*Woohyun POV*
"Ah, kau sudah mau pergi?" Sunggyu bertanya pada ku yang sedang berpakaian, karena pada hari ini aku akan melakukan meeting dengan salah satu kerabat yang sudah lama bekerja sama dengan appa.
"Iya, sepertinya aku akan pulang malam hari ini" aku terus menatap pantulan tubuh ku didepan cermin, dengan sigap Sunggyu langsung mengambil posisi untuk memasangkan salah satu pilihan dasi yang menurutnya cocok untuk warna pakaian ku hari ini.
"Apa kau mau sarapan sesuatu?" setelah dasi ku terpasang dengan baik, ia langsung memeluk ku, entahlah aku tidak tahu apa ada yang salah dengannya hari ini.
"Aniya, tidak usah, aku nanti bisa sarapan dikantor mungkin sebelum meeting benar-benar mulai" Sunggyu hanya mengangguk dan terus mengeratkan pelukannya pada ku.
"Kau hari ini jadi pergi dengan Hoya?" Sunggyu melepaskan pelukannya pada tubuhku dan menatap kedua mataku dalam.
"Iya, nanti dia akan menjemput ku disini"
"Tapi tidakkah kau takut dia akan mengetahui kalau kita tinggal bersama?" Ku tanyakan hal yang sepertinya terlihat sangat penting untuk nya, karena biasanya dia akan sangat ketakutan jika ada satu orang pun yang mengetahui hubungan ku dengan nya terlebih mengetahui kalau kami tinggal bersama.Tapi sepertinya berbeda dengan hari ini....
"Kan kau tidak akan ada di rumah seharian, lagipula di rumah ini tidak ada hal yang membuat orang berpikir kalau kita tinggal bersama kan?" aku hanya mengelus puncak kepala Sunggyu dengan gemasnya. Walaupun begitu aku tetap merasa khawatir.
Tak rela jika harus meninggalkannya sendiri. Bersama namja itu.
Melihat raut wajah ku yang terlipat kebawah karena berbagai pikiran negative yang menghantui pikiranku tentangnya dan Hoya nanti, membuat Sunggyu memegang kedua pipi ku dengan kedua telapak mungil miliknya dan tersenyum.
Seakan mengatakan kepada ku tidak perlu ada satupun hal yang perlu dikhawatirkan.
"Kau tahu kan kalau aku sangat mencintaimu?" aku mengangguk dengan yakin, menatap kedua mata Sunggyu dengan dalam.
"Kalau begitu kau harus yakin tidak akan terjadi apa-apa diantara aku dan Hoya, karena aku hanya mencintai mu seorang, tidak ada orang lain yang bisa mengambil tempat mu dihatiku." Aku mengacak lembut rambut pendek Sunggyu, membuat Sunggyu mempoutkan bibirnya kesal karena perlakuan ku.
"Sejak kapan kau jadi pandai berbicara seperti itu, eoh?" mengingat tidak pernah sekalipun Sunggyu mengatakan hal romantic seperti itu, karena hanya aku yang selalu mengatakan hal gombal padanya.
"Aku sudah beradaptasi dengan tingkah mu yang menyebalkan itu" aku hanya tertawa kecil lalu mencium puncak kepalanya, memeluk tubuh Sunggyu untuk terakhir kalinya sebelum aku benar-benar pergi meninggalkannya ke kantor seharian ini.
"Kalau begitu aku pergi dulu ya" ku tatap wajah Sunggyu ditiap goresan indah wajahnya yang diberikan oleh Tuhan.
"Kau benar-benar tidak mau sarapan dulu?" aku hanya menggeleng tanpa lupa dengan senyuman ku untuknya.
"Kalau begitu jam berapa kau akan selesai meeting?" aku melihat jam tangan yang sudah melingar sempurna dipergelangan tangan kiri ku.
"Mungkin jam 12 siang nanti"
"Kalau begitu nanti akan aku antarkan makanan ke ruangan mu, kalau ternyata kau belum keluar akan aku letakkan diatas meja kerjamu" aku pun hanya menggangguk dan mengambil jas yang baru saja diambil oleh Sunggyu yang sebelumnya terletak diatas tempat tidur kami berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Groom [ C O M P L E T E ]
FanfictionLGBT CONTENT (WARNING!!!) Aku namja berusia 18 tahun yang dipaksa menikah demi appa dan eomma. Mereka gila! Mana mungkin aku dengan mudahnya menikah dengan seorang ajhusi demi mereka berdua. Ingin sekali aku berbakti pada kedua orang tua ku, tapi ap...