VERSI CETAK/ READY PDF
'Now, Tomorrow, Forever....Just OUR LOVE !'
.
BLAM...
"Ikuti mobil Yunho!"perintah suara lembut itu seraya memasang seatbelt pada namja bertubuh besar yang sedang memegang kemudi Land Rover dan sudah menunggunya dalam mobil di jalanan sepi itu. Mata doe itu memandang sekilas pada namja berpakaian hitam, berkacamata hitam dan bersarung tangan, jangan lupa mantel aneh itu sebelum senyum lebar mengukir dibibir merahnya.
"Jangan katakan apapun atau aku akan menghentikan mobil ini!"ancam Chansung, namja berpakaian serba hitam itu langsung karena dilihatnya Jaejoong sudah akan membuka mulutnya. Namja cantik itu pasti hanya ingin mengejek penampilannya lagi seperti biasa.
Tangan ramping itu terangkat, menyerah namun tawa lebarnya tetap memenuhi mobil besar itu. Jaejoong sangat tahu obsesi Chansung yang ingin sekali menjadi Sherlock tapi sahabatnya ini sering terlalu berlebihan seperti pakaiannya saat ini. Mantel panjang di tengah musim panas!
"Sudah kalian bereskan semua? Kau bawa yang kuminta?"tanya Jaejoong serius begitu tawanya mereda.
Sambil memacu mobilnya dengan kecepatan menggila, Chansung mendelik kesal pada Jaejoong sebelum menjawab dengan suara sombong yang sangat menyebalkan,"Tentu saja beres. Kau lupa siapa kami? Calon detektif paling keren!" Namja bertubuh besar itu kemudian menunjuk pada tas besar yang ada dilantai Land Rover dengan dagunya. "Semua lengkap seperti yang kau mau..."
.
.
Tanpa suara kedua namja berpakaian hitam itu mengikuti sasaran mereka yang sedang berjalan tidak jauh didepan. Mata doe itu menatap tidak suka pada namja berambut merah yang terus bergelanyut di lengan kekar kembarannya. Lorong apartemen itu sepi dan sedikit gelap karena kurangnya pencahayaan, mungkin karena itu adalah salah satu apartemen kelas bawah yang tampak butuh perbaikan.
'Dia benar-benar lupa siapa dirinya, tempat ini kumuh sekali. Cat dinding ini mungkin sudah puluhan tahun tidak diganti. Iiisshhh, mungkin ada banyak virus dan tikus di tempat menjijikkan ini. Aku harus ke spa besok!', gerutu Jaejoong dalam hati sambil tetap berjalan bersama Chansung dengan jarak tertentu.
Tawa lantang Yunho menggema dalam kepalanya sebelum suara bass yang terdengar geli itu memenuhi benaknya,'Hahahaha....Bau pesing ini memang menyengat sekali. Tutup hidungmu, Boo. Jangan terlalu dekat, aku bisa mendengar langkahmu...'
'Ckck...Itu karena kau mendengar pikiranku, Bear...Dan, tidak ada bau pesing! Jangan tutup rapat pintunya!', perintah Jaejoong lagi dalam hati. Kemampuan istimewa dan rahasia mereka ini sungguh sangat menguntungkan disaat situasi seperti ini.
'Siap, princess...', ada nada geli yang terselip dalam suara Yunho yang membuat Jaejoong berdecih kecil.
.
.
Jaejoong dan Chansung melihat Yunho berhenti disebuah pintu yang ada diujung lorong, mengambil kunci yang disodorkan Hyoje dan membuka pintu apartemen, kemudian menuntun namja itu masuk dan membiarkan pintu tidak tertutup rapat. Hyoje yang sibuk memeluk erat lengan kekar Yunho tidak menyadari itu. Seringai tipis membayang diwajah cantik Jaejoong saat dia mengeluarkan alat sengat yang selalu menjadi senjata favorite-nya selain panah.
"Tunggu kami dibawah, Chan. Ini tidak akan lama." begitu melihat Chansung mengangguk, Jaejoong segera bergegas dengan langkah pelan tanpa suara menuju pintu yang setengah terbuka itu. Adrenalin memacu kencang dalam setiap aliran darahnya. Dapat dirasakannya jika kembarannya juga sedang merasakan hal yang sama!

KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS
Fiksi RemajaADA VERSI CETAK! Tidak ada yang boleh memiliki dan menyakiti kembaranku - Jung Yunho. Tidak ada yang paling mengerti dan memahami kembaranku, selain aku. - Jung Jaejoong. Kisah sepasang anak kembar yang menjalani hidup berliku ditengah berbagai kebo...