Episode 3 (Mata yang Melihat Masa Depan)

1.7K 91 9
                                    

Di aula sekolah itu , sekitar 20 siswi Majijo sudah berkumpul

"Jadi apa yang kalian inginkan?" tanya seorang gadis bernama Sendy

"Kami di sini ingin menurunkan Rappapa" jawab Natalia yang diikuti sorakan oleh para siswi di belakangnya

"Bukankah Rappapa yang baru sudah terpilih?" tanya Sendy

"Lalu kenapa? Mereka tidak semutlak itu kan?" ucap Natalia

"Lagipula bukankah kau tertarik untuk mencapai puncak Majijo?" ucap Natalia sambil tersenyum licik , Sendy terdiam sejenak

"Lalu apa rencanamu?" tanya Sendy

"Seperti yang kau lihat di belakangku,mereka semua sama-sama ingin menurunkan Rappapa , mereka akan mengikuti apapun yang kau perintahkan" ucap Natalia

"Hmmm , menarik" ucap Sendy sambil tersenyum

Cklek

Pintu aula itu terbuka , sontak seluruh pandangan tertuju pada pintu aula yang berada di bagian belakang. Seorang gadis berambut panjang mengenakan jaket kulit berwarna ungu berjalan memasuki aula itu dengan tenang

"Di-di-dia?" ucap seorang murid

"Wah , sepertinya kita tak perlu repot-repot menaiki tangga , salah satu four heavenly queen sudah ada di depan kita" ucap Natalia

"Jadi dia salah satu four heavenly queen ya" ucap Sendy lalu berjalan mendekati Gracia diikuti para siswi yang lain

"Berani juga kau datang ke sini sendirian" ucap Sendy sambil tersenyum mengejek , Gracia hanya tersenyum tipis mendengar ejekan Sendy. Lalu Sendy memberi kode kepada beberapa siswi dibelakangnya untuk maju menyerang Gracia, 4 orang siswi pun langsung berlari ke arah Gracia yang masih berdiri dengan wajah tenang. Siswi pertama menyerang Gracia namun dengan mudah Gracia menghindari nya lalu memukul wajah siswi itu , lalu siswi kedua menyerang dengan mengarahkan sebuah tendangan ke wajah Gracia tapi dia dengan mudah menahannya lalu menendang perut siswi itu hingga terpental ke belakang , siswi ketiga menyerang Gracia dengan pukulan cepat yang bertubi-tubi tapi Gracia menahannya dengan sangat mudah,bahkan senyuman terukir di wajahnya saat menahan pukulan siswi itu , dengan sigap Gracia menendang siswi itu saat dia lengah. Siswi keempat mengarahkan pukulannya ke wajah Gracia namun dia menahannya dengan tangan kirinya , Gracia menatap siswi itu lalu dengan tenang dia memegang pundak siswi itu dengan tangan kanannya , dengan tangan kanannya dia mendorong pelan pundak siswi itu ke bawah dan siswi itu langsung terduduk dengan ekspresi ketakutan sedangkan Gracia hanya tersenyum melihat siswi itu.

"Apa yang dia lakukan?" batin Natalia melihat siswi itu terduduk dengan dorongan yang tidak begitu kuat dari Gracia

"Kau lumayan juga" ucap Sendy sambil berjalan mendekati Gracia , dan seperti tadi Gracia tidak menanggapi ucapan Sendy

"Sepertinya kau memang tidak suka berbicara ya" ucap Sendy sambil tersenyum mengejek , lalu kembali Sendy memberikan kode kepada siswi di belakangnya dan serentak siswi itu berjalan dan membentuk lingkaran mengelilingi Gracia.

"Percuma kalian mengepungku" ucap Gracia sambil memejamkan matanya dan tersenyum , semua siswi di sana termasuk Sendy dan Natalia menatap Gracia bingung

"Karena aku tau apa yang akan kalian lakukan" ucap Gracia sambil membuka matanya , Sendy tersenyum mengejek. Ternyata secara diam-diam seorang siswi telah berdiri di belakang Gracia sambil membawa sebuah balok kayu dan siap menghantamkan balok kayu itu ke kepala Gracia

Majisuka Gakuen (JKT48)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang