Chapter 17

2.7K 198 28
                                    

*Sunggyu POV*

-Libur hari kedua-

"Aish, bosan sekali" aku sudah membaca semua komik yang ku beli kemarin, total ada sekitar 25 komik dan selesai dalam 4 jam hari ini.

Dan tadi adalah komik terakhir yang aku baca, baru saja menutup komiknya, aku sudah merasa bosan.

Karena sejak kemarin aku tidak melakukan sesuatu yang benar-benar bermanfaat, aku hanya makan, tidur, pergi ke toko buku, dan membaca komik.

Tanpa Myungsoo dan juga tanpa Woohyun, sudah aku lewati dua hari ini sendirian.

Dirumah sebesar ini pun tetap membuat ku bosan, mungkin bisa ku katakan aku lebih suka rumah ku yang sederhana dulu. Setiap libur seperti ini aku akan membantu eomma ataupun sekedar bercerita dengannya tentang apapun itu.

Tapi sekarang? Aku sendiri disini, tak ditemani siapapun.

Aku benar-benar bosan.

Dan, mungkin ini pilihan terbaik.

Tidur.

Yap, aku akan tidur.

Tapi,

Baru 5 menit aku menutup mataku, smartphone ku berdering tanda ada telepon masuk.

Dengan cepat aku langsung mengangkatnya, dengan mata yang masih tertutup.

"Aku bosan" sapa suara dari ujung sana, aku tidak tahu ini siapa, tapi suaranya cukup aku kenal.

"Aku juga bosan" aku tetap tidak membuka mataku, karena posisi ini sudah nyaman sekali, hanya saja telepon ini menganggu.

"Kalau begitu, kenapa kau tidak menghampiri aku kesini?" aku mengerutkan kening ku, bingung, tapi mata ku terus tertutup dan mulai melemah.

"Kemana?"

"Temani aku di kantor babe, aku kesepian disini, sudah 2 hari aku tidak melihat mu"

Mendengar panggilan 'babe' dan ucapan 'kantor' membuat ku cepat untuk membuka mata dan melihat nama yang tertera di layar smartphone ku.

-Nam Phabo-

"Astaga, aku kira kau siapa tiba-tiba menghubungi ku" aku memposisikan tubuh ku untuk duduk, aku benar-benar kaget.

Terdengar suara tawa dari ujung sana, aku tebak diruangannya dia memang benar-benar sendiri, karena dia tertawa dengan begitu santainya, tidak layak dibilang CEO karena tingkahnya.

Walaupun memang secara umur dia memang wajar seperti itu.

"Ayolah, temani aku disini. Aku rindu dengan mu karena sejak kemarin aku belum bertemu dengan mu Gyu" suara manja khas Woohyun membuat kedua pipi ku memerah, walaupun aku tidak bertatapan langsung dengan Woohyun, tapi cukup mendengar ucapannya saja sudah membuat ku tersipu malu seperti ini.

"Arraseo, tunggu aku disana setengah jam ya. Mau ku bawakan makanan?"

Suara riang Woohyun mulai terdengar, namun tiba-tiba langsung terdengar serius dengan arah pembicaraan yang tidak tertuju untukku, mungkin ada seseorang yang masuk.

Membayangkan hal itu, membuat ku terkekeh geli dengan sikapnya yang memang seperti anak kecil itu.

"Bawakan apa saja, aku lapar." suara manja nya berubah menjadi nada serius, layaknya CEO pada umumnya.

"Arraseo."

"Jangan lama Gyu" aku pun menutup sambungan teleponnya dan bergegas untuk mengganti pakaian dan bersiap untuk keluar.

Hanya pakaian sederhana, celana panjang dan kaos putih, juga sepatu sneakers hitam kesayanganku.

Mungkin hari ini aku bisa naik kendaraan umum, karena supir yang biasa mengantar ku sedang menemani anae nya yang baru saja melahirkan.

My Innocent Groom [ C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang