I'm Sorry - 1

4.1K 396 4
                                    

Hari ini langit biru Seoul sedang cerah, burung-burung berkicau ceria, rumah sakit tidak sesibuk biasanya, terlihat beberapa anak kecil yang berlari dengan cerianya di taman rumah sakit.

Mark, ia duduk di bangku kecil di tengah taman sambil menundukkan kepalanya. Hari yang cerah ternyata tidak secerah hati Mark saat ini setelah ia mendapat pesan dari kekasihnya yang hampir 2 tahun menemaninya.

Kita putus saja, Mark

Pesan mengerikan itu dikirim setelah satu minggu gadis itu tidak mengabarinya, setelah satu minggu pula mereka dari Amerika.

Ya, minggu lalu akhirnya Mark dan Eunseo pergi ke New York. Saat berangkat dan disana memang gadis itu sangat ceria dan antusias, bahkan mereka juga membicarakan tentang pernikahan dengan orangtua Mark.

Tapi sejak di pesawat perjalanan kembali ke Seoul, senyum gadis itu hilang. Ia terus melamun dan ketika Mark mengajaknya bicara ia hanya menjawab seperlunya.

Lalu katanya ia sibuk di kampus dan meminta agar Mark tidak usah menjemputnya dulu, dan Mark menurutinya.

Akhirnya? Satu pesan tidak terduga itu dikirim. Apa mungkin ponselnya dibajak oleh temannya? Atau dibajak si lelaki menyebalkan 'Taehyung' itu?

Mark segera bangkit lalu melangkah lebar menuju mobilnya, ada yang harus ia perjuangkan saat ini. Padahal meeting penting akan berlangsung 1 jam lagi.

Ia mengebut menuju kampus gadis itu tanpa melepas jas putih dengan aroma obat-obatan itu. Sekilas para mahasiswa disekitarnya berpikir ada sesuatu yang terjadi hingga ada dokter yang datang.

Tapi memang sesuatu yang buruk menyangkut soal penyakit hati memang sudah terjadi.

Mark berjalan mengitari kelas Eunseo biasanya, kantin, bahkan taman, tapi tidak terlihat gadis itu. Lalu ia bertemu dengan Yerim-teman baik Eunseo.

"Yerim-ah!" Panggil Mark sambil menyentuh pundak gadis itu, Yerim menjingkat kaget karena memang panggilan dari Mark lebih mirip seperti orang yang membentak dan mau merampok.

"Oppa, kau mengagetkanku!" Serunya sambil mengelus dadanya.

"Mana Eunseo?" Tanya Mark to the point. Yerim malah memandang Mark dari atas kebawah, lelaki ini mau pamer gelar dokternya?

"Jawab aku!"

"Ah, Eunseo? Entahlah, kurasa ia sudah pu-lang" belum selesai gadis itu berbicara, Mark sudah berlari meninggalkannya.

"Dasar menyebalkan!" Umpat Yerim sambil memandangi punggung Mark yang menghilang di parkiran.

Mark kembali menyetir mobilnya dengan tergesa-gesa menuju rumah Eunseo. Entah berapa mobil yang sudah memperingatkannya dengan klakson, lelaki itu tetap menyetir dengan ugal-ugalan.

Sesampainya dirumah Eunseo, pembantu bilang gadis itu tidak mau ada tamu dan tidak mau bertemu dengan siapapun. Mark juga dilarang untuk memasuki rumahnya.

"Eunseo?!" Panggil Mark dibawah balkon kamar Eunseo. Ia juga berkali-kali menelepon gadis itu tapi tidak ada jawaban.

"Setidaknya berikan alasan kenapa kau meminta hal yang tidak masuk akal itu, sayang"

Setan apa yang merasuki gadis itu sekarang?

"Jagiya, aku tahu kau didalam sana. Keluarlah, jagi"

"Ah!" Umpat Mark sambil terkulai lemah di taman kecil itu. Airmatanya tidak dapat dibendung lagi.

Mana mungkin hubungan yang terhitung cukup lama dengan banyak pengorbanan ini berakhir dengan sebuah kalimat yang tidak masuk akal.

"Jagiyaaa, jagiya" suara tangis keluar dari mulut lelaki itu. Ia mengacak rambutnya sambil mengusap kasar airmatanya. Apa yang terjadi pada diri gadis yang ia cintai.

"Aku akan menunggu disini sampai kau keluar dan memberikan alasan yang masuk akal. Bahkan... bahkan akan kuturuti semua yang kau minta, semua. Termasuk kau ingin mengakhiri ini semua..."

"Tapi berikan aku alasan yang masuk akal" katanya sambil berkaca-kaca mendongak kearah balkon gadis itu.

Apa Mark melakukan kesalahan besar lagi?

Apa Mark melewatkan hari peringatan penting dengannya? Ulangtahun gadis itu bahkan masih sebulan lagi, dan anniversary juga 2 bulan lagi.

Atau Eunseo sedang datang bulan? Tapi diantara sederet kelakuan tidak masuk akal gadis itu, ia tidak pernah meminta putus atau menjauhi Mark.

Jimin lagi? Mark sudah lama tidak bertemu dengannya karna gadis itu sudah pindah rumah sakit. Bahkan yang namanya bertemu pun sudah tidak pernah.

Waktu itu memang Eunseo pernah melihat foto lelaki itu dengan Jimin saat pesta ulangtahun Youngjae, tapi Eunseo sudah mengatakan kalau ia tidak mau ambil pusing dengan Jimin. Karena ia tahu, Mark akan menjaga hati untuknya. Dan itu hanya sekedar foto.

Apalagi sekarang? Apa temannya berkata sesuatu yang buruk tentang Mark?
Siapa yang lebih tahu dan paham tentang Mark kalau bukan hanya gadis itu.

Langit sudah mulai gelap, sekarang pukul 6. Sudah hampir 3 jam Mark menunggu gadis itu disana. Ia bahkan tidak makan, minum atau berganti baju.

Udara semakin dingin disini, ia mengeratkan jas putihnya dan mendongak memandang kamar Eunseo. Lampu sudah dinyalakan, artinya gadis didalam sana masih bisa bergerak.

"Eunseo kau sudah makan? Jangan lupa makan, ya" gumam Mark.

Matanya sudah sangat mengantuk, perutnya lapar, jasnya yang semula putih bersih kini sudah kotor terkena tanah, termasuk celana dan kemejanya, ia juga kedinginan, artinya sekarang ia mirip seperti anak jalanan dipinggir jalan.

Tapi sesuai janjinya, ia akan menunggu disana.

Lalu sebuah mobil masuk ke rumah besar itu, orangtua Eunseo sudah datang. Mark segera melangkahkan kakinya mendekati mobil itu dengan seulas senyum paksa dan mendapat sambutan heran dari sepasang suami istri didepannya.

"Ya tuhan. Mark, kau kenapa kotor begitu? Ayo cepat masuk!"

Tbc

Boyfie • Mark Tuan, Eunseo✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang