tak menyangka bahwa ruang yang ia tempati sekarang adalah ruangan idamannya dulu.
“gue pernah mimpi kalo punya rumah punya ruang hiburan kaya gini”Rayna tidak menggubris omongan rendy, ia meng-play kembali ceritanya dari awal, ia melonjorkan kakinya ke atas kursi, keheningan menyelimuti mereka berdua samppai akhirnya rendy memecahkan kebisuan
“ekhm, asik juga ya lu kalo pake baju gini” melihat tubuh rayna yang hanya mamakai hotpants dengan baju lengan pendek, refleks rayna langsung melemparkan bantal yang sedaritadi ia peluk, dan rendy berakting pura pura pingsang layaknya anak kecil
“otak sama mata lu mesum”
“yah wajar lah orang lo memberi pandangan yang ga wajar”
“lo gasuka? Yaudah gue bisa ganti” Rayna beranjak dari tempat duduknya, lalu rendy menarik tangan rayna untuk tetap duduk di tempat semula
“lebay deh lo, gue gasuka cewe yg berubah gara gara cowo, gue suka cewe yg apa adanya”
“emang gue mau disukain lu?? Kaga kan” jawab rayna dingin “gue cuma ngasih tau onta”
“bahasa lu jaga kek, ngomong kasar amat sama cewe”
“terus lu maunya dipanggil apa? Sayang? Baby? Honey”
“NGGA MAKASIH”Keheningan kembali lagi menghampiri mereka berdua, keduanya sama sama menikmati film yang mereka tonton
“gue laper dan lo janji mau traktir gue—“
“MCD” potong rendy.
“mau skrg? Gofood yah”
Rayna mengangguk ngangguk kegirangan
“lu mau apa?”
“double cheese burger lengkap pake kentang sama minum, tapi minumnya ganti sama milo yah, galebih dan ga kurang, ongkir gue yg tanggung”
“serius lu mampu makan itu semua? Ga yakin gue”
“walaupun badan gue kecil tapi makan gue banyak”Rendy mengabainkan omongan rayna dan sibuk untuk memesan makanan, sejurus kemudian ia mendapatkan telefon untuk memastikan barang yg dipesan dan dengan bersamaan rayalia menghampiri sambil memanggil rayna, sekedar untuk pamit dan izin pergi
“mamah pergi kayanya sampe malem”
“oh iya mah gapapa”
“anak tante aman di tangan saya”
Suara itu menyambar di telinga sebelah kanannya, matanya terbelalak mendengarnya , gadis mencubit pelan tangan kirinya
“aww” rendy meringis kesakitan.
Rayalia hanya menggeleng gelengkan kepala melihat kedua anak yg berdiri didepannya seperti anak kecil
“yaudah mamah pergi dulu, nitip rayna ya ren”
“siap tante” jawab rendy dengan sigap dan cepat sambil mengangguk nganggukan kepala
“Hati hati”
“hati hati tan”
Keduanya diucapkan berbarengan oleh rendy dan rayna~~~~~~~~~~~~
“eh woy gojeknya udah nyampe”
“hmm” jawab rayna sambil tetap fokus pada film “EH BUSET KAN LU YANG LAPER”
“dan lu yang pesen, jadi ya lu lah yg ambilin gitu”
“oke fine”Rendy meninggalkan tempat duduknya kemudian berjalan keluar meninggalkan rayna sendiri. 5 menit kemudian rendy kembali membawa makanan ditangan kanannya
“hahaha lucu lo kaya pelayan pelayan di restoran”
“yang pintar nan tampan” ucap rendy melanjutkan ucapan rayna “dih kepedean”Rayna langsung melahap semua makan yg ia pesan, rendy hanya bisa menatap kebingungan tapi matanya tidak bisa lepas dari pandangan gadis kecil yang memakan lahap semua makanan yang ia pesan yg ada dihadapannya
“ngapain ngeliatin gue?”
“seneng aja ngeliat lu makan banyak, soalnya kasian ngeliat badan lu tulang semua”~~~~~~~~~~
Waktu libur Rayna atau bisa dibilang waktu meliburkan dirinya sudah habis, selama tiga hari itu juga dia mengenal lebih dekat sesosok Rendy, yang terkadang datang kerumah seperti tamu yang tidak diundang memaksa rayna mengizinkannya untuk masuk kerumah gadis itu hanya untuk nonton film bersama ataupun bermain bola di komputer,bermain ps hingga lupa waktu, dan tak lupa untuk menjalankan ibadah bersama, lalu memesan makanan ataupun masak bersama, walaupun rasanya tidak sesuai ekspetasi, tapi memasak dengan tenaga sendiri lebih bangga bukan, menertawakan masing masing keburukan mereka, membahas soal masa lalu, keluarga, bahkan kebiasaan baik dan buruk saling dilontarkan oleh keduanya, pertengkaran kecil pun sangat sering terjadi diantara keduanya, mencubit pipi, menjitak kepala, menyikut tangan, mendorong pelan, mengacak ngacak rambut, menjepit hidung, memukul perut atau bahkan lengan sering kali dilakukan oleh rayna, juga rendy. Gombalan demi gombalan tidak henti hentinya dikeluarkan oleh rendy, mendorong rayna melakukan kontak fisik kepadanya yang membuat rendy tertawa puas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bubble Gum
Lãng mạnSeharusnya aku sudah tau, bahwa dia sudah berubah, hanya saja aku sulit merelakannya. Sulit memberitahuku sendiri bahwa semua orang bisa berubah. tidak ada yg lebih menyakitkan selain ditinggal tanpa alasan. Dia mempermainkanku, menggantung perasaan...