Hi! Mr. Yook part 6

870 82 2
                                    

(Sungjae POV)

Aku mencari Joy sedari tadi, tapi tak kunjung menemukannya. Bukannya hari ini dia berjanji akan menungguku latihan basket. Ah padahal aku sudah sangat bahagia tadi membaca pesan singkat darinya.

Aku memberhentikan latihanku, hari ini aku sangat lelah. Mungkin karena tugas yang menumpuk dan latihan yang tak kunjung usai dalam persiapan turnamen antar sekolah dua minggu lagi. Saat ini aku sangat membutuhkan semangat dari Joyku.

Seung Hwa menghampiriku dan menyodorkan botol air mineral berisi penuh kepadaku. Aku menerimanya sembari mengucapkan terima kasih.

"Apa kau masih kesal padaku?" tanyanya membuka pembicaraan.

Aku menggeleng sambil tersenyum.

"aku benar-benar minta maaf sungjae. Tapi sungguh, aku sangat menyukaimu."

Aku menoleh dan menatapnya bingung. Dia sudah mengatakan itu berkali-kali dan aku juga sudah menolaknya berkali-kali. Mengapa dia harus mengatakannya terus-terusan? Ini hanya akan membuat aku merasa bersalah, kali ini apa lagi jawaban yang harus aku beri. Mengatakan bahwa aku sudah berkencan dengan junior? Ayolah, aku sangat mengenal Seung Hwa, dari dulu hingga sekarang dia tak pernah berubah. Aku masih sangat ingat ketika dia mempermalukan junior yang digosipkan berkencan denganku ketika kami duduk dibangku menengah pertama. Dan apa jadinya jika dia mengetahui bahwa aku benar-benar berkencan kali ini, dia pasti akan menyakiti Joy dan aku tidak ingin itu terjadi.

"kau masih ingin menolakku? Apa pengorbananku selama bertahun-tahun ini tidak berarti bagimu?" sambungnya. Aku masih sangat sibuk denga pikiranku sehingga sulit untukku menjawab setiap pertanyaannya.

"aku sudah menunggumu sejak kita masih sekolah menengah pertama, tapi kau masih saja tak melihatku. Apa aku setidak pantas itu berdampingan denganmu?" kini suaranya bergetar, sepertinya ia akan segera menangis. Apa yang harus aku katakan padanya? Mengakui statusku atau membohonginya lagi?

"Bukan begitu maksudku Seung Hwa tapi...." ucapanku terpotong.

"apa kau benar-benar sudah berkencan kali ini?" tanyanya tiba-tiba.

DEG! Jantungku berdetak lebih cepat. Apa yang harus aku katakan? Aku tak ingin terus berbohong dan menutup-nutupi hubunganku dengan Joy, aku tak ingin terus-terusan melukai hati Joy. Tapi disisi lain aku juga tak ingin kalau pada akhirnya Seung Hwa akan menyakiti Joy. Apa yang harus aku katakan agar Seung Hwa tidak menggangguku dan Joy.

"kenapa kau diam saja? Kau benar-benar sudah berkencan? Jawab aku!" kini Seung Hwa semakin memaksaku. suaranya semakin keras dan membuat seisi lapangan menoleh ke arah kami berdua. ah membuatku malu saja!

"saat ini aku sangat membutuhkan seseorang untuk menyelamatkanku!"

"jawab aku sungjae!" Air mata telah mengalir di pipinya, membuatku semakin bimbang.

"tidak! aku tidak sedang berkencan Seung Hwa!" jawabku sedikit geram. Aku sangat tidak suka di paksa, Bahkan aku juga akan sangat marah meskipun Joy yang sedang memaksaku.

"lalu kenapa kau menolakku?!"

"karena...karena... Aku mencintai orang lain Seung Hwa, maafkan aku"

-----

(Joy POV)

Pulang sekolah kali ini aku tak akan bertemu dengan oppa diluar, melainkan di lapangan basket. Karena aku berjanji pada oppa akan menontonnya latihan. Oppa akan sangat sibuk menjelang turnamen, jadi kami tidak bisa sering-sering bertemu diluar. Jalan satu-satunya agar bisa terus melihat oppa adalah dengan melihatnya latihan. Tidak apa, bisa melihat oppa setiap hari sangat membahagiakan bagiku.

Hi! Mr. Yook [COMPLETED]Where stories live. Discover now