Chapter 10 : Massacre in Sarajevo

84 4 0
                                    

NFTF Safe House, Warsawa, Polandia.. 01:22 GMT
Rumah safe house ini mulai ramai karena sandera sudah kabur.. Melody dan lainnya hanya diam tanpa sepatah kata.. dan mulai merencanakan rencana baru...
"Melo.. bagaimana keadaan Acha dan Natalia?"
"Mereka masih di Sarajevo.. Ve.. mereka menemukan tempat baru untuk pengendalian bisnis kita.."
"Lalu Sisil dan Hanna?"
"Mereka sekarang di Genoa.. mungkin mereka akan segera sampai di Roma sekarang.. kudengar mereka membawa 1000 tentara bayaran untuk membantu kita.."
"Bagaimana dengan Kaesang?"
"Lupakan soal dia.. kita akan fokus terhadap bisnis kita dengan Mr. Zakhaev.."
"Oh.. lelaki botak yang katanya punya 4 tabung Uranium..? Dimana dia sekarang?"
"St.Petersburg.."
Alat komunikasi Melody berbunyi.. dan ia menjawab panggilan itu..
"Halo?"
"Mrs.Melody.. apa kabarmu?"
"Mr.Zakhaev.. apa kabar? Bagaimana Moscow?"
"Buruk.. bahkan lebih.. Putin hanya diam layaknya patung Lenin.. apa keputusanmu, Mrs.Melody?"
"Kita akan bertemu secepatnya.. dan mulai saja serangan di Paris.."
"Sesuai perjanjian kita.. Thank you, Mrs.Melody.. I'll see you at Moscow.."
~Tut~
Melody tersenyum saat menyudahi percakapannya.. Veranda dan Kinal menanggapinya datar..
"So, what's next?"
"We going to London this evening.. to attend a party.."
"Alright.."

Hotel Bzyanyarev, Sarajevo, Bosnia-Herzegovina.. 05:56 GMT
??? POV
"Nat, bagaimana keadaan di luar?"
"Aman... besok pagi kita akan ke gedung tua.. siapkan saja blueprintnya, Acha."
"Baik"
Aku.. Alicia Chanzia.. anggota Team Subs.. Kak Melody mengirimku dan Natalia ke tempat ini.. untuk melancarkan sebuah genosida.. ya.. sempat aku menolak untuk rencana gila ini.. namun sebuah godaan berupa 15 juta Dinar Abu Dhabi per bulan membuatku melupakan segalanya.. aku tak menyangka kalau aku akan menjadi penjahat perang yang akan dicari oleh PBB..
"Nat, apakah besok akan dimulai..?"
"Ya.. tentu saja.. kenapa? Kamu ragu?"
"Tidak.. aku.. aku hanya miris melihat para warga kota ini.. nasib mereka harusnya lebih baik.. tetapi kita merenggutnya.. apakah ini benar?"
"Jangan berpikiran aneh.. lebih baik kita fokus.. sebenarnya aku juga tidak tega.. tapi, ini tugas kita.."
"Hufft.. baiklah.."
Matahari mulai menampakan dirinya.. aku melihat jam tanganku.. pukul 06:37 GMT.. masih 4 jam lagi sebelum pertemuan..
"Nat, aku.."
"Acha.. aku tahu apa perasaanmu.. tapi kita tidak bisa.."
Di lubuk hatiku, tersimpan rasa bersalah.. aku memang bagian dari NFTF tetapi perlahan aku tahu mengapa kak melody melakukan ini..
Aku akan membelot kepada NFTF jika kak melody akan melakukan ini semua... aku tidak tega melihat para wanita tua dan anak-anak menjadi korban.. setidaknya aku melakukan hal yang benar.. semoga Natalia tidak tahu apa rencanaku nanti..

Sarajevo International Airport, Sarajevo, Bosnia-Herzegovina.. 08:56 GMT
Shadow POV
Aku dan lainnya sudah sampai di Bosnia pagi ini.. dan kami langsung menuju meeting point yang ditentukan.. tempatnya sedikit jauh dari kota.. meeting pointnya berada di sebuah gudang tua dekat bukit sabana..
"Inikah tempatnya?"
"Ya.. kita akan membuat markas sementara disini.."
"Shark, cek arah jam 2.. di area permukiman.."
Kulihat Shark melihat tempat yang dilihat oleh Bull.. dan terbalak..
"Shit.. this is Quarantine zone.. there some chemical action in there.."
"You mean Bio-Terrorism?"
"Worse... This is Genocide.."
"Let me check.."
Aldrei pun melihat ke arah yang sama.. dan amarahnya meledak..
"Shark!! This is war-crime.. we must stop them now!!"
"Easy, son.. I know you're angry right now, but we must wait who's behind all this.. then, you have my authority to penetrate them.."
Aldrei pun mengerti.. aku tahu apa yang dia rasakan saat ini.. dia melihat sekumpulan wanita-wanita tua dan anak-anak dikumpulkan di sebuah lahan yang dipagari kawat berduri.. aku juga ingin meledakan amarahku karena melihat kejahatan ini.. warga yang tidak bersalah jadi korban...
"I'm promised you all.. when we got the name who behind all this, we gonna jacked them all.. no one's alive.."
Semua pun mengangguk.. aku hanya melihat mereka yang disana dengan perasaan miris... lalu, kami semua menunggu..

Call Of Duty : HomecomingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang