Episode 16 (The War)

1.4K 65 8
                                    

Pagi itu keadaan di Majijo tidak seperti biasanya , jarang terlihat pertengkaran antar siswi.

"Besok ya" ucap Rona yang berada di dalam kelas 3-A

"Aku dengar Rappapa mengusulkan pertarungan dua lawan dua , apakah mereka takut dengan jumlah musuh yang mencapai 300 orang?" tanya Stefi

"Tidak , justru sebaliknya , dia sangat yakin akan menang" jawab Elaine

"Ilen benar , jumlah bukan masalah bagi Yona dan Lidya , bahkan kalau mereka mau , mereka bisa saja melawan 300 orang itu" ucap Viny

"Justru Yona dan Lidya ingin mengurangi korban yang berjatuhan akibat perang besar yang akan terjadi , tapi sayangnya Yabakune menolaknya" ucap Viny lagi

"Yona dan Lidya , dua orang yang bisa membuat Gracia patuh pada mereka , bahkan Gracia sangat menghormati mereka , sudah bisa dipastikan mereka bukan orang biasa. Aku sangat mengenal Gracia dan dia bukan orang yang bisa dengan mudah menaruh rasa hormat pada orang lain" ucap Elaine

******
Sementara itu di ruang Rappapa

"Dimana kak Yona?" tanya Gracia sambil melihat ke arah sofa Yona yang kosong

"Biarkan dia sendiri untuk beberapa saat" jawab Lidya

"Akhirnya kita tidak bisa menghindari perang ini seperti keinginan kak Yona" ucap Hanna sambil tertunduk

"Kita sudah berusaha sebaik mungkin , tapi hal ini memang tidak bisa dihindarkan" ucap Lidya

"Jadi , besok kita hanya harus mengalahkan mereka semua kan?" tanya Naomi

"Iya , 300 orang lebih , bukan jumlah yang sedikit" jawab Hanna

"Jumlah bukan masalah , itu hanya menunjukkan seberapa takut mereka pada kita" ucap Gracia

"Gracia benar , berapapun jumlahnya itu bukan masalah , tujuan kita tetap sama , melindungi sekolah ini" ucap Lidya

Sementara itu Yona sedang berdiri seorang diri di rooftop sekolah itu sambil memasukkan kedua tangannya ke saku jaketnya dan memandang ke seluruh ke sekolah.

"Akhirnya aku tidak bisa mencegah hal ini" batin Yona

"Tapi setidaknya , aku akan berusaha menjadikan ini sebagai yang terakhir" batin Yona lagi

*****

Keesokan harinya di ruangan para petinggi Yabakune

"Semua sudah menunggu di luar kak" ucap Michelle , Melody pun berdiri dari kursinya lalu berjalan menuju pintu keluar ruangan diikuti Okta , Desy , Beby , Shania , dan Shani.

"Aku serahkan padamu" ucap Melody sambil menepuk pundak Michelle saat melewatinya.

Sementara itu di ruangan Rappapa , para four heavenly queen sudah berdiri di depan Yona yang sedang duduk di sofa nya sambil memejamkan matanya. Sesaat kemudian dia membuka matanya lalu menatap Lidya yang berdiri di sampingnya , Lidya mengangguk membalas tatapan Yona dan akhirnya Yona pun berdiri lalu memandang para four heavenly queen yang berdiri di depannya.

"Kalau ada yang mau mundur , kalian bisa mundur sekarang , aku tidak bisa menjamin kalau kalian tidak akan terluka dalam peperangan ini , dan aku juga tidak bisa menjamin kalau kalian tidak akan mengalami luka fatal atau kemungkinan terburuknya bisa kehilangan nyawa kalian" ucap Yona

"Aku akan mengikutimu kak , apapun resikonya" ucap Hanna dengan yakin

"Itu bukan masalah , aku sudah siap untuk hal seperti itu" ucap Naomi , sedangkan Gracia hanya tersenyum sambil memandang Yona.

Majisuka Gakuen (JKT48)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang