[7] My new apartmen

109 9 14
                                    

"Sheila.. tante udah dapat apartmen buat kamu, dari apartmen ke sekolah gak terlalu jauh kok Cuma naik bus satu kali nyampe,"

"Mulai besok kamu bisa packing buat pindah, tante gak mau nanti ada tetangga yang ngomongin kamu disini. apalagi sebentar lagi kamu sekolah, bareng Miko lagi.."

"Iya Tan makasih.." Sheila tersenyum walau di hatinya ada rasa kecewa.

"Nanti tante sering sering kesana kok. nanti tante ajarin kamu makan pakai sumpit, ajarin kamu masak makanan korea, oh iya.. nanti tante ubah kamu jadi perempuan ala korea. kamu gak tau banyak tentang korea kan?"

"Iya tan.. kayaknya seru deh." Ucap Sheila antusias

"Nanti kita Shoping Shoping okay?"

" Iya iya tan.."

"Yasudah.. kamu Istirahat dulu" Sheila membaringkan tubuhnya, Tante Ema seperti ibu kedua baginya. Tante Ema mematikan lampu dan menutup pintu, meninggalkan Sheila.

Ruangan menjadi gelap dan sunyi. Sheila sedikit berteriak di ruangan kedap udara tersebut, Ia takut Ia takut gelap. Sheila menyempatkan diri untuk membuka gorden selebar mungkin agar ada cahaya yang masuk ke dalam ruangan itu dan dapat menemukan saklar lampu di kegelapan.

Ternyata tante Ema masih di luar kamarnya bersama Miko, entah apa yang mereka bicarakan ia tidak peduli yang penting sekarang Sheila harus menemukan saklar lampu di dekat pintu.

***

"Eomma, apa yang kau lakukan?" Ucap Miko setelah ibunya keluar dari kamar Sheila.

"Eomma hanya memberitahu Sheila, jika Sheila bisa pindah ke apartment barunya"

"Bukan.. bukan itu maksudku." Mata Miko terus menatap gerak gerik Sheila yang membuatnya menahan tawanya. Tante Ema melihat apa yang dilihat Miko, ia melihat Sheila membuka gorden kamarnya dan tidak lama kemudian lampu itu pun menyala dan Sheila menutup gordennya kembali sambil menunjukan deretan giginya.

"Sheila itu takut gelap, Eomma.." Mata Miko tidak kabur dari pandangannya melihat siluet tubuh Sheila, yang akhirnya menghiang di kasur tidurnya.

"Oooh Eomma tidak tahu" Tante Ema seakan tidak percaya, hatinya sedikit merasa bersalah membuat Miko tersenyum simpul.

"Kamu kenapa belum tidur?"

"Eng? Belum mengantuk"

"Jangan jangan kamu mau masuk kemar Sheila diam diam?" Tante Ema menggoda Miko

"Eommaaa..." Tante Ema sedikit tertawa melihat tingkah laku anaknya ini, ia senang melihat Miko yang tumbuh dewasa setelah bertemu teman masa kecilnya menjadi seperti anak anak lagi.

"oh iya Eomma bilang apa tadi? Sheila akan pindah ke apartmen barunya? Eomma seperti mengusirnya tahu?"

"Tidak juga, kamu saja yang tidak mau Sheila pergi dari sini," goda tante Ema lagi, membuat Miko terdiam dengan rasa kesalnya.

"Kalau kamu merindukannya kamu bisa mengunjungi apartmennya bukan? Nanti teman sekolah mu akan curiga jika kamu tinggal satu rumah dengan gadis yang bukan keluarga mu"

"Bukan begitu, Apa Sheila bisa tinggal sendiri?"

"Ia sudah besar Miko, kamu ingin menemani Sheila di aparment? Itu mau mu, huh?" Tante Ema menggoda lagi, ada kesenangan tersendiri baginya.

"Apa sih Eomma.. bukan itu maksudku, sungguh." Jari telunjuk dan jari tengah Miko membentuk huruf V

"Eomma yakin Sheila akan baik baik saja. Sudah sana kamu tidur, jangan melihat Sheila terus jika kamu tidak bisa berkata apapun." Goda tante Ema lagi, dan meninggalkan Miko.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Irreplaceable [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang