TUJUH~
"Hayoh lo kenapa huh? Dari tadi gue perhatiin ngelamuuuun aja?"
"Astagfirullah, bung. sekali aja nggak ngagetin aku, bisa?" ucapku sambil mengelus dada dan dia langsung menggeleng tidak yakin.
"Nggak" ucapnya santai, ya allah anak ini.
Eh iya dia adalah temen aku sekampus tapi bedan pakultas, namanya Bunga Rohmatul Janah.
"Diy" senggol nya.
"Apaan sih bung? "
"Ihh perhatiin napa!"
"Apaan sih bung ntar dulu aku lagi stalking nih"
"Ishh apal dah kerjaan lo"
"Nah tuh kamu tau"
"Eh btw ondeway busway tadi pagi lo di anterin ama siapa? Cogan lagi" aku langsung mendongakan mukaku kedepan dan melirik ke arah bunga.
"Hey woy hellow ko malah ngelamun sih?"
"Eh? Ap. Apa?"
"Ish gue tanya tadi pagi lo dianterin cogan mana?"
"Cogan" kerutku tak mengerti.
"Ini nih jarang update kerjaan aja maenin hape tiap hari yang kaya gini aja kga tau" dengusnya.
"Haha becanda kali bung, eh kamu liat?" dia langsung menganggukan kepalanya.
"He.eum, gue tadinya mau nyala tapi takut salah orang, makanya gue tanyain sekarang, eum btw lagi nih dia itu siapa nya elo?" cerocosnya.
"Dia udah seperti abang bagi aku. Meskipun aku ama dia jarang ketemu"
"Lah ko lo bisa kenal ama dia?"
"Ya iya wong aku tinggal di rumahnya"
"Maksud lo? Jangan bilang dia yang nabrak lo dulu" aku hanya mengangguk pasrah atas kecerewetan nya.
"Gue heran juga ama lo kenapa lo nggak ngelaporin dia ke polisi coba? Atau seenggaknya tuntutlah atau kasih ganti rugi"
"Kamu ngaco, kan selama ini aku hidup numpang di rumah mereka. Segitu juga aku udah bersyukur banget"
"Ah apa kata lo deh, hmm setelah ini masih ada kelas ga?"
"Nggak sih yang tadi yang terakhir. Emang kenapa?" tanya ku setelah melihat raut wajah bunga yang penuh dengan keterkejutan dan heran?
"Kenapa sih bung? " tanyaku lagi, karna tidak di jawabnya.
"Loh kalo emang udah kenapa lo masih ada disini bukanya.."
"Ya aku ngangin aja lah disini bosen juga akh dirumh"
"Bukan itu maksud gue, "
"Ya terus?" kernyitku heran.
"Ya iya, lo disini gitu sedangkan cigan lo nungguin lo gitu?" aku langsung mengernyit maksiman. Heran.
"Maksud kamu apa sih bung?"
"Ya ampun lo kadang kadang telmi juga ya" aku langsung memutar bola mataku jengah, dan langsung terpokus kepada hapeku lagi.
"Gue liat mobil yang nganterlo masih teerparkir indah tuh di parkiran" ucapnya yang langsung membuatku berhenti menscroll layar hape ku.
"Maksud kamu"
"Aduh cindy, cogan lo nungguin dari tadi dan lo malah dieum adem adem di bawah pohon gitu?"
"Maksud kamu mas gigat?" dia langsung menganggukan kepalanya yakin.
Aku langsung kelimpungan mengambil tas mencopot hendset dan memasukan nya kedalam tas.