(6) I'm OK

96 18 7
                                    

Hari berganti hari dan keadaan Sarang kini tak ubahnya seperti zombie atau mayat hidup. Gerak-geriknya tak segesit dulu, pandangan matanya selalu kosong tanpa ekspresi bahkan tak jarang ia mengabaikan orang di sekitarnya. Walaupun pekerjaan kantor masih bisa diselesaikannya dengan baik,namun tak ayal hal ini membuat Jehop tetap khawatir.

Tak didapatinya Sarang yang dulu ketus galak dan meledak-ledak. Tak ditemuinya lagi Sarang yang tertawa terbahak-bahak ketika menonton Warkop DKI, Running Man atau tingkah BTS grup musik dari Korea Selatan yang tak ubahnya seperti pelawak. Jangankan tertawa, tersenyum ataupun ngomel pun kini Sarang tak bisa. Ekpresi seluruhnya menghilang dari diri Sarang, digantikan wajah yang datar yang diperparah dengan pandangan mata yang kosong.

Hingga puncaknya Jehop memindahkan meja kerjanya ke ruangan Sarang, demi memastikan Sarang baik-baik saja atau sekedar mau makan siang. Miris hati Jehop melihat tubuh Sarang yang kini semakin kurus, lingkaran hitam yang semakin nyata, serta pipi yang semakin cekung. Tak ada lagi pipi chubby yang selama ini sering di cubitnya jika sudah terlalu kesal atau gemas karena omelan Sarang. Sarang menderita dan Jehop tak kalah menderita melihat sahabatnya berubah menjadi manusia tanpa daya.

........................................................................

Hari Sabtu ini dihabiskan Sarang untuk berdiam diri di kamarnya, tak dihiraukannya ajakan Jehop dan Jungkook untuk berjalan-jalan keluar sekedar mencari udara segar. Dirinya bersandar pada sebuah kursi berlengan yang sudah di hadapkannya menuju jendela. Di pangkuannya terlihat sebuah album foto. Ya album foto kenangannya bersama Suga, kekasih hatinya. Satu-satunya orang yang pernah singgah dan mengisi relung hatinya yang paling dalam.
Di raihnya handphone di meja kecil di sampingnya. Jemarinya mulai menekan-nekan tombol di handphonya, mencari playlist lagu-lagu yang sering didengarkannya bersama Suga. Tak lama kemudian terdengar lantunan lagu "Sad Song" dari We the Kings Elena. Lagu terbaru yang diberikan Suga padanya, sebelum hari pernikahan mereka tiba, sebelum mimpi buruk Sarang di mulai.

Perlahan-lahan jemarinya mulai membuka album foto tersebut. Di amatinya satu persatu foto yang ada, sedikit menghapus kerinduan pada orang yang kini sudah tak dapat ditemuinya lagi. Seulas senyum tipis tersungging dari bibirnya tatkala mencermati salah satu foto. Pikirannya menerawang ke masa lalu, saat pertama kali takdir mempertemukannya dengan Suga.

28 JANUARI 2012

"Woy, kalo mau nyebrang liat-liat dong jangan ngasal!" teriak seorang gadis dari balik kemudi mobil dengan muka penuh amarah sambil melongokkan kepala ke arah pengendara sepeda motor yang hampir di tabraknya.

"Lo pikir jalan nenek moyang lo apa? Naik motor ada sopan santunnya Bung", teriak pemuda berkulit putih pucat nyaris albino dengan mata sipit ke arah pengendara motor yang sama.
Pemuda itu adalah pengendara mobil dari arah yang berlawan yang juga dengan terpaksa menghentikan laju mobilnya agar tidak menabrak pengendara motor sembrono itu.

Sementara si pengendara motor buru-buru menjalankan motornya dan menjauh dari dua mobil yang berhenti di tengah jalan dan hampir menggencetnya.
"Brengsek lo", umpat dua pengemudi dari dua arah mobil itu secara berbarengan sembari menjalankan laju mobilnya kembali.

"Ya ampun Nyuk", jantung gue mau copot kata pria di samping pengemudi wanita itu sambil mengelus dadanya.

"Ya abis itu motor ngawur banget, nyebrang mendadak, motong jalan mana gak nyalain lampu sein lagi", gerutu si gadis yang memegang kemudi tersebut kesal.

"Ya iya Nyuk, tapi kan gak musti segitunya", kata si pria menenangkan.

"Lah kan yang salah dia Hop. Wajar dong kalo gue kesel".

"Iyaa Sarang yang paling cantik, tapi ngumpatnya itu lo. Gak kuat gue".

"Gak kuat gimana?"

"Ye kan cewek tu ya biasanya lemah lembut gitu. Kalo marah ya gak sambil teriak-teriak gak keruan kaya lo. Lagian lo jadi cewek galak amat si?".

My SalvationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang