Malam itu, Leona langsung memanggil Calista untuk menginap dirumahnya. Walaupun ia sudah besar, namun ia takut untuk berada dirumah sendirian. Apalagi banyak orang bilang, jika semua rumah mempunyai penunggunya. Itu yang membuat Leona merinding!
Saat ini mereka sedang memilih film ketiga mereka, biasanya saat berkumpul seperti ini pasti mereka melakukan movie marathon. Calista sedang memilih kaset-kaset film yang Leona punya, Leona itu suka mengoleksi kaset film. Bukan original sih, ia membelinya di pedagang kaset dekat kompleks rumahnya. Lumayan, 20 ribu dapat 3
"Gue belum nonton paper towns Na, nonton yuk" kata Calista
"Itu kasetnya rusak, biasalah bajakan suka abal" Leona menyengir sedangkan Calista menghela napas pelan. Bayangkan saja, ini kaset kelima yang Calista pilih, namun semuanya rusak!
"Fifty shades of grey?" tanya Calista "Lo udah nonton belum?"
"Udah sering" jawab Leona, Calista tertawa. Film itu terdapat unsur dewasa, apa maksudnya dengan Leona sering menontonnya?
"Nonton ini aja kalau gitu" kata Calista lalu berjalan menuju dvd player di kamar Leona
"Seriously, Cal? Kita bakal nonton itu?" Leona menatap dengan tatapan tanya
"Ya emangnya kenapa? Gue belum nonton sih, Hugo ngga ngebolehin gue nonton" Calista berlari kecil menuju kasur Leona, lalu merebahkan dirinya disana
"Seengganya Hugo ngga mau lo terjerumus kedalam hal semacam itu" Leona memutar matanya, masa sahabatnya tak mengerti soal ini?
Calista memekik girang karena ketampanan Christian Grey, pemeran utama pada film tersebut. Tiba pada saat adegan panas, Leona merasa bosan. Ia kan sudah sering menonton film ini, tentu saja bosan. Sedangkan Calista menutupi matanya dengan kedua tangannya
"Parah gila! Anjrit!" Calista menutup telinganya karena mendengar desahan si pemeran wanita
Matanya teralihkan pada ponsel milik Leona yang bergetar, nomor tak dikenal terpampang disana. Calista memberikannya pada Leona, menyuruh sahabatnya itu mengangkat telepon. Lalu Leona berjalan keluar kamar
"Halo? Ini siapa?"
"Gue Jaya, tadi pagikan gue nelpon lo. Nomor gue ngga disimpan?"
"Oh iya sorry"
"Disana ada Calista ngga?"
"Ada, kenapa?"
"Hugo nyariin ...."
Beberapa saat suara hening terdengar dari seberang telepon, beberapa detik kemudian terdengar bunyi berisik kembali. Seperti suara Jaya dan Hugo yang berdebat
"Jadi gini Na" Hugo menghela napas
"Kita boleh ngga main kerumah lo? Gue mau ketemu Calista soalnya"
"Terus gue jadi nyamuk, gitu?"
"Oh ngga, gue bawa Jaya, Fazal, ada Syifa juga disini. Ah kalo bisa kita nyamper Leonard ke rumahnya"
"Okey kalau gitu"
*
Beberapa menit kemudian suara derum motor yang berhenti terdengar dari depan rumah Leona, disana terdapat 3 motor besar yang berbeda warna. Leona berlari keluar rumah dan membukakan pagar rumahnya
"Sorry ya nyonya, kita berkunjung kerumah lo malam-malam begini" kata Fazal tersenyum dari balik helmnya
"Santai Zal, ngga apa-apa kok. Malah gue senang rumah gue ramai, berhubung orang tua gue lagi di luar kota" kata Leona