Arista pov
Siang ini aku izin keluar agak lama kepada bosku, entah kenapa aku ingin sekali mengajak pangeran tampan ku makan siang bersama
Sekarang aku sedang didepan kantor praga, aku berjalan masuk sesekali tersenyum kepada karyawannya
Oya disini aku sudah terkenal kalau akulah pacar sekaligus calon istri bos mereka, jadi karyawan disini sangat menghormatiku
Aku merapikan baju dulu saat di lift, aku tak ingin terlihat berantakan didepannya
Saat aku sudah berada didepan ruangan praga berada, segera saja kubuka pintunya dengan senyum mengembang
Tapi apa yang kulihat, aku hanya bisa terpaku disini, aku tak bisa berkata apa apa lagi sekarang
Didepanku praga sedang berciuman panas dengan perempuan yang dulu kulihat di pantai
Tak terasa air mataku sudah mengalir, aku tak menyangka praga tega melakukan ini dibelakangku, tadi pagi dia masih berkata bahwa aku istrinya tapi sekarang dia malah bermesraan dengan wanita yang entah siapa
Dengan sekuat tenaga kukumpulkan tenagaku dan berkata "kau tega" dengan suara parau kemudian berlari keluar
Praga tak mengejarku, ya dia memang tak perduli dan butuh aku lagi
Aku keluar kantor sambil menangis, kutau banyak karyawan disini yang melihatku bingung, tapi aku tak perduli. Lebih baik aku pergi dulu sekarang
Saat ini aku berada disebuah pantai, pantai yang sepi aku berniat bermalam disini tak perduli udaranya seperti apa yang jelas aku hanya ingin berdiam diri sendiri ditempat sepi seperti ini
Sepanjang siang sampai malam aku hanya menangis dalam diam, aku ingin sekali bercerita kepada seseorang bahwa saat ini aku sedang hancur, tapi siapa yang akan mendengarkannya? Orang yang biasa mendengarkannya saja sekarang menjadi sumber kehancuranku

YOU ARE READING
REMORSE
Teen FictionNamaku Arista, lebih tepatnya Arista Rose Kusuma, ngomong ngomong Kusuma adalah nama dari suamiku Praga Kusuma. Suami yang sangat aku cintai, sayangi, kasihi. Aku sangat menyayanginya dia pernah menyakitiku tapi hanya sekali, dia yang selalu menj...