"Putri Lyra, apakah anda yakin bahwa kita diijinkan untuk datang kemari?"tanya Ella dengan suara kecil.
Lyra hanya tersenyum sambil terus berjalan. Saat ini Lyra ditemani oleh Ellen dan Ella berada di pusat pasar di Middle Earth. Meskipun Middle Earth terkenal sebagai tempat yang sangat berbahaya namun di saat yang sama merupakan surga bagi hunter dan pedagang.
Wilayah paling berbahaya, penuh dengan monster tentunya akan penuh dengan hasil buruan dari monster itu. Monster-monster dengan level yang melebihi level monster di tempat lain memenuhi Middle Earth. Dengan level yang lebih tinggi, hasil yang didapatkan akan lebih bagus dan baik. Dan hal itulah yang mengundang para hunter untuk berburu dan para merchant membuka usahanya.
Hunter akan berburu dan kemudian menjual hasil buruannya melalui pedagang. Dan merchant akan menjual hasil buruan tersebut. Selain itu, pedagang akan menjual keperluan untuk hunter.
Dan di sinilah, Lyra akan berbelanja. Matanya berbinar-binar ketika melihat barang-barang yang dipajang. Kulit dari berbagai monster, darah monster dalam berbagai ukuran veil dan juga masih banyak lagi. Selain monster, juga banyak tanaman-tanaman langkah baik keadaan segar maupun keadaan kering.
Meskipun matanya berbinar-binar layaknya anak polos melihat permen, para pedagang tidak ada yang berani menipunya. Melihat pakaian yang dikenakannya sudah menandakan bahwa Lyra berada dalam posisi yang tinggi meskipun dia tidak mengatakannya. Ditambah lagi aura yang mengelilinginya.
"Putri Lyra..."
Lyra segera mengankat tangan kanannya, menghentikan Ella berbicara dan menatap tajam Ella.
"Ella..."
Ella langsung menundukkan kepalanya.
"Maafkan saya, putri Lyra. Akan tetapi tidak harusnya kita berada di sini."
"Jangan mengacaukan suasana hatiku saat ini, Ella."ucap Lyra dingin.
Ella langsung melangkah mundur dan terdiam. Melihat Ella yang ketakutan, Ellen maju mengambil inisiatif.
"Putri Lyra, bagaimana kalau begini? Kita akan berbelanja tapi hanya hingga tengah hari. Setelah itu, kita akan kembali. Bagaimana menurut anda, putri Lyra?"
Lyra terdiam sejenak dan berpikir.
"Baiklah, kalau begitu."jawabnya. "Dan saat ini saya telah menemukan yang saya inginkan."tambahnya sambil berlari menuju salah satu tenda.
Melihat tuan putri mereka berlari, membuat Ellen dan Ella ikut berlari panik. Setibanya di tenda yang diinginkannya, Lyra langsung menunjuk barang-barang yang diinginkannya. Pedagang yang melayaninya langsung melotot. Barang-barang yang dipilih oleh Lyra bukanlah barang langka. Justru barang-barang itu adalah barang yang dianggap tidak memiliki kegunaan sama sekali. Dan juga Lyra membelinya dalam jumlah yang sangat banyak. Yang ada dalam pikiran pedagang itu adalah apakah nona muda di hadapannya adalah nona yang sangat bodoh. Barang-barang ini tidak ada gunanya sama sekali.
"Berapa semua ini?"tanya Lyra.
Mendengar pertanyaan itu, membuat pedagang itu terdiam sejenak dan berpikir.
"50 koin ."
Ella yang mendengar jawaban pedagang itu, langsung maju.
"20."ucapnya dengan nada dingin. "Dan jangan berpikir untuk menipu kami."
Pedagang itu langsung berkeringat dingin. Bagaimanapun juga Ella adalah salah satu ksatria wanita termuda kerajaan Lamronba bersama dengan Ellen. Aura yang dikeluarkan oleh mereka bukanlah aura orang awam. Aura mereka adalah aura orang yang sering melihat darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Till The END
Historical FictionPerang berkepanjangan antara para wizard dan abnormal membuat seluruh dunia menderita. Untuk membuat para rakyat tenang, akhirnya kedua raja membuat perjanjian damai. Namun, ada sesuatu yang harus dikorbankan. Kebebasan. Pangeran para wizard dan put...