PART 7
"filmnya tayang jam 14:45. Mau kemana dulu?" tanya rendy sambil menatap mata milik rayna, rayna yang gugup, mencari cari perhatian agar mata rendy tidak lagi menatapnya "Kenapa ko diem?" masih dengan menatap matanya lekat lekat. "yaudah yu ikut" katanya sambil menarik halus tangan rayna.
"eh gue mau beli wooden clip dulu bentar" ucap rayna sambil memasuki sebuah toko yang bertuliskan 'HeartWarmer' rendy mengangguk setuju dan mengikuti rayna dibelakangnya
"Ko lu masuk? Gamalu apa? Ini kan toko cewe"
"ya ngapain malu, mau ngejagain lu kalo ada yg macem macem" Rayna tidak menggubris kata kata rendy, dan lanjut menelusuri toko, tidak lama dari itu dia menemukan wooden clip dan langsung beranjak ke kasir, tidak terlalu banyak orang saat ini, hanya segelintir wanita yang sibuk mencari keperluannya dan petugas toko yang sedang merapihkan barang barang
"mau gue bayarin?" tanya rendy tiba tiba yang membuat rayna terkaget "dih gausah gue bawa uang kali" bela rayna sambil menujukan dompetnya "siapa tau Cuma bawa goceng" ledek rendy "pea lu" kata rayna jengkel lalu mencubit perut rendy. "Ampun nyonya ampun" ucap rendy seperti orang tengah kesakitan. Lalu Rayna baris di bagian cashier dan rendy menunggu disebelahnya, setelah membayar barang yang ia beli. Ia dan rendy berjalan keluar toko.
"masih 30 menit lagi, mau kemana lagi?" tanya rendy "chatime yu, haus" ajak rayna dan rendy megiyakan kembali ajakan rayna, dan kembali jalan menelusuri mall, membicarakan berbagai topik, mulai dari warna kesukaan, tas branded, sepatu branded, dari harga, warna, bentuk semua di bahas.
Akhirnya sampai di tempat yang bertuliskan 'chatime' di sebelah kananya terdapat kursi yang dapat di duduki oleh para pembeli sambil menikmati outdoor dari mall ini.
"gue pesen, lu tempatin tempat duduk ren" rendy mengacungkan jempolnya lalu berbalik arah dan menuruti perintah rayna, sedangkan rayna memesan pesanannya sambil sesekali memperhatikan gerak gerik rendy, sejurus kemudian rayna mengambil pesanan dan berjalan ke arah rendy.
"Bener lu gaakan mesen?" ujar rayna yang membuyarkan lamunan rendy "eh buset ngangetin" kemudian rayna tertawa kecil melihat reaksi rendy.
"Gue bingung ray" ujar rendy, menampangkan muka serius, rayna membalas ucapan rendy dengan raut muka seperti orang bertanya 'kenapa?'
"Gue masuk warlane"
"Hah serius lu? Ganyangka tampang kaya lu masuk geng wkwk" ledek rayna
"Bukan itu masalahna, lu tau kan? Di sekolah kita ada dua geng yang sangat amat bertolak belakang? Satu sekolah tapi suka tawuran? Lu taulah ya pasti" ucap rendy dengan tampang serius "Iya gue tau, terus masalahnya kenapa?" tanya rayna penuh rasa penasaran.
"Gara gara gue lebih milih warlane, jadi gue diarah sama Reborn, tadi gue lagi makan nasi goreng terus gue diarah sama mereka, padahal gue biasa aja, sampe di anjing anjingin, gue gangerti lagi apa salah gue coba" ucap rendy sambil memasangkan wajah terheran heran "Ya lu juga, suruh siapa masuk geng gituan, mending kaya gue anak baik baik gitu, pendiem" Rayna membela diri sambil menyeruput minumannya, dan sesekali menawarkan minumannya kepada rendy.
"asalnya juga gue mau jadi anak baik baik gitu, tapi susah ngelawafan hawa nafsu gue duh" ucap rendy sambil menepuk dahinya seraya orang frustasi.
Setelah percakapan berakhir, keheningan menyelimuti mereka berdua, ditambah suasana langit yang gelap menyempurnakan semuanya. Rayna dengan sibuknya mengutak ngatik handphone, dan rendy sibuk bermain game di handphonenya, sekali dua kali terdengar suara rendy yang kesal dengan hasil akhir games yang ia mainkan
"Ren gue mauu cerita, lu bisa simpen hp dulu?" pinta rayna. Rendy pun menuruti pintaan rayna dan memasukan handphone-nya ke kantong celananya. Lalu duduk manis selayaknya murid yang sudah siap mendengar materi dari guru. "Gue udah siap ray"
"Gue masih suka sedih kalo ngomongin sma ren"
"Gue ngerasa gue belum puas sama usaha gue, gatau deh gue suka kepikiran tiba tiba gini, gue masih belum terima gue harus kejebak di sekolah yang sekarang gue tempatin, yang gue gaada minat sama sekali, gue pengen putar waktu ren, gue sedih belum bisa ngebahagian sama ngebanggain orang tua gue, gue iri sama kaka gue yang selalu dibangga banggain didepan temen temen bokap nyokap gue, lu tau ga ren, kaya cita cita lu tiba tiba kehenti saat lu tau lu gaketerima di sekolah impian lu, sekolah fav lu, Cuma karena wilayah, itu sakit ren sumpah. Ya mungkin lu juga sama, sama sama kelempar dari sekolah impian kita, tapi mungkin usaha kita beda? Impian kita beda? Gue ngerasa jadi orang yang paling bodo dan orang yang paling menyesali hidup gue" Rayna berbicara panjang lebar dan tanpa disadari ia menitikkan air matanya
Dibalik keceriaan seorang rayna, ada kesedihan didalamnya, ada kekecewaan yang ia tutupi, ada penyesalan yang ia rasakan, dan kini rendy baru mengetahuinya, walaupun mereka punya tujuan SMA yang sama, tapi perasaan kekecewaan mereka berbeda.
"Gue gatau harus bales kaya gimana ray, gue cukup tersentuh ngedenger curhatan lu"
"Lu gaperlu bales ren, gue Cuma butuh pendengar, gue cuma pengen menyampaikan isi hati gue"
"Tapi lu harus yakin ray, dibalik ini semua tuhan menyiapkan rencana indah buat lu"
"Nah itu ren, gue udah mulai terbiasa dan mulai menerima karena gue udah ngerasa itu semua, gue ngerasa seneng karena lumayan banyak orang yang peduli sama gue,banyak orang yang penyemangat gue, moodbooster gue, gue punya temen temen yang asik, gokil, seru, dan gue punya lu" Rendy menatap tak percaya atas kata kata yang baru diucapkan Rayna, seperti ada perasaan bahagia, senang, dan perasaan hati yang berbeda, perasaan hati yang entahlah tidak bisa dijelaskan.
"Kepanjangan dah gue cerita, hayu balik ke bioskop" ucap rayna mengakhiri pembicaraan dan bangkit dari kursinya,sambil membawa minumannya, lalu disusul oleh rendy dibelakangnya dan sejurus kemudian menyusul dan menyeimbangkan kaki agar seirama.
"Lu jalan pelan pelan kek" ujar rendy "eh lu tai, sekarang udah jam 14;40 film mulai 5 menit lagi dan lu masih mau santai santai?" cerocos rayna yang membuat rendy diam seribu bahasa.
"Yaelah neng, mau kemana? Telat sekolah yang neng? Cape nih" Keluh Rendy sambil memperlambat gerakan kakinya yang membuat dirinya tertinggal dibelakang "ih jahat lu ren, lemah lu cupu abis"
"eh sialan lu gue ditinggal, gaada romantisnya napa, orang orang pada gandengan, jalan barengan gitu pelan pelan, nah lu mah malah nyolonong sendiri" gerutu rendy dan kembali menyeimbangkan gerakan jalan rayna. "Ya lu suruh siapa jadi cowo cemen amat" cibir rayna "siapa yang ngajak nonton siapa yang semangat ah lu mah ada ada aja" jawab rendy tak mau kalah.
"Woy ini minuman taro dimana eh buset dah ada satpam lagi" kata rayna panik. "Ya masa gue pegang ray, ketauan lah" jawab rendy santai "Aelah lu ga memberi solusi" gumam rayna "Yaudah sembunyiin di balik jaket lu, gue jalan disebelah kiri lu rada rapet sama gue, jalan nya biasa aja" rendy menjelaskan dan mulai menaiki eskalator.
Terlihat satpam yang menjaga pintu bioskop, dan tercium wangi popcorn dari dalam dan udara yang sejuk karena AC, Rayna berjalan disamping kanan dari Rendy, mereka jalan beriringan, tangan kiri rayna memegang erat minumannya yang diselipkan di jaket jeans-nya, dan disampingnya Rendy berusaha menutupi kejanggalan yang ada, mereka memasuki gedung bioskop tanpa dicurigai, lalu mereka mencari 'Studio 8', Rendy mencari cari pintu ruangan yang bertuliskan 'Studio 8' sementara Rayna sibuk melihat trailer film film yang akan tayang mendatang, sambil memegang erat minumannya agar tidak jatuh, jarak rayna dan rendy agak berjauhan lalu mereka menemukan 'Studio 8' Rendy yang menyadari Rayna membawa minuman langsung menarik rayna mendekatnya, lalu rendy memberi tiket kepada petugas bioskop dan rayna berjalan masuk mendahului rendy.
"Di barisan keberapa?" tanya Rayna "Paling belakang" jawab rendy "WHAT? Serius lu? Mau mojok mang?" gerutu rayna, Rendy tiidak menggubris omongan rayna dan tetap berjalan masuk, dan menelusuri tangga, dan mencari kursi Row A Seat 12 dan Seat 13, tidak lama dari itu mereka menemukan tempat duduknya. Tidak begitu ramai bioskop saat itu, hanya ada beberapa orang saja yang nonton, bisa diitung sekitar 25-30 orang.
hallo, maaf baru bisa update, part ini aku sengaja sedikit dipanjangin partnya.
Makasih buat yang udah baca sampai sini, comment+vote ya makasih💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubble Gum
RomanceSeharusnya aku sudah tau, bahwa dia sudah berubah, hanya saja aku sulit merelakannya. Sulit memberitahuku sendiri bahwa semua orang bisa berubah. tidak ada yg lebih menyakitkan selain ditinggal tanpa alasan. Dia mempermainkanku, menggantung perasaan...