Part 2: Regret

315 34 0
                                    

...


"kim sunggyu" rin dengan perlahan kembali mendekati bingkai pintu "berhentilah main-main!" air mata rin mulai berlinang memenuhi kelopak matanya. namun tidak ada tanda-tanda keberadaan sunggyu disana.

Drrrttt drrttt~ ponsel disaku piama rin bergetar, dengan tangan gemetar dia meraih ponsel disakunya. Ntah mengapa saat itu dia memiliki perasaan yang tidak enak tentang sunggyu.

Tes~air matanya satu persatu mulai jatuh ke layar ponselnya, dia genggam erat ponsel itu lalu terduduk lemas.

"maldo andwea! " hiks~ dia mulai menangis, "KIM SUNGGYU~" dia berteriak dan menangis sejadi-jadinya. Rin seakan melihat sosok sunggyu yang semakin menghilang karena terhapus oleh hujan saat itu. dia berlari ketengah-tengah hujan seperti orang yang sudah kehilangan akal. Rin mulai berlari keluar pagar ~

.

.

"nona kau tidak boleh masuk dengan pakaian seperti itu!!" teriak seorang suster yang menemukan rin berlari masuk rumah sakit dengan pakaian basah kuyup. Tapi rin tidak peduli karena yang ada di otaknya sekarang hanyalah kim sunggyu.

Sedangkan di tempat lain seorang namja dengan perlahan membuka matanya, luka diwajahnya membuatnya meringis kesakitan. Dengan pandangan yang masih belum jelas dia melihat beberapa orang yang berdiri di samping tempat tidurnya.

"eomma~" ucapnya lirih setelah bisa melihat wajah ibunya dengan jelas.

"hemm" jawab yeoja setengah baya itu, bibirnya bergetar menahan tangis.

"sunggyu hyung, eodiesso? " tanya woohyun sambil menatap ibunya ,ibu woohyun membalikkan tubuhnya membelakangi woohyun, dia benar-benar tidak sanggup untuk melihat raut wajah sedih putranya. tidak mendapat jawaban dari sang ibu, woohyun mulai menatap orang-orang yang ada disana satu persatu, berharap mereka akan memberikan jawaban atas pertanyaanya tadi. Tapi mereka semua hanya menundukkan kepala tanpa berani menjawab. Itu semua sudah memberikan jawaban bagi woohyun. air mata woohyun mengalir deras, dia benar-benar tidak bisa menerima bahwa hyungnya sudah tidak ada lagi.

Buuucckkk~ tiba-tiba seseorang membuka pintu dengan kasar. Park ah rin dengan penampilan yang begitu berantahkan dia masuk kekamar woohyun dengan membawa pisau.

"NAM WOOHYUN~" teriak rin dia terlihat sangat frustasi saat itu, woohyun membelalakkan matanya melihat sosok yang begitu menyedihkan didepanya

"AKU AKAN MEMBUNUHMU, NAM WOOHYUN~" rin mulai berlari mendekati woohyun, namun hanya beberapa langkah, dia langsug dihentikan oleh bodyguard-bodyguard woohyun.

"woohyun ah wae? Kenapa harus hyungmu?" ucap rin lirih, dia terduduk lemas disana menatap woohyun yang juga sedang menatapnya sedih.

"bahkan dia sangat menyayangimu" hiks, rin mulai menangis dengan histeris, tidak kalah sedihnya woohyun juga menangis sejadi-jadinya sambil melihat rin yang tampak begitu menyedihkan.

-Flashback-

Ddooorrr~ Bunyi tembakan memenuhi markas sebuah kelompok gengster terkenal, kelompok gengster yang satu ini memang mempunyai rasa iri terhadap sunggyu. jelas saja semua yang dimiliki sunggyu membuat semua orang akan merasa iri kepadanya. Hanya ada satu cara untuk menghancurkan sunggyu ,yaitu menghancurkan orang-orang yang sunggyu sayangi termasuk woohyun.

"sunggyu hyung andwae!" teriak woohyun sesaat setelah melihat sahabat yang sudah ia anggap sebagai hyungnya itu terkapar tak berdaya, darah segarpun mengalir deras dari dada sunggyu. samar-samar sunggyu masih bisa melihat woohyun yang dipukuli.

"woohyun ah, larilah dari sini !!" pinta sunggyu lirih yang hanya dibalas gelengan oleh woohyun. sedangkan woohyun sudah kehilangan harapannya, melihat sunggyu yang kesakitan membuatnya tidak berdaya, dia hanya membiarkan orang-orang itu memukuli tubuhnya, bahkan dia tidak bisa merasakan sakitnya pukulan mereka lagi, sakit dihatinya sekarang sudah mengalahkan sakit ditubuhnya.

"woohyun ah jebbal!bukankah kau sudah berjanji akan mendengarkan apa yang aku perintahkan?" sunggyu kesusahan untuk berbicara.

Uhuk~Darah segarpun kembali keluar tapi kali ini dari mulut sunggyu. mata woohyun sudah dipenuhi dengan air mata, terlintas dipikirannya kenangan-kenangan bersama sunggyu. dia masih mengingat jelas tentang ucapannya bahwa dia akan selalu menuruti perkataan hyungnya.

"hyung, aku akan kembali untuk menjemputmu" woohyun berontak untuk melepaskan diri dari para gengster. Dengan rasa menyesal, Woohyun mulai berlari meninggalkan sunggyu seorang diri disana. sedangkan sunggyu menatap sahabatnya yang semakin menjauh dari pandangannya.

Doorrrr~ sekali lagi bunyi tembakan terdengar, sunggyu yang masih sadar, dia masih mendengar jelas suara tembakan itu.

Air matanya mulai mengalir "woohyun ah, kau harus tetap hidup" sreet~ semua pandangannya menjadi sangat gelap.

Tuhan benar-benar menunjukkan cintaNya kepada sunggyu, Dia sudah memanggil sunggyu kembali kesisiNya.

-Flashback end-

Dirumah sakit itu, suara tangis memenuhi seisi ruangan, semua orang menangis untuk sosok orang yang sangat mereka cintai. Namun ternyata tidak hanya orang terdekat sunggyu yang menangis disana. tapi sunggyu(?) juga menangis sejadi-jadinya saat menyaksikan kejadian diruangan itu. menatap sang kekasih yang begitu terpukul atas kehilangan dirinya dan menatap sang sahabat yang tampak begitu menyesal.

"rin ah" sunggyu melangkahkan kakinya satu langkah dan mengularkan tangannya kearah rin yang terduduk. tapi dia tidak sanggup untuk melangkah lebih dekat lagi, melihat orang-orang yang dia cintai begitu terpukul karena dirinya, jelas membuat sunggyu merasa sangat menyesal.

"woohyun ah ini bukan salahmu, jadi aku mohon berhentilah menangis" dengan air mata yang semakin deras mengalir, sunggyu juga berniat mendekati woohyun. sadar dia tidak akan bisa melakukan apa-apa sunggyu hanya menatap woohyun dari jauh.

"apa yang harus aku lakukan untuk kalian berdua? " ucap sunggyu lirih. Dia hanya menyaksikan suasana duka itu tanpa bisa melakukan apa-apa.

..

[your comment and your vote give me more motivation :-) ]

Broken AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang