Hi! Mr. Yook part 3

988 94 0
                                    

(Sungjae POV)

Aku kaget dan aku yakin joy lebih kaget. Aku sungguh kesal dengan kelakuan seung hwa kali ini. Seung hwa menyandarkan kepala ku dipangkuannya, aku membiarkannya karena aku berpikir dia adalah teman sekelasku dan pasti tujuannya hanyalah semata-mata untuk menolongku. Tapi apa yang telah dia lakukan terhadapku? Terhadap joy?!

Aku menyaksikan keterkejutan joy dengan sangat jelas, aku melihatnya menoleh kearah lain dan berlari untuk menghindari aku dan seung hwa. Kau sangat bodoh Yook sungjae. Bagaimana bisa kau membiarkan joy melihat hal seperti ini? Bagaimana jika semuanya berbalik dan kau yang harus menyaksikan joy seperti itu dengan lelaki lain? Ah aku kesal.

"Arrghhh" aku berusaha bangkit untuk mengejar joy yang kini entah berlari sampai kemana.

"Kau mau apa? Sungjae tunggu tim kesehatan, mereka akan membopongmu ke UKS" ujar seung hwa mencoba melarangku.

Aku tak menggubrisnya dan bangkit dengan sekuat tenaga. Aah sangat sakit rasanya, apakah siku V sangat tajam sehingga membuat perutku sangat nyeri begini? Ah sudahlah hal itu tidak penting. Yang terpenting saat ini adalah aku harus mencari joy dan meluruskan masalah ini.

Dengan bersusah payah akhirnya aku dapat berdiri dengan masih memegang bagian perutku yang sakit. Sambil sempoyongan aku mencoba berjalan sedikit demi sedikit, semua orang menyaksikanku dengan ekspresi yang sama "khawatir atau bingung".

Awalnya semua terlihat jelas, aku bisa melihat wajah orang-orang yang menyaksikan tingkahku. Namun, semakin lama semuanya terasa berputar dan....

BRUKKK..

Aku rasa aku roboh ditanah dan tidak tahu apa yang terjadi setelahnya...
-----
Joy POV

Aku berlari sekuat tenaga. Aku tau dan sadar ini sangat berlebihan, tapi hatiku benar-benar sakit. Apa begini rasanya dikhianati? Apakah barusan sungjae oppa mengkhianatiku? Tidak! Bukan oppa yang melakukannya, tapi gadis itu! Jadi aku harus marah pada siapa? Oppa? Seung hwa? Atau diriku sendiri yang terlalu cemburu?

Kemana lagi aku harus berlari? Kakiku mulai kelelahan, aku rasa tempat ini sudah cukup jauh dari sekolah. Apa aku pulang saja? Apa aku harus pulang dengan bus? Mengapa hariku sesial ini? Padahal hari ini oppa janji akan mengantarku pulang selesai pertandingan. Ini adalah kali pertama oppa mengantarku pulang sejak pertama kali dia mengemudi sendiri beberapa minggu lalu. Aku baru saja mengkhayalkan lovey dovey yang akan kami lakukan berdua dimobilnya. Hanya berdua. Tanpa rasa was-was dan rasa aneh lainnya. Padahal aku berpikir di dalam mobil oppa kami akan menjadi pasangan muda yang sesungguhnya. Bagaimana ini? Hatiky semakin nyeri memikirkannya.

Aku menunggu bus dihalte sambil sesekali menyeka air mataku. Beberapa orang yang juga sedang menunggu menoleh kearahku dengan wajah bingung. Mungkin yang mereka pikirkan adalah aku baru saja putus dengan pacarku. Padahal hal ini lebih dari sekedar putus, tapi lebih ke pengkhianatan.

Kadang aku bertanya dalam benakku, apa oppa benar-benar menyayangiku? Jika iya, mengapa kami harus menyembunyikan hubungan ini? Jika tidak, mengapa dia menyatakan cintanya padaku? Atau aku hanya bahan taruhan oppa dengan temannya seperti yang sering aku tonton didrama? Oppa tolong beri aku kepastian...

Bus yang kutunggu akhirnya tiba, aku langsung menuju bus dengan langkah gontai. Mungkin aku lelah habis berlari sejauh ini tadi.

Selang beberapa menit aku sampai dirumah. Lagi-lagi aku hanya mendapati ahjumma yang bekerja sebagai asisten rumah tangga kami yang ada dirumah. Mungkin ayah dan ibuku lagi-lagi sibuk dan harus pergi keluar kota atau semacamnya.

Tanpa basa-basi atau menyapa ahjumma yang selalu menemaniku dirumah, aku langsung masuk kekamar dan merebahkan tubuhku dikasur. Aku sangat lelah. Aku ingin menceritakan kejadian ini dengan seseorang, tapi bahkan aku tak memiliki seorangpun untuk mendengarkanku disini.

Hi! Mr. Yook [COMPLETED]Where stories live. Discover now