Chapter 9 : Shadow Vs Via

72 4 0
                                    

Shadow POV
Kini aku berada diluar gudang ini.. tadi sempat ada yang menembakku.. namun, aku berhasil menghindarinya.. namun, langkahku terhenti saat ada peluru hampir mengenai kepalaku.. kulirik belakangku.. seorang perempuan menembakiku dengan M4.. hmm, sounds like a challenge for me..
"Aku tahu siapa dirimu.."
"Hmm.. kalau begitu, kita buktikan lewat pertarungan senjata ini.."
"Okay.. don't cry when you lose.."
Aku mengeluarkan senjata andalanku, G36C with Grenade Launcher..
"Let's see who's better in guns.."
~Duar..~
~Duar..~
Hujan peluru pun terjadi.. lawanku ini memakai M4.. senjata standar... kulihat dia mereload senjatanya..
"You're not good enough.."
Aku berhasil menembaki bahunya..
"Argh!!!"
Saat aku ingin menembaknya sekali lagi.. Blizzard muncul dengan membawa wanita bersenjata sniper.. wow, he's won the deathmatch..
"Blizzard.. I knew you're gonna win.."
"Shadow.. cuff that woman.. we gonna back home.."
Kemunculan temanku menghentikan pertarunganku dengan perempuan yang membidikku dengan M4 ini..
"Vienny.."
"Vi..Via.. aku.."
"It's okay.."
Kulihat perempuan ini menyerahkan dirinya kepadaku.. alhasil aku memborgolnya dan membawanya ke markas Interpol..

NFTF Safe House, Warsawa, Polandia.. 16:34 GMT..
Kaesang POV
Sore yang sepi.. tapi itu tidak membuatku kehilangan akal.. aku masih berusaha melepaskan borgol ini..
"Sekali lagi.. ya.. satu kali gerakan.. aku akan keluar dari sini.."
Aku masih bergelut dengan borgol ini.. dan tak lama..
"Clack"
Terbuka... yes.. aku berhasil lepas dari borgol ini.. it's time to get out of here..
Aku memeriksa jendela.. 3 penjaga di depan pagar rumah.. aku mencari sesuatu di lemari.. dan voila.. aku mendapatkan USP.45 Suppressor dengan ammo yang cukup kurasa..
~Kriett...~
Pintu pun kubuka perlahan.. kulihat di lantai bawah.. ada 2 penjaga.. kemana para aktor utamanya?? Ah, I don't care.. I must get out..
~tap..tap..~
Aku menuruni lantai 2 rumah ini dan berlindung dibalik dinding ruang dapur.. kulihat ada seorang penjaga yang sedang mengambil sesuatu di kulkas.. kuberanikan diriku untuk melumpuhkan penjaga ini.. kudekati dia.. dan kupatahkan lehernya..
~Krakk~
Um.. nice and easy.. kusembunyikan tubuh penjaga ini di lemari bawah.. dan kulanjutkan langkahku.. saat sampai di ruang tamu, aku membidik ke arah 2 penjaga didekat jendela..
~pcuk..~
~pcuk..~
Mereka langsung tumbang.. aku memeriksa apa yang mereka bawa dan aku mendapatkan kunci mobil dan juga mengambil AK-47 Red dot Suppressor..
Aku pun keluar dari safe house ini setelah melumpuhkan 3 penjaga didepan pagar.. aku juga memeriksa mobil yang ada di garasi.. aku memilih Toyota Camry sebagai teman perjalananku.. tak lupa, aku menyalakan GPS pada handphone lamaku.. semoga Beta Force mengetahui sinyalku..
Aku pun berhasil kabur dari safe house dan akan menuju Paris untuk menemui teman lamaku..

Interpol Headquarters, New York, USA.. 21:03 GMT
Shark POV
Malam ini aku masih mendengar pengakuan Vienny dan Via dari ruang kaca 2 arah ini.. mereka tidak mau mengatakan siapa pemimpin mereka.. mereka hanya mengatakan bahwa Eropa dan Timur-Tengah akan porak-poranda.. aku tahu ini hanya gertakan... aku pun berbicara dengan ketua penyidik Interpol..
"Mereka mengertak.. kita tidak akan dapat apapun dari mereka.."
"Apa solusi terbaikmu?"
"Bolehkah aku masuk ke dalam dan bertanya kepada mereka?"
"Baiklah.. hanya 10 menit.."
"Aku hanya butuh 5 menit.."
Ketua penyidik pun memberi izin kepadaku untuk masuk kedalam....
Saat di dalam, Vienny dan Via hanya berdiam diri.. mungkin dengan sedikit gertakan, mereka akan menjawab pertanyaanku..
"Vienny dan Via... kalian berdua harus mengatakan dimana pemimpin kalian.. kalau tidak.. nyawa teman-teman kalian taruhannya.."
"...."
"Oh.. is that so?? Maybe, I will show you both about your allies condition.. Cindy Yuvia, Lidya Maulida, and Viviyona.."
Aku mengeluarkan speaker pad dan menyalakannya.. terdengar suara rintihan yang menyakitkan..
~No.. please don't..~
~ARGH!!! It kills me..~
~Noo...Not on my leg.. no..no... Argh!!~
"I will command my friends to execute your friends.. choose your decision, sisters.."
saat aku ingin menyampaikan perintah, tiba-tiba saja...
"Baik.. aku akan mengatakannya.."
"Vienny!! Jangan bilang kau akan.."
"Ini untuk mereka.. aku tidak tahan pada sikap pemimpin kita.."
Kulihat Vienny mengatakan semuanya.. dan serta keadaan presiden yang sedang ditahan oleh mereka.. aku hanya mengangguk paham.. dan 1 pertanyaan terakhir..
"Dimana 8 temanmu itu?"
"Aku tidak tahu, sumpah.. mereka sengaja melepas alat komunikasi untuk mengelabui pihak Interpol.."
Aku hanya diam sejenak dan meninggalkan ruangan itu.. aku pun masuk ke ruang kaca 2 arah..
"Mereka menculik presiden ke Eropa.."
"Son of a ..... are you sure that she gives you a right information?"
"Check your GPS.."
Saat aku ingin mengecek GPS, Arkan menelponku..
"Halo.."
"2 packages are in Croatia.. can you found these 2?"
"I'm on it"
"Check my Coordinates.. you will found them.."
"Copy that.. Shark Out"
Aku langsung mengecek peta digitalku.. dan mendapatkan tempat..
"Eh, Bosnia?"
Aku langsung menelpon Arkan tentang kepastian tempatnya..
"Halo.."
"Shark.. what's up?"
"Kenapa di Bosnia?"
"Mereka berpindah tempat.. aku juga mengecek tempat-tempat yang mereka datangi.. kau harus cepat ke sana.."
"Baiklah.. bagaimana Demon Squad?"
"Mereka menuju Italia untuk mengejar sisa dari 10 orang itu... semoga saja ada kabar baik.."
"Copy that, Arkan.. Shark Out"
Dengan cepat aku mengumpulkan teamku..
"Beta Force... we're going to Sarajevo tonight.."
"Huurah!"

TBC

Call Of Duty : HomecomingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang