Mark memandangi ponselnya terus dari tadi. Sebenarnya ia hanya mengingat-ingat wajah seorang gadis yang sedang berpose dengan temannya yang memakai seragam seperti yang dipakai Bambam di sebuah post di instagram.
Sejak Bambam membuat akun instagram dan mem follow akun Mark, banyak pula teman Bambam yang mem follow Mark dan minta dikenalkan dengan kakaknya Bambam yang tampan itu.
Dan entah kenapa wajah gadis yang satu ini mencuri pandangan Mark sehingga ia memandangnya terus menerus. Sepertinya mereka juga sering bertemu.
"Kenapa serius sekali?" Tanya Jb yang ikut risau dengan kelakuan hyung nya ini.
Mark hanya menggeleng. Ia yakin kalau bertanya pada Jb, lelaki itu tidak akan mengenal gadis ini.Apakah ia harus bertanya langsung ke Bambam saja? Ah bocah itu pasti akan mengejeknya nanti.
"Kalau ada yang mau kau tanyakan, tanyakan saja hyung" kata Jb lagi, seakan ia tahu Mark memang sebenarnya ingin bertanya padanya. Padahal tidak.
Bukan Mark namanya kalau ia tidak memendam semua apa yang ia rasakan sendiri, ia terlalu takut membuat masalah karena sepatah katanya pun.
"Sudah jam 3, kau tidak menjemput Bambam? Ia pasti sudah menunggumu lama sambil mengomel sendiri"
Mark melirik jam di dinding, "Dia sedang latihan basket hari ini. Aku akan menjemputnya setengah jam la-"
Tiba-tiba Jb sudah menarik lengan Mark dan menggiringnya ke pintu, "Jemput sekarang sebelum hujan turun!" Serunya lalu kembali ke depan tv.
"Aku malas melihatmu yang terus fokus ke ponselmu" gerutu Jb lalu mengganti channel tv.
"Baiklah" jawab Mark singkat lalu menyambar kunci mobil di meja.
Ternyata benar kata Jb, hujan akhirnya turun setelah Mark sampai ke parkiran. Lelaki itu segera menyetir mobilnya menuju sekolah Bambam.
Sesampainya, ternyata sekolah sudah sepi. Tidak terlihat satu siswa pun disana. Apa Bambam sudah pulang karna hujan yang sangat deras ini?
Ah tidak mungkin, bocah manja itu akan rela menunggu para hyung nya sampai malam sekalipun daripada harus pulang dengan angkutan umum.
Mark segera memarkirkan mobilnya seperti biasanya dan menghubungi Bambam.
Aku sudah didepan. Cepat keluar
Lalu ia menaruh ponselnya asal dan memandang kearah luar. Di halte ada seorang gadis yang meneduh sendirian, sepertinya masih satu sekolah dengan Bambam.
"Hyung kau lama sekali!" Seru Bambam seraya masuk ke mobil dengan seragamnya yang sudah basah.
"Hei, kasihan sekali gadis itu. Suruh ia menumpang mobil kita sebelum ia menunggu sampai malam karena hujan ini benar-benar terlihat tidak kunjung reda" Mark segera melajukan mobilnya ke depan Halte, gadis itu memandangi mereka bingung.
"Eunseo! Ayo naik. Kau mau menunggu sampai hujan reda, huh? Bersiaplah menunggu sampai malam" Mark melirik seseorang yang dipanggil Eunseo itu.
Ia menggeleng, "Tidak apa. Aku akan menunggu saja"
"Bilang kalau aku memaksa" suruh Mark, tidak biasanya ia seperti ini.
Akhirnya Eunseo menaiki mobil mereka dengan berat hati. Mark meliriknya melalui kaca spion didepannya, itu gadis yang ia pandangi di ponselnya tadi!
Tapi Mark berusaha mengendalikan wajahnya sambil sesekali meliriknya.
"Kau mau kami mengantar sampai rumah atau dimana?" Tanya Bambam sambil membalikkan tubuhnya menghadap Eunseo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfie • Mark Tuan, Eunseo✓
Fanfiction"Kau istimewa kau indah, aku beruntung" - 2017, Mark Tuan. HR : #21 in short story, #10 in Eunseo! © 2016, Baby.