Eunseo dengan enggan membuka matanya, begitu silau. Sepertinya ia tidak biasa tidur dengan gorden terbuka dan membiarkan cahaya matahari mengenai wajahnya.
Ia merenggangkan tubuhnya dan menguap lalu berguling kesamping. Seorang pria dengan penuh cahaya sedang berpangku tangan, memandanginya.
"Selamat pagi" sapa lelaki itu dengan suara seraknya yang sexy. Matanya tak lepas dari Eunseo.
Mata Eunseo membulat, ia menarik selimut hingga sebatas wajahnya, "Yaa! Sedang apa kau disini?!"
Lelaki itu-Mark-memutar bola matanya dan tersenyum jahil, "Apalagi? Memandangimu yang sedang tidur"
"Yaa!"
"Apa aku membuatmu terbangun?"
"Aku memang sudah bangun"
"Kalau mau tidur lagi silahkan saja"
"Tidak"
Mark mengangguk dan melihat sekeliling, "Ahh~ baiklah" gumamnya.
"Jadi kau mau mandi dulu, makan dulu atau..." lelaki itu maju, mendekati Eunseo dan memeluk pinggang gadis itu.
"...tetap seperti ini sampai nanti" dan ia kembali tersenyum jahil.
Eunseo tersenyum, "Aku lupa"
"Apa?"
"Kita sudah menikah, dan ini mengerikan" katanya sambil terkekeh.
Sebelah tangan Mark terangkat, ia mengelus rambut gadis mungil disampingnya. Matanya terus menatap mata cerah milik gadis itu. Dan senyuman indah milik gadis itu terus saja menyapanya.
"Saranghae~" gumam Mark lalu mencium kening Eunseo.
"Cuci muka, gosok gigi dan segera kebawah. Aku akan menyiapkan sarapan"
"Sirheo"
"Heum?"
Eunseo mencubit pipi Mark dengan gemas, "Istri-lah yang harus menyiapkannya"
Dan Mark tertawa kecil, "Ternyata memang se mengerikan ini" ia lalu beranjak dan mengangkat tubuh gadis dibawahnya.
"Ayo kuantar ke kamar mandi" katanya sambil mengangkat Eunseo.
"Yaa aku bisa berjalan sendiri" tolak Eunseo sambil mencengkeram bahu Mark.
"Ayolah menurut saja, aku tidak akan melakukan hal yang ada dipikiranmu, kok"
Dan Eunseo memukul dada bidang milik Mark.
"Aku berat!"
"Memang"
"Apa?! Turunkan aku sekarang juga!"
"Sirheo"
Setelah itu Mark benar-benar menurunkan Eunseo. Bukan karena ia marah, namun mereka memang sudah sampai didepan wastafel kamar mandi.
"Kau mau kubantu atau bisa sendiri?" Tanya Mark sok polos.
"Yaa aku tidak tahu kau se mesum ini"
Mark mendekat, ia berbisik, "Aku juga tidak tahu kalau pikiranmu se mesum itu" seketika ia membalik tubuh Eunseo dan mendorongnya hingga gadis itu bersandar di wastafel.
"Aku belum gosok gigi" tolak Eunseo sambil menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan saat Mark meraih dagunya.
Namun Mark tetap mencium gadis itu, di punggung tangannya. Bibirnya tak henti menciumi seluruh bagian wajah Eunseo.
"Give me a morning kiss juseyo" pintanya sambil menurunkan tangan Eunseo lembut dan finally mencium bibir gadis itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfie • Mark Tuan, Eunseo✓
Fanfiction"Kau istimewa kau indah, aku beruntung" - 2017, Mark Tuan. HR : #21 in short story, #10 in Eunseo! © 2016, Baby.