Surprise?

98 3 0
                                    

ENAM~


"Mah tolong kasih ini ke cindy yah kemarin soalnya gk keburu haha jadi inget yang kemarin aku"

"Ish kenapa kamu nggak kasih sendiri aja sih nggit?"

"Ya elah mah nggit mau kerja nih takut nggak keburu. Dan juga di kantor nggit banyak yang harus di kerjain"

"Yah kamu sih ngeyel, disuruh kerjanya di perusahaan papah aja lah ini?"

"Ishh udah ah mah nggit mau berangkat kerja dulu takut telat" ucapnya sambil mencium tangan ibunya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Selang beberapa menit.

"Pagi bu, maaf yah ndy nggak bantu ngebuat sarapannya. Ndy ngantuk banget soalnya banyak tugas kampus"

"Iya iya, ayo duduk nanti telat lagi kekampusnya" akupun langsung terduduk dan mengambil sehelai roti tawar dan slai coklat.

"Eh bu, ka inggit ama papa mana?" tanyaku.

"Mereka udah berangkat, barusan" ucapnya , aku langsung memanggut manggutkan kepalaku, tanda mengerti.

"Okey deh kalo gitu dy berangkat dulu ya bu" ucapku sambil mencium punggung tangan bubu. "Assalamualaikum"

"Waalaikumssalam, tapi tunggu dy kamu nggak mau pakai mobil bubu dulu?"

"Ah nggak ah bu ntarnya di pake lagi ama bubu"

"Nggak ko dy, bubu nggak ada niatan pergi hari ini."

"Tapi ndy udah biasa ko naik angkutan umum" ucapku "kalo gitu ndy berangkat ya bu assalamualaikum" ucapku akhirnya dan hanya di balas dengan anggukan yang kurang memuaskan.

Akupun keluar dari rumah dan melewati pagar besar rumah ini.

"Pagi pa?!" ucapku kepada pak satpam rumah ini.

"Pagi neng, berangkat ngampus ya?"

"Iya" jawabku sambil tersenyum dan berlalu.

Cukup berjalan ke arah kiri untuk sampai ke persimpangan jalan. Dan menunggu angkutan umum yang lewat. Ya, setiap harinya aku begini.

Sudah sering juga bubu menegurku untuk tidak memakai angkutan umam, tapi aku tau diri lah. Sudah cukup aku menyusahkan keluarga itu dengan kehadiranku. Meskipun pada awalnya aku tidak menginginkannya.

Tiditt tidiiitt...

Suara clakson mobil itu terdengar secara tiba tiba. Dan mobil hitam entahlah apa merknya itu langsung mengikutiku.

Aku langsung terus mempercepat langkahku, dalam hati, ya allah jagalah aku dari semua mara bahaya.

Tidiitt

Suara clakson itu lagi mulai terdengar aku terus berjalan tidak mengindahkannya. Dan yang kurasaakan mobil itu tidak mengikutiku lagi. Alhamdulillah. Tapi..

"Heii" ucap seseorang sambil menepuk pundakku.

"Astagfirullah, maaf bang maaf kalo aku punya sallah atau apapun itu" ucapku langsung, sambil terus menutup mataku. Ya allah seriusan saat ini aku sangat takut.

Sampai aku menyesal tadi karna telah menolak keinginan bubu. Huahh mamah anak mu kayaknya mau di culik deh, heu...

Setelah beberapa menit tak ada suara. Aku mulai resah akan ke adaan ini.aku terus menutup mataku sambil meremas cardigan ku.

Kurasakan hembusan angin dan mentari pagi. Angin yang membelai lembut wajahku, terasa menenangkan. Tapi tidak untuk saat ini, keadaan ini membingungkan.

I'm Not CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang