Without You - 1

3.6K 310 9
                                    

Mark menuliskan nama-nama beberapa obat di kertas kecil dengan serius sesuai dengan gejala pada pasiennya.

"Ini resep obat untuk anda" kata Mark sembari menyerahkan selembar kertas itu ke pasien didepannya.

"Terimakasih" wanita itu tersenyum senang dan menerimanya.

"Terimakasih kembali, semoga cepat sembuh" ucap Mark.

Sesaat sebelum wanita itu membuka pintu, ia membalikkan tubuhnya kembali ke arah Mark dan tersenyum.

"Kau dan pacarmu sangat serasi. Kuharap hubungan kalian abadi selamanya" katanya sembari tersenyum lalu keluar setelah mendapat balasan senyum dari Mark.

Mark memandang kearah luar jendela lalu mendesah. Wanita itu adalah orang ke empat yang mengatakan itu hari ini.

Sudah seminggu sejak ia putus dengan Eunseo dan salah satu dari mereka tidak ada yang sekedar mengalah dengan mengirim pesan atau semacamnya.

Dan kenyataannya, Mark tidak pernah sekalipun merasa sedih. Entahlah kenapa hatinya terasa sangat beku walaupun kenyataannya ia 'sedikit' merindukan Eunseo. Hanya sedikit, sepertinya. Tapi ia tidak pernah sedih sekalipun.

Aneh.

Mark lalu melepas jas miliknya, mengganti dengan jacket dan berjalan keluar ruangan. Saat ia membuka pintu, seseorang dari luar juga membuka pintu itu.

"Bam?" Sapa Mark dengan mengangkat alisnya. Tidak biasanya lelaki berdarah Thailand itu memakai kacamata layaknya nerd dan bermain ke tempat kerjanya.

"Aku lapar. Ayo makan siang" ajak Bambam. Ia benar-benar aneh.

"Dan ada yang ingin kukatakan denganmu" lanjutnya, Mark hanya menurut.

Setelah makan siang di restoran kecil dekat rumah sakit, Bambam mengajaknya ke lapangan basket dan bermain sebentar.

"Sebenarnya apa yang ingin kau katakan?" Tanya Mark sambil melempar bola basket ke dalam ring dan masuk dengan mulusnya.

"Umm" gumam Bambam lalu duduk di sudut ruangan diikuti oleh Mark.

"Hyung?" Panggil Bambam, Mark menoleh memandang wajah serius lelaki disampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyung?" Panggil Bambam, Mark menoleh memandang wajah serius lelaki disampingnya.

"Apa kau tidak punya inisiatif untuk menghubungi Eunseo?"

...

"Dia.. ah kau harus melihatnya sendiri. Ia benar-benar kacau" lanjutnya.

Tidak biasanya Bambam seperti ini. Lelaki itu tidak pernah ikut campur ke hubungan Markseo kecuali kalau memang disuruh atau dimintai tolong.

Tapi menurut Bambam, ia harus ikut campur, ini untuk kebaikan keduanya. Setidaknya kembali mengirim pesan layaknya teman sudah cukup.

Supaya Eunseo tidak sedih tiap hari. Supaya kehidupan Mark yang berwarna kembali. Supaya mereka berdua kembali bahagia.

Boyfie • Mark Tuan, Eunseo✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang