Sosok itu kembali menghantui

95 2 0
                                    

Sesampai dirumah ternyata aku mendapat kejutan dari mamah papah dan abangku.
Dan aku baru sadar ternyata aku tidak sendirian, selama 6 bulan ini aku sangat terputuk karena ditinggal Aldi dan hari ini berubah 180 derajat, aku sangat senang bahkan bahagia.

Disaat aku ingin tidur aku baru ingat dengan surat yang ada didalam box itu, langsung aku membuka surat itu dan membacanya.

"ya tuhan puisinya... So romantic, udah lama gue gak baca puisi seromantis ini.." ujar ku berbicara sendiri.

"Aprilous... Dia kan anak basket yang paling disukain semua makhluk cewek disekolah, kecuali gue, ya kecuali gue" ujarku tidak percaya.

Tanpa pikir panjang aku langsung melipat suratnya dan langsung tidur.

Pagi ini dengan wajah sumringah aku sarapan dimeja makan bersama papah dan mamah.

"Mei seneng bamget hari ini?" ujar papah
"iyah dong kan udah 17 tahun pah aku harus tambah ceria terus, pah mah aku berangkat ya" ujarku sambil pamit
"hati2 ya Mei" ujar mamah dan papah
"ok assalamualaikum" salamku
"walaikumsalam" ujar mamah papah

Baru saja aku membuka pintu gerbang aku terperangah melihat sesosok laki2 yang menaiki motor. Dan langsung memberikan bunga untuk ku.

"Selamat ulang tahun Mei" ujar Aldi membawa bunga dan senyum2

Dengan wajah kaget aku pun langsung pergi dengan berlali kecil dan Aldi pun mengejar ku.

"Mei tunggu dulu Mei, aku minta maaf" ujar Aldi sambil menarik tanganku
Tanpa aku jawab hanya berhenti didepannya.
"Mei maafin aku, aku mohon Mei"ujar Aldi memohon.
"minggir gue mau sekolah udah telat" ujarku ketus
"yaudah aku anterin ya Mei biar gak telat" ujar Aldi
"gak usah gue naik ojek aja. Bang stop ojek kan" aku menolak dan langsung memberhentikan ojek yg lewat didepanku.

Aldi pun tidak mengejar dan aku diperjalanan merasa kesal.
Sesampai di sekolah aku langsung duduk dibangku biasa aku duduk, Mira langsung menghampiriku.

"Mei lu kenapa jutek banget mukanya" ujar Mira
Sahabatku langsung menghampiri aku.
"kalian harus tau kenapa gue kaya gini" ujar ku kesal
"iya ayo lu cerita Mei" ujar Ira
"Aldi tadi pagi dateng kerumah trus dia ngasih bunga dan ngucapin happy birthday ke gue. Gue langsung pergi gitu aja eh dia malah narik tangan gue dia minta maaf dan dia bilang dia mau nganter gue kesekolah. Ngeselin gak sih dia seenaknya dateng lagi dikehidupan gue setelah dia udah buang gue gitu aja." ujar ku menjelaskan
"OMG Mei beneran si Aldi dateng???" ujar anis
Sahabatku sangat kaget dan kesal juga mendengarnya.

Bel pulang berbunyi aku dan sahabatku beranjak keluar dari kelas. Didepan kelas seorang cowok menunggu dan tiba2 menyapaku.

"Hai Melaney" ujar April
"H-h-hai" jawabku terbata2
"Hem hem hem" ujar sahabat2ku bersamaan
"gimana musik boxnya suka gak?" tanyanya
"oh jadi April yang ngasih hadia itu loh..." ujar anis
"ko lu gak cerita sih Mei" ujar ira
"sorry guys gue lupa ngasih tau kalian" ujarku merasa bersalah
"oh ya Pril makasih ya buat hadiahnya lo kenapa gak ngasih langsung ke gue aja?" tanyaku
"gue canggung buat ngasih langsung ke lu" ujar April
"guys kayanya kita kedepan duluan deh yuk yuk" ujar Mira
"yuk Mir, Mei kita duluan ya?" Ujar Ira
"eh ko kalian gitu" ujarku
"bye Mei" ujar sahabatku serempak
"Mei lu mau pulang bareng gue gak?"ujar April mengajaknya
"duh gimana ya Pril kayanya..."ujarku terpotong
"Mei...."teriak Mira dan langsung membisikan ku sebuah info ternyata Aldi ada didepan gerbang
"makasih ya Mir"ujarku
"ok Mei" ujar Mira
"kenapa Mei ada apa?" ujar April bertanya2
"gak ada apa2 ko Pril kita jadi pulang gak? Yuk gue mau bareng lu"ujarku canggung
"yuk Mei" April langsung menggandeng tangan ku
"pake helm ya Mei" ujar April
"iyah Pril" ujarku mengiyakan

Saat melewati depan gerbang Aldi melihat Milaney yang sedang dibonceng laki2 lain.
Seketika Milaney memeluk April.

Beberapa meter perjalanan langsung Milaney melepaskan pelukannya.

"Mei kenapa dilepas?"ujar April
"sorry Pril gak maksud buat meluk lu kok" ujar ku takut
"gak papa ko Mei, gue malah seneng" ujar April

Sesampai di depan rumah ku. Aku langsung turun dan melepaskan helm yang dipinjamnya kepada April.

"makasih ya April udah nganterin gue pulang" ujarku
"iya Mei sama2" ujar April senyum2
"lu kenapa senyum2 Pril, oh ya lu mau mampir dulu gak?" ujarku menawarkan
"eh gak Mei, gak usah Mei lain kali aja gue pamit ya" ujar April
"oh yaudh klo gitu bye Pril" ujar ku

April langsung pergi dan aku langsung masuk kerumah memberi salam lalu masuk ke kamar.

Ketidakadilan Selalu MunculTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang