"Halo Mphi lo dimana?"
"Di kampus, kenapa?"
"Ada kuliah gak sekarang?"
"Gak ada si, ntar jam setengah tiga. Kenapa sik, mau nraktir gue makan?" jawab suara dari seberang.
"Iya gue mau nraktir lo, tapi di kantin kampus lo aja ya yang murah".
"Eh sumpeh lo? Ada angin apa?"
"Udah gak usah cerewet. Gue kesono sekarang. Oiya ajakin temen lo juga si Kookie. Udah ya gue tutup!"
"Eh...eh halo...halo Jim. Yaah malah dimatiin" desah Taehyung dengan wajah penuh keheranan.
Sementara itu Jimin buru-buru memasukkan handphone ke dalam kantong jacketnya, dan buru-buru memakai helm dan menjalankan sepeda motornya.
........................................................................
"Oi...oi Jim, sini Jim", teriak seorang lelaki tampan bersenyum kotak pada seorang lelaki berkulit putih dengan mata bulan sabit yang nampak bingung mencari sesuatu.
Yang dipanggilpun buru-buru menghampiri si pemanggil dan langsung melesakkan pantatnya ke kursi di depan si pemanggil."Tumben lo mau ngejajanin gue. Ada angin apa?"
"Angin muson".
"Ye ditanya bener-bener malah gitu".
"Oiya temen lo mana?"
"Kok lo malah nyariin dia sih, kan yang sepupu lo gue, Jim?"
"Yee, orang gue ada urusannya sama dia bukan sama lo", cibir Jimin dengan muka yang sangat menyebalkan hingga membuat Taehyung yang kini duduk didepannya ingin menampar wajah bagaikan adonan bakpao itu.
"Cih, jadi lo cuman manfaatin gue?" sungut Taehyung kesal.
"Wkakakkak gak Mphi gak, gue juga mai ketemu lo kok. Udah mending daripada lo ngamuk-ngamuk gak keruan pesen makan deh bebas sebanyak apapun gue yang bayar".
"Bener ya, jangan ngetrol lo!"
"Iya berisik, tapi ngomong-ngomong temen lo mana? Jangan-jangan lo gak ngasih tau dia ya?"
"Ya elah suudhon banget si jadi orang. Bentar kelas dia belom selesei. Ntar nyusul katanya".
"Ok deh".
Ketika Jimin dan Taehyung sibuk dengan makanannya, tiba-tiba mereka dikejutkan kehadiran dari seseorang yang sudah ditunggu. Pria bergigi kelinci itu segera duduk di samping Taehyung
"Sory sory,gue baru aja selesei", ujar pria tersebut.
"Eh halo Kook. Iya gak papa. Oiya lo mau makan apa? Pesen aja! Sorry ya gue sama Mphi makan duluan. Udah laper hehehe" jawab Jimin memamerkan deretan gigi putihnya hingga mebuat matanya yang memeang sudah sipit semakin melengkung dan hanya menampilkan garis bulan sabit.
"Ada angin apa nih? Kata Mphi lo mau nraktir, bener?".
"Gak ada ngin apa-apa, cuman pengen maen ke kampus kalian aja. Lagian gue gak ada temen makan. Udah buruan gih pesen", kata Jimin sembari menyodorkan buku menu kepada Jungkook. Yang diajak bicara hanya mengangguk-anggukan kepala lalu mulai memesan makanan pada pelayan.
"Oiya Kook, kabar kakak lo gimana?" tanya Jimin di sela sela kunyahannya.
"Yah gitu deh", desah Jungkook dengan berat. "Semenjak lo tahu, Mas Suga meninggal, Noona jadi kaya bukan Noona lagi. Diem mulu bawaanya kaya zombie. Mukanya lempeng mulu bawaanya. Padahal dulu bawaanya ngomel mulu kalo gak ya ngakak-ngakak ketularan absurdnya Mas Jehop".
"Lo ngatain abang gue absurd Kook?" sergah Taehyung seketika ketika mendengar nama kakaknya disebut-sebut.
"Ya emang abang lo absurd kan? Persis kaya lo", ujar Jungkook sambil menjulurkan lidah pada teman disampingnya yang kini tengah melotot, bibir manyun dengan ekspresi marah yang kentara sekali sangat dibuat-buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Salvation
FanfictionCause you are my salvation from my sorrow. You light up my life ( unpredictable ) Sarang seorang gadis bipolar yang cenderung kasar akhirnya menemukan tambatan hatinya dan memutuskan untuk menikah. Namun ketika semuanya sudah di depan mata, di hari...