Chapter 27

1.5K 125 23
                                    

"Woaahhh, jinjjaa" Myungsoo meregangkan tubuhnya yang terasa sangat lelah karena kegiatannya seharian ini.

Setelah puas meregangkan tubuh atletisnya, Myungsoo lantas mengambil posisi untuk duduk didekat Sunggyu dan Woohyun yang sudah lebih dulu menyelesaikan tugasnya dan beristirahat.

"Aigoo, tidak terasa besok sudah pensi. Kau sudah siap Hyun?" Woohyun yang sedang terfokus pada smartphonenya langsung menengok kearah Myungsoo dan mengangguk pasti.

"Tentu saja, sudah lama aku tidak memperlihatkan kemampuan ku ini, suara yang akan membuat semua warga sekolah terpana oleh ku." Mendengar pujian yang ditujukan untuk sang pembicara sendiri, Myungsoo menjitak kepala sahabatnya itu.

"Kapan kau akan berubah, eoh?" menjawab pertanyaan Myungsoo hanya dengan senyuman lebar dari Woohyun, seakan berkata 'tidak akan pernah' tanpa suara.

"Ah, apa handbanner untuk Sunggyu sudah siap, Soo?" untuk memancing Sunggyu yang sejak tadi berdiam diri membaca bukunya dengan serius, Woohyun bertanya pada sahabatnya dengan maksud dan tujuan tertentu, tentunya dengan candaan khas mereka.

"Tentu saja! Semua sudah aku siapkan sesuai perintah Tuan Nam" Myungsoo lantas berdiri dan membungkuk 90 derajat, menunjukkan rasa sopannya seperti pelayan Woohyun yang lain yang sering dilihatnya ketika bermain ke rumah Woohyun.

Mendengar pembicaraan yang sangat mengjengkelkan, Sunggyu lantas menggerakkan telapak tangannya untuk memukul lengan Woohyun yang tepat berada disamping kanannya dan Myungsoo yang berada di depannya.

For your information, Sunggyu tidak pernah menyukai hal apapun yang dilakukan orang lain jika itu bersangkutan dengan hal yang dilebih-lebihkan. Tapi, mungkin mulai sekarang dia harus mulai mengurangi kekesalannya akan hal yang dilebih-lebihkan itu, karena hidup bersama Woohyun akan penuh dengan hal yang dilebih-lebihkan atau bahkan berlebihan.

"Ah, aku harus menghampiri Sungyeol disana, ia mengabari ku lewat pesan barusan, dia juga sudah selesai dengan kegiatannya." Myungsoo berpamitan pada kedua sahabatnya yang masih duduk dengan nyaman tanpa ada satupun niat untuk meninggalkan tempat itu sekarang, dan yah, dengan candaan tentunya.

"Sampai jumpa Tuan dan Nyonya Nam" Sebelum benar-benar pergi, Myungsoo kembali membungkukkan tubuhnya sopan namun kini ditujukan kepada kedua sahabatnya.

Melihat wajah Sunggyu yang kembali kesal, Myungsoo lantas langsung melarikan diri dari amukan Sunggyu dengan senyum yang mengembang karena merasa telah berhasil menjahili Sunggyu, namja yang moody.

"Ada apa Gyu? Kenapa wajahmu murung seperti itu?" mendengar pertanyaan Woohyun yang kembali serius, berbeda dengan nada bicara saat Myungsoo berada disini tadi.

"Aniya" tanpa melihat wajah Woohyun yang sangat terlihat khawatir, Sunggyu menjawab dengan mata yang tetap terfokus pada buku bacaannya.

Lain dengan Woohyun yang terus melihat Sunggyu –tentunya dengan jarak yang tidak terlalu dekat, karena ia tidak mau orang lain tahu hubungan mereka berdua yang sebenarnya- dengan tatapan heran, karena sangat terlihat jelas kalau Sunggyu sedang mengkhawatirkan sesuatu.

"Ayolah, katakana pada ku. Kau tahu kalau kau adalah manusia yang tidak pandai menyembunyikan sesuatu." Helaan napas panjang dan berat keluar dari mulut Sunggyu, tangannya mulai tergerak untuk menutup buku bacaannya dan menatap wajah Woohyun, terlebih manik matanya.

"Aku hanya takut Hyun, besok sudah pensi dan aku sama sekali belum menyiapkan apapun. Tidak seperti mu dan Myungsoo, persiapan kalian sudah sangat matang dan yah kalian tidak perlu mencemaskan apapun. Sedangkan aku?" Sunggyu menatap dalam manik Woohyun untuk mencari sesuatu yang dapat menenangkannya lewat tatapan Woohyun padanya. Namun, tak dapat ia temukan sesuatu yang menenangkan disana, Sunggyu pun tertunduk lesu.

My Innocent Groom [ C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang