Disana, di malam itu, dia ada
Lurus arah pukul dua belas dia tersenyum lugu
Entah apa yang dia rasa, entah, aku tak pernah tahu
Lagi-lagi logika ini menjadi asing adanya
Seperti suara terindah alam ini, dia ombak
Tawa lepas ada di setiap koma bincangnya
Hangat tiba kurasa, seperti di tengah terik surya
Namun tulang ini beku untuk melangkah menyapa
Lagi dan lagi di setiap menit, kenangannya menjadi bayangnya
Harapan besar itu, tujuan itu, dia setia
Aku asing, logikaku asing, hati ini tidak
Apakah mungkin? Seperti tiupan nafas, tak abadi, tak selamanya..
