Cal's POV
"Selamat datang di desa kami, Nia."
"Desa Fhal."
Nia terdiam sejak memasuki desa. Dia mengikutiku dalam diam. Sepertinya dia terlihat ingin bertanya, namun diundur ketika seseorang memanggilku.
"Cal, kau dicari oleh Li..."
Dan perilaku yang sama terulang kembali. Nia langsung mundur ke belakang, bersembunyi di balikku dan berbisik di telingaku.
"Cal, minta dia untuk berdiri. Kalau begini terus, akan menarik perhatian banyak orang."
Menurutku kau sendiri sudah menarik perhatian orang banyak, Nia. Meskipun dengan jubah dan tudung yang menutupi seluruh tubuh dan wajahmu, auramu sangat menunjukkan bahwa kau adalah elf.
"Lex, berdirilah. Kau membuatnya tidak nyaman. Dan aku akan segera menemui Lily di plaza desa setelah aku mengantarnya terlebih dahulu."
Lex, sahabatku dari kecil ini berdiri dengan gugup dan tidak berani menatap Nia. Dia membungkukkan badannya lalu pergi dengan cepat. Masih dengan posisi yang sama, Nia berbisik padaku.
"Siapa Lily?"
Dengan cepat, aku menjauhi Nia.
"Dia adik perempuanku. Sebaiknya kita segera tiba di rumah, kalau tidak nanti anda sakit karena pakaian anda yang belum kering."
Kami pun akhirnya tiba di rumahku setelah sekian banyak orang yang tetap saja langsung berlutut hormat ketika melihat Nia. Saat kami masuk ke rumah, saat ibu melihatku bersama Nia, ibu juga langsung berlutut hormat.
"Ah... Cal..."
Nia terlihat sangat kesulitan. Dia juga ikut berlutut.
"Ibu, berdirilah. Kalau ibu tidak berdiri, Nia juga tidak akan ikut berdiri."
Ibu berdiri dengan ragu-ragu dan menatapku. Aku membalasnya dengan senyuman.
"Ibu, ini Nia. Nia, dia adalah ibuku, Irene."
Nia tersenyum pada ibuku.
"Salam kenal, nyonya Irene."
"Iya, nona Nia."balas ibu dengan kaku.
Ibu menarikku menjauhi Nia dan membawaku ke kamarnya. Sebelum kami pergi, aku meminta Nia untuk tetap tinggal di sana.
"Baiklah."
Di kamar ibuku, ibu langsung memukul kepalaku.
"Apa-apaan itu? Kenapa kau bisa bersama dengan elf, Cal? Apa lagi dia elf kerajaan? Apa yang telah kau lakukan?"ucap ibu sambil memukuli lenganku.
"Ibu... tenanglah dan berhenti memukuliku. Tadi aku menemuinya di danau di hutan. Katanya dia kabur dari rumahnya. Karena tidak bisa meninggalkannya begitu saja di hutan dan kelihatannya dia tidak memiliki tempat tujuan lain, jadi aku memintanya untuk beristirahat dulu di desa kita."
Ibu langsung jatuh terduduk.
"Ah... masalah apa yang telah kau perbuat, Cal?"
Aku membantu ibu berdiri dan mendudukkannya di tempat tidurnya.
"Tidak akan terjadi apa-apa, ibu. Tenanglah. Lagipula elf 'kan sangat dihormati jadi tidak ada yang mungkin melukainya bukan?"
♣♧♣
Nia's POVCal dan seorang wanita pergi dari ruangan meninggalkanku sendiri. Wanita yang diperkenalkan Cal sebagai ibunya itu terlihat panik dan pergi diikuti Cal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Till The END
Fiksi SejarahPerang berkepanjangan antara para wizard dan abnormal membuat seluruh dunia menderita. Untuk membuat para rakyat tenang, akhirnya kedua raja membuat perjanjian damai. Namun, ada sesuatu yang harus dikorbankan. Kebebasan. Pangeran para wizard dan put...