lelaki ke dua yg ku kagumi

81 1 0
                                    

Hampir 6 bulan aku menjalani hubungan dengan April dan satu bulan ini tingkah April kepadaku amat sangat berubah menjadi lelaki yg sangat baik.
Weekend ini seperti biasa aku menemani April beribadah tetapi aku tidak masuk kedalam tmpat ibadah dia melainkan aku duduk menunggu April selesai berdoa di taman sebrang tempat ibadahnya.
3 jam sudah aku menunggunya di taman ini sembari membaca koleksi buku ku dan memutar lagu favoritku dan tak lama pun April datang.

"Hei sayang maaf ya menunggu lama" ujarnya. Kata2 itu selalu keluar disaat ia selesai keluar di tempat ibadahnya dan berkali2 juga aku menjawab.
"Gak masalah ko Pril"
"Km gak pernh bosen kalo aku tinggal ibadah selama ini sendirian?" Tanya April
"Kenapa harus bosen menunggu hal yg baik? Aku seneng kok kalo harus nunggu km ibadah, sama kaya km lg nunggu aku sholat di rmh atau dimasjid kan sama2 lg ngelakuin hal yg suci?" Jawabku
"Terimakasih ya" ujarnya
"Buat apa? Jangan melow gini ah Pril jadi canggung gini km terlalu serius banget" ujarku
"Mei, sebentar lagi kita lulus kuliah tinggal menunggu beberapa bulan lagi kan?" Tanyanya
"Iyah April aku tau kok, tapi kenapa? Ada masalah apa?" Tanyaku bingung
"Mei aku sayang sama km sayang banget" ujarnya
"April udh berapa kali km ngomong kaya gini ke aku dan aku gk pernh bosen dengernya. Ada apa sih kaya lgi nutupin sesuatu gini?" Tanya ku
"Setelah kita lulus aku mau nikahin kamu Mei, kamu mau kan?" Tanyanya.
Seketika aku pun terdiam dan mencerna setiap kata2 yg keluar dari mulut April.
"Aku pasti mau Pril, tapi apa harus secepat ini ya?" Tanyaku
"Setelah kita wisuda aku udah langsung siap kerja di perusahaan sesuai bidang aku" jelasnya
"Oh ya? Alhamdulillah aku seneng bgt dengernya Pril selamat ya" ujarku bahagia
"Iyah terimakasih ya Mei selama ini km udh bantu aku jadi orang yg lebih baik kaya sekarang ini" ujarnya
"Ini semua juga karena diri kamu kok, Pril kita pulang yuk udh mau hujan" ajakku
"Iyah ayo" jawabnya

Diperjalanan pulang hatiku sangat bahagia tetapi entah kenapa terasa ada sambaran petir dihati ku disetiap aku mengingat perkataan April tadi ditaman. Aku merasa tidak yakin untuk itu semua, kita yang berbeda keyakinan apakah akan mungkin bisa menuju kearah sana melanjutkan hubungan ini? Aku mencoba menutupi rasa cemasku sedalam mungkin dari April.
Sesampai dirumah April langsung buru2 pulang karena langit sudah mendung. Aku langaung memasuki kamar dan memikirkan kejadian ditaman.

3 bulan berlalu aku dan April sedang sangat sibuk2nya menyiapkan sidang skripsi dan April tidak pernh lupa untuk menemui ku dan memberi perhatiannya kepadaku. Betapa beruntungnya aku memiliki lelaki seperti April yg sangat pengertian dan menyayangiku. Rasanya aku tidak mau cepat2 lulus kuliah karena aku tidak tau setelah lulus apakah masih bisa bersama April lagi atau tidak karena niat April yg sangat ingin melanjutkan hubungan ini jauh lebih serius. Tetapi apakah ayahku akan merestuinya? Dan apakah April akan mengikuti agama ku? Dan apakah orang tua April memberi izin? Pertanyaanku yg selalu keluar dikepala ku setelah April menyapaku dan semakin hari hati ku se.akin takut jehilangan lelaki yg sangat aku sayang sekarang ini.

1 minggu lagi hari yg ditunggu2 para mahasiswa dan mahasiswi setelah 4 tahun kuliah, tetapi entah kenapa aku tidak ingin melaksanakannya aku tidak ingin merasakan rasa kecewa ke dua kalinya lagi.
Minggu ini pertama kalinya aku tidak menemani April beribadah karena aku harus menyiapkan segalanya untuk wisuda nanti. Dan April pun tidak mempersalahkan keputusanku.

Hari yang ditunggu2 pun tiba. Hari dimana aku dan April dan beratus2 mahasiswa lainnya mendapatkan gelar dan merasakan kebahagiaan yg sesungguhnya dihari ini. Aku mamah dan ayahku berangkat dari rumah sejak pagi dan April pun demikian April dan keluarganya sudah tidak sabar ingin bertemu dengan orang tua ku. Sesampai di tempat April pun menelfonku
"Hallo Mei kamu udh dimana?" Tanya nya
"iyah hallo Pril, aku udh sampe kok ini lgi jln menuju lobby, kamu dimana?" Jawabku
"Aku sudah duduk di dalam nanti setelah acara selesai kita ketemu dulu ya Mei" ajak April
"Iyah April" jawabku

Mendengar ajakan itu hatiku mulai merasakan takut yg amat menakutkan dari apapun hari ini. Aku benar2 tidak ingin merasakan kekecewan ini lagi.

Ketidakadilan Selalu MunculTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang