My Handsome Nerd (part 4)

3.8K 364 9
                                    

MAAF JIKA MASIH TERDAPAT TYPO.
.
.
.


Sehun's Apartement

Clekkk

Sehun membuka pintu apartemen sederhananya.

"Silahkan masuk" Sehun mempersilahkan tamu dadakannya -Yoona- dengan muka yang ia buat sedatar-datarnya. Sebenarnya itu hanya kedok untuk menutupi rasa gugup bercampur rasa senang karena Yoona menginap di rumahnya. Catat itu!

"Ah.. terima kasih Sehun-ssi." ucap Yoona lembut menggangguk pelan

"Baiklah kau mandi duluan saja. Aku akan menyiapkan baju ganti untukmu. Aku ke dapur dulu."

Setelah mengucapkan itu Sehun berlalu menuju kamarnya bermaksud untuk mengambilkan baju ganti miliknya untuk Yoona. Tak mungkin kan jika Yoona tidur memakai gaun cantik. Pasti terasa risih untuk tidur.

"Eh..tunggu dulu. Aku...lapar. Apa kau punya makanan?" Yoona mencekal tangan Sehun dengan menperlihatkan puppy eyes andalannya.

'Oh..tahan dirimu Oh Sehun kau tidak boleh tergoda lebih jauh lagi boleh aegyonya itu' Batin Sehun meradang. Dekat dengannya saja sudah membuatnya gugup. Apalagi dipengang tangannya dan diberi tatapan imut milik Yoona. Sehun rasanya tak sanggup.

"Yak, kau dengar tidak?" tanya Yoona memasang wajah cemberut

"Aku tidak punya makanan cepat saji, tapi aku akan memasak untukmu. Bagaimana?" Sehun mencoba memberi penawaran. Maklum saja ia itu laki-laki pecinta hidup Sehat. Ramen ada di lemari dapurnya adalah hal yang akan terjadi 2-3 kali setahun.

"Eh?? Kau bisa masak?" Yoona terkejut dengan pernyataan Sehun. Ternyata Sehun bisa memasak.

Sehun hanya menggelengkan kepalanya mendengar keterkejutan Yoona.  Memangnya kenapa jika ia bisa memasak? Seseorang yang hidup mandiri sepertinya harus bisa mengurus diri sendiri termasuk dalam hal makanan. Jadi jangan heran lagi.

"Tentu. Tenang saja itu tidak akan membunuhmu." Sehun menjawab dengan enteng.

"Aku memang sudah biasa memasak untukku sendiri. Terkadang teman-temanku yang datang ke sini ku buatkan masakan dan mereka mengakui keahlianku memasak, walaupun tak sehebat Kyungsoo hyung. Bagiku dia chef hebat."

"Baiklah aku percaya padamu. Kalau begitu aku akan mandi dulu." ujar Yoona kemudian.

.
.
.
.
.
.

Beberapa saat kemudian

"Sehun, bajumu kebesaran untukku." ujar Yoona pada Sehun ketika keluar dari arah kamar dengan mengerucutkan bibirnya.

Sehun mengakui kalau baju yang ia pinjamkan memang sedikit kebesaran. Tapi itu baju ukuran paling kecil yang ia punya. Yoona terlihat sangat lucu dengan penampilan seperti itu.

"hahaha...kau lucu juga ya Yoona"
Sehun berkata dengan nada ejekan sambil tertawa. Sontak Yoona memukulnya bertubi-tubi disela tertawanya. Yoona tak terima diejek oleh Sehun. Ini kan juga ulahnya.

"Hei! Apa yang kau tertawakan? Kau mengejekku? Ini semuakan kelakuanmu, hah?!" Yoona berteriak protes pada Sehun yang tak diindahkan oleh lelaki itu. Malah meneruskan tawanya saja. Menyebalkan.

"Maaf maaf, Aku hanya bercanda kau tahu? Ah.. Kau semakin imut dan.... Cantik disaat bersamaan, apa lagi ketika kau sedang kesal padaku." Sehun tak tahu mengapa ia menjadi penggombal dadakan seperti ini. Menggombali kekasih orang lain lagi. Tapi dirinya hanya mengucapkan apa yang ingin ia katakan. Lagi pula, itu benar adanya.

Blush~

"Apa yang k-kau katakan hah?? Sudahlah... Ayo makan." Yoona berucap terbata. Dia tak tau jika digoda oleh Sehun dampaknya seperti ini. Padahal digoda oleh chanyeol saja ia tak seperti ini.

"Lagi pula kenapa kau berbeda? Kau punya kepribadian berapa? Di sekolah kau penakut? Sekarang kenapa jadi lelaki hidung belang?" Yoona dengan rasa penasaran yang tinggi balik bertanya pada Sehun.

Sehun akui ia lupa kalau sudah menjadi dirinya yang sebenarnya. Bukan laki-laki 'nerd' yang penakut.

"Itu bukan apa-apa. Sudahlah itu tidak penting. Ayo kita makan, nanti makanannya dingin." Sehun mencoba mengalihkan perhatian.

"Hm? Tapi aku masih penasaran. Ah...tapi sudahlah, aku tidak akan bertanya lagi." Yoona merasa terabaikan hanya bisa mendengus kesal dan makan apa yang Sehun siapkan.

Yoona benar-benar membuat hati Sehun semakin menyukainya karena tingkahnya. Dan Sehun sedikit lega disaat bersamaan karena Yoona tidak memperpanjang hal ini. Bisa-bisa dirinya yang kerepotan nantinya. Syukurlah untuk sat ini ia aman.

.
.
.
.
.
.


Sehun, dia orang yang mampu membuat Yoona merasakan hal berbeda. Entah perasaan apakah ini. Namun Yoona nyaman dengannya. Tidak seperti yang ia rasakan dengan Park Chanyeol yang sekedar rasa simpati.

"Emm..Sehun-ssi, ah tidak sehun saja. Agar terlihat lebih akrab. Boleh aku memanggilmu seperti itu?"

"Oh tentu saja Yoona-ssi" Sehun dibuat gugup lagi. Lantaran Yoona ingin lebih akrab dengannya.

"jangan memanggiku seperti itu, panggil aku Yoona saja."

"ah..baiklah. Aku akan memanggilmu Yoona. Sama sepertimu."

"ah.. Sudah malam, kau tidurlah di kamarku dan aku akan di sofa saja. Mengerti?" Sehun berucap ketika hening menyelimuti suasana disekitar ruangan ini ketika acara makan malam telah usai.

"Tapi bagaimana dengan-"

"Tidak ada tapi-tapian. Kau turuti saja. Kalau kau takut padaku. Kunci pintunya dari dalam." Sehun berkata tegas ketika Yoona ingin meolak permintaannya.

"Baiklah jika kau memaksa. Selamat tidur Sehun." Yoona tersenyum kecil ketika mengucapkannya.

Entah mengapa ia tersenyum padan sosok laki-laki di depannya ini. Ia merasa jika Sehun ingin melindunginya. Walau Yoona memang sudah tau Sehun laki-laki baik-baik.

"Ya, selamat tidurYoona. Dan mimpi indah" Sehun memalas senyum Yoona dengan senyuman tampannya. Indah bukan?

.
.
.
.
.
TBC

[SUDAH DIREVISI]

Thanks udah baca
Vote and comment friends

My Handsome Nerd [END] (SUDAH DIREVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang