[6] I miss you and I meet you

148 24 30
                                    

"Gak usah tante.. aku bisa kok naik taksi ke alamat yang tante kasih.."

"..."

"Iiiiya tante.. iya Sheila tunggu"

Sheila penasaran sekali dengan negara Korea selatan ini. Seperti apa sih keadaan aslinya yang biasanya ia lihat di film drama korea yang diberikan oleh guru les privatnya itu. Sheila hanya bisa menunggu dan duduk di ruang tunggu di depan pintu masuk memerhatikan orang orang yang sibuk berlalu lalang di bandara. Siapa tahu aku bisa melihat artis di drama korea yang pernah aku tonton, gumamnya.

Sheila melirik jam tangan yang melingkari pergelangan tangannya, tak terasa ia sudah duduk selama 1 jam. Sheila pun merasa bosan, kesal, dan lelah. Ingin rasanya ia pulang dan tidur, tetapi suhu dan bahasa yang menyentuh indranya membuat ia tersedar bahwa ia jauh dari rumah.

Sheila pun berdiri dari tempat ia duduk, ia merasa pegal di bagian bokong dan lehernya. Sheila mulai berjalan, ia tidak peduli kemana ia pergi. Yang ia tahu, ia hanya berjalan maju ke taman kota dekat bandara.

***

Miko dan Tante Ema turun dari mobil yang di kendarainya. Miko mencari di setiap sudut bandara dan tidak mendapati orang yang ia cari. Dasar bodoh!, gumamnya. Dan menghampiri ibunya yang duduk di ruang tunggu.

"Eomma..Aku tidak menemukannya..."

"Kamu sih lama.. makanya bangunnya pagi pagi..Assssh...mungkin dia sudah naik taksi" Miko duduk disebelah ibunya

"Eomma.. aku minta nomor telfon Sheila.." Tante Ema memberikan ponselnya.

"Kamu dimana!!" Sheila sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya

"Ih.. Ini siapa" Jawab Sheila

"Ini Miko bodoh!!"

"Oh ya Miko memang bodoh! Membuat perempuan menunggu lebih dari 1 jam!!"

"Oke.. oke.. aku minta maaf.. sekarang kamu dimana? Masih dibandara?"

"Tidak! Sekarang aku ada di taman kota dekat bandara.."

"Oh, jangan kemana mana tetap disana!" Assshh.. menyebalkan sekali, batin Sheila

***

"Sheila masih ada di sekitar sini.. Eomma tunggu disini dulu.." Tante Ema mengangguk

Miko berjalan ketempat yang ia tuju. Dan mendapati perempuan berambut panjang mengenakan T-Shirt bewarna peach dengan celana levis yang terdapat Sweater yang diikat melingkari pinggulnya, memegang koper sambil menggendong tas dengan Ice Cream di tangannya.

"Hey!! Kamu seperti anak hilang tahu?"

"Emmh.. tidak.." Sheila melihat orang yang ia kenal dulu, terlihat lebih dewasa dengan tubuhnya yang tinggi dan dada bidangnya.

"Yasudah ayo cepat.. Mama ku sudah menunggu.." Miko menarik koper Sheila dan berjalan ke arah bandara.

Sheila membututi laki laki itu, ia terus menatap heran laki laki itu dari belakang. Ini Miko? Seriously?,batin Sheila bertanya tanya.

***

"Sementara kamu tinggal disini dulu.. nanti tante cariin apartmen yang cocok buat kamu" Tante Ema berfikir untuk menempatkan Sheila ke apartmen yang tepat untuknya agar Sheila merasa nyaman.

"Emmh.." Sheila mengangguk mantap. Sekarang Sheila sudah berada di dalam rumah yang bernuansa modern hemat listrik, karena banyak kaca. kemana Nayla? Memang Nayla tidak hidup bersama mereka lagi, jika Nayla ikut ia akan sulit beradaptasi apalagi ia masih kecil. Akhirnya Nayla diasuh oleh nenek dan kakeknya.

Irreplaceable [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang