Chapter 5

6.9K 389 21
                                    

*Sunggyu POV*

Hari ini sudah hari keempat aku menjalani hari-hari sekolah ku dengan namja itu.

Ya, Nam Woohyun.

Namja yang kini sudah berstatus sebagai nampyeon ku selama kurang lebih seminggu.

Tidak kah kalian pikir aku lelah dengan semua ini, eoh?

"Sunggyu-ah, sudahkah kau bangun?" suara yang benar-benar sudah sangat aku ingat, Nam Woohyun.

"Eoh, aku sedang bersiap-siap." Mendengar jawaban dingin yang kerap kali aku berikan padanya, Woohyun segera membuka kenop pintu dan masuk ke kamarku.

Tidak. Ini bukan kamar ku. Tapi kamar Woohyun –sebelum kami menikah— Namun sepertinya kamar ini sudah menjadi teritori ku. Aku bisa saja menjadikan kamar ini sebagai teritori kami berdua, tapi aku belum siap.

"Omo, kau sudah cantik sekali. Dan kenapa kau mandi tanpa memberitahu ku?" Lihat dirimu sendiri Woohyun, kau sendiri sudah mandi dan untuk apa kau mengomentari ku eoh? Ku putar bola mata ku malas.

"Aku ini namja, tidak bisa kau seenak nya mengatakan aku cantik. Dan, untuk apa aku memberitahu mu?" aku mengemas buku pelajaran ku dengan malas, haruskah aku mengalami pagi yang cerah dengan kehadiran namja greasy yang begitu menyebalkan ini?

"Siapa tau aku bisa bantu kau untuk mandi." Dari ujung mata ku, aku melihat senyum menggoda Woohyun yang selalu ditunjukkan olehnya.

Betul sekali, dia sudah tahu kalau aku mudah sekali untuk membuat wajahku semerah tomat ketika aku malu.

"Ka-kau, apa yang kau bicarakan, eoh? Kau sudah menyusun buku pelajaran mu? Apa kau sudah sarapan?"

Benar-benar aneh! Apa yang aku pikirkan?! Kenapa bisa aku terus tergagap seperti ini ketika Woohyun menggodaku? Bukankah aku pikir dia namja yang menyebalkan.

"Aku sudah siap sejak tadi. Dan kini aku menunggu mu untuk sarapan bersama. Aku menunggumu dimeja makan Gyu." Woohyun keluar dari kamar ku setelah dia mengucapkan kalimat itu.

Dan lagi-lagi panggilan itu berhasil membuat aku merona malu.

-----------------------------------------

"Hey Myung!" panggil Woohyun saat melihat Myungsoo yang juga baru saja akan memasuki gerbang masuk sekolah, masih tersisa waktu 15 menit agar bel tanda masuk berbunyi.

"Oh, hey! Kalian juga baru datang? Bagaimana bisa kalian datang berdua? Bukankah Sunggyu tidak menyukai mu Hyun?" mulut bawel Myungsoo memang tidak akan pernah berhenti untuk mengomentari kami berdua, yah, karena dia belum mengetahui yang sesungguhnya.

"Sudah ku bilang aku akan membuat Sunggyu luluh, bukan? Dan inilah hasilnya." Woohyun memberikan eye smile yang akan membunuh banyak jiwa jika melihatnya, tapi tidak berlaku untuk aku dan Myungsoo.

"Jinjja?! Apa yang kau lakukan? Sahabat ku memang hebat!" tangan kanan Myungsoo dengan gembira merangkul pundak Woohyun dan tangan kirinya merangkul pundakku.

"Jadi bagaimana bisa kalian pergi bersama? Apa kalian tinggal satu rumah?" kedua mata Myungsoo menatap kami bergantian.

Bingung dengan ekspresi kaget kami yang ternyata memang tepat sasaran, "Hey, aku bercanda~ kenapa wajah kalian seperti itu." Kalimat tanpa dosa yang hampir membuat aku kaget setengah mati.

"Ah-eh-eungg, Woo-woohyun menjemput ku tadi. Dia bilang rumah kami satu arah, jadi untuk menghemat ongkos aku setuju." Tidakkah ucapan ku meragukan?

"Ah, jadi begitu. Tapi kemana dua bodyguard mu itu? Bukankah kau bilang kau sudah menikah? Kenapa nampyeon mu tidak mengantarmu kesekolah? Apa dia terlalu tua, eoh?"

My Innocent Groom [ C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang