Part 6

51 10 0
                                    

13 September 2015

Jam kosong.
Lagi lagi guru kesenian tak masuk, dan jam kesenian jam terakhir, Rayna berniat untuk pulang lebih dahulu untuk berganti baju mempersiapkan tampilan sebelum menjalankan kencan pertamanya

Rayna :
"Aku udah pulang, aku kerumah dulu ganti baju"

Sent.

Ia menunggu jawaban rendy tetapi tak kunjung dibalas, ia pun
memasukkan handphone-nya ke dalam saku roknya, ia berjalan keluar
kelas dan tak lupa berpamitan dengan teman temannya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Rayna masih betah mengubrak ngabrik lemarinya, memilih dan memastikan baju apa yang akan ia kenakan, yang pasti tidak kampungan, tidak berlebihan dan tidak
memalukan. Akhirnya ia memutuskan memakai baju pendek warna putih ada
corak warna warni didepannya, dibalut dengan jaket jeans, dan bawahnya
mengenakan celana jeans,dan rambutnya dibiarkan terurai. Sejurus
kemudian terdengar dari arah meja belajarnya suara LINE, ia mendekati
dan mengambil handphone nya, ia melihat rendy memberi pesan yang ia
lihat dari lockscreennya

"gue didepan, gamau masuk malu"

Rayna memutarkan bola matanya, dan langsung berlari kecil menuruni
anak tangga, Rayalia yang sedang asik menonton tv, menatap rayna
dengan tatapan kaget dengan penampilannya

"Tumben rapih bener, mau kemana?" ucapnya sambil melihat rayna dari
ujung kepala hingga ujung kaki "ih mamah apansih natapnya serem bgt, mau main dong hehe"
"gaya amat, sama siapa? Rendy?Udah jadian kalian?"
"apaansih mah cuma temen, udah ah udah ditungguin" ucapnya sambil memilih sepatu yang akan ia kenakan di rak sepatunya, dan akhirnya dia memilih flatshoes warna
ungu tua

"temen ko main berduaan, jangan temen temen tapi bawa perasan loh, hati hati suka, hati hati jatuh cinta dan hati hati ya sayang"
ucap rayalia, lalu rayna sun tangan dan berpamitan, berjalan keluar rumah.

"Gabawa helm?" ucap rayna sambil melirik gantungan motor yang berada didepan
"Dipake semua, lu gaada?"
"engga" jawab rayna dingin
"yaudah gpp deh hayu"
Rayna mengiyakan perkataan Rendy dengan menganggukan kepalanya kemudian Rendy melajukan motornya dengan penuh kehati hatian, rayna membiarkan rambutnya terurai bersama angin, dan sesekali ia membenarkan rambutnya yang kusut diterpa angin.

"lu pake acara gabawa helm gimana sih" kata rayna memecah keheningan
"ya orang gaada, mampus dah gue, spion cuma satu, gue gabawa stnk,
gapunya sim dan lu gapake helm, tamatlah riwayat gue"
"eh buset serius? Yaudah bodo amat, kalau kena tilang gue balik aja naik angkot"
"eh gila jahat amat, egois ih"
"ahahaha bodo amat suruh siapa gabawa helm"
Pertengkaran mereka terus terjadi sampe akhirnya rendy menjalankan motonya dengan kecepatan tinggi "BUSET BISA GA GANGEBUT" "SUMPAH JAHAT BANGET" "GAPAKE HELM INI" "AH
YAUDAH MAU NGAMBEK AJA"
Rendy masih menjalankan motornya tetapi kali ini diturunkan kecepetannya, dia sesekali melihat ekspresi
rayna lewat kaca spionnya, rayna berhenti teriak sedaritadi dan rendy menyadarinya.

"hahaha maaf maaf jangan ngambek, makanya pegangan napa sih" sambil
menurunkan kecepatan motornya lagi hingga benar benar pelan.

"umpan yang bagus ray" ucapnya didalam hati

 "heh ko ngambek sih" ucap rendy sambil mengoyang goyangkan motor
vario bewarna putih itu. Rayna hanya tersenyum senyum sendiri melihat
reaksi dari rendy.
"ih ko gadijawab, dikebutin lagi baru tau rasa"
"HAHAHA IYA IYA AMPUN"
Rendy hanya tertawa samar dibalik kaca helm melihat reaksi rayna yang
panik seperti anak kecil dengan rambut singanya. kota bandung saat itu
sangat sepi, wajar, pegawai kantor belum pulang kerja dan anak sekolahan belum pulang.

Hanya motor rendy yang terdiam di lampu merah saat ini, ia melirik spion dan sedetik kemudian rayna mengikutinya,
mereka tertawa bersama.
"Rambut lu kaya singa hahahaha coba deh ngaca" celetuk rendy.
"ih lu mah, malu gue" kata rayna tanpa melihat dirinya kekaca yang
tanpa disadari sudah berantakan kelewat batas. Lampu berganti menjadi
hijau "Pegangan ke gue" lalu rendy menjalankan motornya melewati
gedung gedung dan tempat tempat lainnya..
Tidak jarang rendy mengejek halus rayna saat perjalanan, membicarakan
setiap tempat yang ia lewat hingga pada akhirnya rendy tersadarkan
sesuatu dan meminggirkan motornya
"ANJIR RAZIA RAY"

Panik. Itulah perasaan yang dialami oleh keduanya, benar benar genting
kondisinya "terus gue gimana, gue jalan aja apa naik angkot gt" ucap rayna sambil
mencoba menenangkan rendy
"enggalah jangan, udah lu berdoa aja, tp gue takut di belokan ada polisi"
"yaudah cobain dulu aja"
Setelah memikir sejenak, rendy memulai menyalakan motornya dan melaju
dengan pelan, mereka berbelok ke kiri dan selamatlah hidup mereka
karena tidak ada razia di daerah keramat saat ini.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Kamu tunggu aja disitu"ucap rendy sambil menunjuk tempat masuk
Bewalk. Rayna mengangguk mengerti dan menuruti perintah, ia
membenarkan rambutnya menggunakan sisir tangannya, tak lama setelah
itu rendy muncul dari parkiran dia memakai baju hitam dibungkus jaket
dan menggunakan celana jeans, mereka berjalan mengitari mall, sambil
mencari tahu keberadaan bioskop.

Bukan rendy kalau tidak punya topik pembicaraan, dia selalu mencari
cari topik agar tidak garing atau tidak membuat bosen dan jenuh lawan
bicaranya, dia memulai topik pembicaraan dari mulai kejadian tadi pagi
dia dihukum, mabal pelajaran hingga menceritakan betapa
menjengkelkannya Pa Handi-- guru kesiswaan yang kerjaannya merazia
rambut dan celana murid lelaki dan galak setengah mati.

Rendy dan Rayna berjalan memasuki gedung bioskop "Tunggu sini biar aku
yang urus" celetuk rendy, lagi lagi rayna menuruti perkataannya dan
melihat rendy berjalan menjauhinya, lalu memesan tiket dan berbincang sebentar dengan penjaga loket, lalu berbalik ke arahnya.
"filmnya tayang jam 14:45. Mau kemana dulu?" tanya rendy sambil
menatap mata milik rayna, rayna yang gugup, mencari cari perhatian
agar mata rendy tidak lagi menatapnya "Kenapa ko diem?" masih dengan
menatap matanya lekat lekat. "yaudah yu ikut" katanya sambil menarik
halus tangan rayna.

HAII!! maaf baru update, semoga suka part ini, semoga ga bosen baca cerita aku ya, jangan lupa vote+comment, buat yang punya saran dan kritik bisa send a message ke aku makasih😘

Bubble GumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang