sweet superstar. [idr]

[ sebelas ]

"Kenalin, gue Iqbaal." ujar Iqbaal sambil membuka kupluk sweaternya.

(Namakamu) terdiam, hatinya berdegup cepat, wajahnya datar menatap Iqbaal.

Iqbaal menaikkan satu alisnya, lalu tertawa kecil seraya menaruh tangannya di kepala (Namakamu). "Lo nggak mimpi."

(Namakamu) menatap Iqbaal sebal, kemudian menepis tangan Iqbaal yang ada di kepalanya dengan pelan.

"Serius, lo enggak mimpi, (Namakamu). Gue beneran Iqbaal, beneran orang yang lo idolain itu."

Gadis itu mengangguk pelan sambil membuang arah pandangnya.

Iqbaal menatap (Namakamu) yang samasekali belum mengeluarkan suaranya. "Lo lagi sariawan, ya? Apa jangan-jangan ...,"

"Apa?" tanya (Namakamu) cepat.

Mendengar suara gadis itu, Iqbaal menghela napas pelan. "Alhamdulillah, kirain gue lo gak bisa ngomong."

(Namakamu) meninju bahu Iqbaal, "Enak aja. Pas FC kan gue ngomong."

Menanggapinya, Iqbaal hanya tersenyum. "Mau kemana kita?"

"Gue sih daritadi kepikiran Dunia Lain," jawab (Namakamu).

"Yuk!"

[-]

"Gak lagi-lagi gue masuk ke sana. Astaghfirullah." ujar Iqbaal sambil mengusap-usap dadanya.

(Namakamu) tertawa terbahak-bahak melihat wajah Iqbaal yang pucat pasi. "Asli, gue harusnya siapin kamera pas tadi lo teriak itu!"

"Girang ya lo." ujar Iqbaal pura-pura bete.

Masih dengan sisa tawanya, gadis itu menyahut, "Iya dong."

"Yamaha Racing Coaster berani ga?" tantang (Namakamu) dengan wajah menyebalkan.

Iqbaal menggeleng. "Ke Marvel Superheroes
4D dulu."

"Aaah bosen, gitu-gitu doang."

"Enggaak, nanti kita selfie sama Hulk." ujar Iqbaal.

"Gue gak suka Hulk, sukanya Captain America."

"Oke, kita selfie sama Captain America."

"Oke."

Kemudian, keduanya berjalan menuju tempat Marvel Superheroes 4D. Dalam perjalanan, Iqbaal memperhatikan (Namakamu) yang berjalan lebih dahulu dari dirinya.

Dia kok ketemu gue biasa aja ya? pikir Iqbaal. Keliatan seneng, tapi biasa aja. Kok gitu, sih? Gue kan maunya dia girang, terus meluk gue kek, apaan kek. Gue kan idolanya? AH, gemes.