Hi! Mr. Yook! Part 5

905 93 3
                                    

(Joy POV)
Seminggu telah berlalu sejak pertengkaranku dengan oppa. Aku dan oppa sudah memutuskan untuk tidak membahasnya lagi dimasa depan. Kini hubungan aku dengan oppa berjalan semakin membaik. Kami jadi sering bertemu diluar pada saat sepulang sekolah dari sebelumnya. Oppa juga sering mengantarku pulang walaupun kami bertemu dihalte karena takut ada yang melihat kami.

Seperti hari ini, oppa mengajakku bermain bowling. Tapi aku terpaksa membatalkannya karena yeri dan wendy bertandang kerumahku tanpa meminta persetujuanku terlebih dahulu. Terpaksa aku membatalkan janjiku dengan oppa, untung saja oppa dapat mengerti dan memilih untuk menghabisnya waktu liburnya dengan hangout bersama teman-temannya. Aku merasa sangat bersalah, karena bowling adalah hobi oppa dan aku sangat ingin melihatnya bermain bowling.

Yeri dan wendy masih saja bercerita tentang sungjae oppa sejak keratangan mereka tadi. Iya, mereka termasuk salah satu fans oppa. Kadang aku merasa bersalah dengan kedua sahabatku ini, bagaimana bisa aku berkencan diam-diam dengan lelaki yang mereka kagumi. Apa yang akan mereka lakukan padaku jika mereka mengetahuinya? Ah aku tak sanggup membayangkannya!

"Joiyaaah, kau ingat V?" Tanya yeri tiba-tiba memecah lamunanku.

Aku mengangguk bingung.

"Kata jung woo, dia mencari kontak ponselmu joiyaahhh!" Sambungnya antusian.

"Benarkaah?! Waah kau beruntung sekali joyy!!" Ujar wendy tak kalah antusias.

Apa?! V? Bukannya dia lelaki yang melukai oppa? Bukannya dia salah satu penyebab pertengkaranku dengan oppa? Eh tunggu dulu, dia juga lelaki yang aku timpuk dengan bola basket waktu itu. Untuk apa ia mencari kontak ponselku? Apa dia ingin membalasku? Aah, apa yang harus aku lakukan?!!

"Joiyah, mengapa wajahmu malah ketakutan begitu? Dia itu seperti sungjae oppa disekolahnya! Kau seharusnya merasa beruntung!!" Ujar yeri masih dengan sangat antusias.

"Beruntung apanya?! Aku merasa akan mati sekarang. Mati ketakutannnn!! Sahabat macam apa yang malah tertawa melihat nyawa sahabatnya sudah diujung tanduk?!!" Gerutuku dalam hati.
------
Aku merebahkan tubuhku kekasur. Rasanya lelah sekali, padahal aku hanya mendengar curahan hati kedua sahabatku itu tetapi rasanya seperti marathon di siang bolong. Gerah dan lelah.

"Apa yang sedang kau lakukan joiyah?"

Aku meraih ponselku yang berada di meja kecil samping kasirku. Aku belum sempat membalas pesan singkat dari oppa tadi siang karena takut yeri dan wendy akan curiga. Semoga oppa bisa mengerti.

Dari pada membalas pesannya, aku lebih memilih untuk meneleponnya. Iya, aku sangat merindukan suaranya. Bahkan sehari saja aku tak bisa menahannya.

TUUUTTTT...

Oppa tak kunjung menjawab teleponnya, ah mungkin dia masih bersama teman-temannya. Baiklah, aku akan meneleponnya setengah jam lagi.

Aku kembali meletakkan ponselku diatas meja dan beranjak dari kasurku untuk pergi mandi.
------
Ponselku berdering, itu pasti panggilan dari oppa. Aku langsung lari berhamburan menuju meja disebelah kasurku.

Eh? Bukan oppa? Nomor tidak dikenal? Siapa? Siapa lagi yang akan meneleponku malam-malam begini selain orang tuaku, oppa dan sahabat-sahabatku?

"Hallo?" Sapaku sedikit ragu.

"Hai joiyaaaah!!"
------
Sungjae POV

Aku baru saja tiba dirumah setelah seharian menghabiskan hariku bersama teman-temanku. Hari ini joy membatalkab pertemuan kami dengan alasan sahabatnya yang tiba-tiba saja bertandang kerumahnya. Aku dapat mengerti, walaupun sediti kecewa. Padahal aku ingin sekali menunjukkan skill bermain bowling ku.

Hi! Mr. Yook [COMPLETED]Where stories live. Discover now