Bel sekolah pertanda bel pulang sudah dibunyikan sejak 10 menit yang lalu, rayna masih menunggu orang rumah untuk menjemputnya, beberapa kali ia coba menelefon orang orang yang ada dirumah namun nihil, tidak ada yang bisa dihubungi. Sambil menunggu, rayna menatap handphone yang bergetar
Rendy👫👾 :
lu dimana?Rayna :
gue dihalte, nunggu org rumah jmpt, ksl gue gaada yg bisa dihubungiRendy👫👾 :
tungguin disitu, jgn kemana mana.Rayna :
IyaaRayna sesekali melihat ke arah gerbang menunggu kedatangan rendy, sambil beberapa kali berusaha menghubungi orang rumah, tak lama setelah itu seseorang memanggilnya.
"Rayna"
Rayna mencoba mencari sumber suara, ia mencicitkan matanya setelah mendapatkan rendy di depannya dengan motor vario putihnya itu
"Balik sama gue" tambahnya, rayna hanya bisa terdiam mengartikan perkataan yang rendy lontarkan "malah mikir cepet naik"
Rayna menuruti perkataannya dan menaiki motor varionya itu, tidak sedikit orang yang melihat kejadian itu, berbisik bisik tentang mereka dan bertanya tanya hubungan mereka. Rendy menjalankan motornya, dan memulai pembicaraan.
"Pada kemana orang rumah?" ucap rendy. "hah lu ngomong apa?" sejurus kemudian rendy membuka kaca helm dan menanyakan pertanyaan yang serupa "oh, gatau"
"Laper ga?"
"engga gue udah makan"
"Yaudah ngemil yu"
"ah engga ah udah sore"
Rendy menjalankan motonya dengan cepat, rayna bergidik ngeri memperhatikannya " rendy ih" "Ren galucu, gue gapake helm" "rendy bonge" rendy hanya tertawa mendengarnya lalu merubah drastis kecepatan motonya menjadi sangat pelan "pelan kaya gini?" rayna mumukul pelan punggungnya, lalu mereka tertawa bersama sama
"Disitu aja" rayna menunjuk sebuah tempat "kenapa?" tanya rendy "mau jajan dulu, mau lu?"
"katanya gamau ngemil dih bohong sama gue"
"gaada cemilan enak dijalanan, ya yang enak disini"
"ngeles terus, engga gue langsung pulang, maaf gabisa nganter sampe depan rumah"
"yaelah lebay, iya gapapa"
"sama sama ray"
"haha makasih ren"
"gue cabut" ucap rendy seraya mencubit salah satu pipi rayna, rayna mengusap usap pipinya yang kesakitan dan membalasnya dengan mencubit lengan rendy berkali kali
"ampun ampun, babay" dengan cepat rendy menjalankan motor, dan tak lama motonya menjauh dan menghilang dari pandangan rayna.
~~~~~~~~~~~
-Rayna Azzahra Veronica-
Aku mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan teman kelasku, tak sedikit dari mereka yang bertanya tanya hubunganku dengan rendy, tak ada yang aku lebih lebihkan aku menjawab bahwa aku dan rendy hanyalah sebatas teman. Aku masuk dalam grup "Ziegle Squad' berisikan semua teman dekatku.
Adriana Agatha. Cewe berambut panjang, dengan kawat yang terpasang di giginya, memiliki rambut lurus panjang, dan suka di ganggu kaka kelas, memiliki mood yang berubah sangat cepat, kalau marah sama satu orang, semua kena imbasnya
Nediva Argyanti. Cewe berkerudung yang kadang otaknya harus berfikir 2 kali untuk mencerna perkataan sulit, berkulit putih dan bertubuh tinggi, tidak gemuk dan tidak kurus, terkadang tiba tiba marah ga karuan
Zamira Elrica Pramuditha. Cewe kedua yang berkerudung, memiliki otak yang cerdas, pribadi yang rajin, penasihat yang baik,dan memiliki rasa peduli yang tinggi.
Andhara Anindita Arista. Cewe berambut panjang, memakai kacamata, pintar, jailnya minta ampun, satu kelas dengan rendy.
Maureen Aretha Fredelina. Cewe keturunan batak, yang memiliki rambut pendek sebahu, dan tubuh yang besar, berbakat dalam nyanyi dan pemberi nasihat yang baik.
~~~~~~~~~~~~
Bel pulang telah berkumandang sejak lama, dan aku masih masih menunggu rendy yang menyuruhku untuk menunggunya di kantin. Tak lama seseorang menepuk bahuku aku menengok ke arahnya, kudapati rendy yang sedang membawa botol minum di tangan kanannya, lalu ia duduk didepanku."Udah lama?"
"mayan lah"
"mau makan dulu ga?"
"engga, napasih lu nawarin makan mulu"
"soalnya situ suka makan, kasian aja badanlu cungkring, kalo gadikasih makan nanti berabe"
"dih jahat lu, cepet dah mau ngomong apa"
"tanggal 13 september lu ada acara?"
"eh? hari apaan emang?"
"selasa, temenin gue nonton magic hour"
"gaada deh kayanya, film apaan"
"gue suka michelle ziudith soalnya, cari aja sinopsisnya"
"iya nanti dirumah, gimana nanti deh tapi kayanya bisa"
"yaudah gue cuma mau ngajakin lu nonton doang, yu cabut udah mau ujan"
Lalu kami berjalan berbarengan menuju gerbang, dia menyebrang untuk mengambil motor dan aku menghampiri suami bibiku yang sudah menunggu sedaritadi.
Jangan lupa vote+comment makasih😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubble Gum
Любовные романыSeharusnya aku sudah tau, bahwa dia sudah berubah, hanya saja aku sulit merelakannya. Sulit memberitahuku sendiri bahwa semua orang bisa berubah. tidak ada yg lebih menyakitkan selain ditinggal tanpa alasan. Dia mempermainkanku, menggantung perasaan...