Part 4

361 7 0
                                    

PRAGA POV

Pagi ini aku sudah ada didepan rumah aristaku, aku sengaja datang pagi sebelum dia berangkat bekerja agar aku bisa meminta maaf padanya.

Aku masih menunggu hingga dia keluar, tapi dia malah melewatiku "malangnya nasibku" aku pun ikut berjalan disampingnya sambil menyodorkan coklat dan boneka, tapi dia hanya mengambilnya dan tetap tidak memperdulikanku

Akupun mencoba agar bisa memegang tangannya, tapi dia terus saja menghentakan tangannya "ah, aristaku marah"

Aku pun mencoba merangkulnya tapi dia selalu menyingkirkan tanganku, aku bicara diapun hanya diam seakan aku tak ada disini

Akhirnya dengan seluruh keberanianku, aku langsung menariknya dan segera mencium bibir manisnya itu, kulihat dia melotot marah kearahku tapi kuabaikan karna ini memang jalan satu satunya agar dia mau mendengarkan aku.

Akupun memperdalam menciumnya, tapi dia malah terus terusan mendorongku, tapi aku terus memeluknya, aku tak mau dia marah kepadaku terlalu lama, aku tak ingin kehilangannya

Setelah dia tak memberotak akupun melepaskan ciumannya tapi tetap memeluknya "sayang maafkan aku" kataku dengan wajah frustasi "Hmm" jawabnya

"Ah kapan bidadariku ini memaafkanku, aku sudah frustasi karenanya" kataku dalam hati "sayang kumohon" sambil memegang tangannya

"Ya baiklh baiklah, tapi jangan menciumku ditempat umum seperti tadi, dan akupun tak ingin kau bersikap seperti kemarin" katanya tanpa melihatku

Akupun langsung menciumnya lagi dan lagi, aku sangat menyayanginya, aku tak ingin dia menjauh.

Setelah kami baikan akupun segera mengajaknya kemobil sambil memeluk pinggangnya

Dimobil aku selalu saja menanyainya berbagai macam hal, aku sangat merindukannya wajar sajalah jika aku bersikap seperti ini.

Kutau dia malas menjawab pertanyaanku tapi biarlah yang penting aku sudah bisa mengobrol dengannya lagi

REMORSEWhere stories live. Discover now