[ tiga belas ]

8.4K 1K 77
                                    

"Terus gimana?" tanya Iqbaal ketika (Namakamu) baru saja menjatuhkan bokongnya di salah satu kursi di kantin sekolah.

"Ya mana gue tau. Lo setuju atau enggak?" tanya (Namakamu) balik.

"Apaan?" tanya Tere tanpa suara.

"Yang kemarin," jawab (Namakamu) tanpa suara juga.

"Setuju-setuju aja kalo itu bikin lo gak dibully," ujar Iqbaal di telepon.

"Ya udah, gue makan dulu. Lo udah makan belom?"

Mendengar itu, Rasha, Tere, dan Dinda saling bersikutan dan berpura-pura batuk. "Ekhem, belom, nih!" kata Rasha.

(Namakamu) melotot sebal. "Waduh, pacar gue perhatian juga ternyata. Haha, ni lagi makan di kantin sama Ojan dan lain-lain."

"Woy, pacar Iqbaal, Iqbaal lagi suap-suapan tuh, sama Zidny!" terdengar suara itu dari ponsel (Namakamu), gadis itu mengerutkan dahinya. Zidny?

Belum sempat (Namakamu) bertanya, Iqbaal kembali berbicara, "Boong, Zidny aja di meja mana, gue di meja mana. Jauh kok."

"Zidny siapa pula?" tanya (Namakamu) bingung.

"Masa lo gak kenal? Temen SMP gue, dulu sekelas pas kelas sembilan." ujar Iqbaal.

"Oooh, iya tau, tapi gak terlalu tau."

"Ya udah, makan dulu sana. Nanti gue telpon lagi deh. Gue tau, lo kangen kan sama gue?" ujar Iqbaal.

"Ge-er lo. Ya udah, gue tutup ya. Dah."

"Daah, sayang."

Terdengar sorak-sorak ramai dari sebrang telepon (Namakamu) membuat gadis itu tertawa, kemudian memutuskan sambungan teleponnya dengan Iqbaal.

"Tai, bahagia banget ya lo." ujar Tere sambil berdiri di sebelah (Namakamu).

"Iya, lah. Oya, gue mau batagor goceng, Reee!" ujar (Namakamu).

"Gue juga, tapi tiga ribu aja. Lagi diet." ujar Dinda membuat Rasha menimpuk gadis itu dengan sedotan yang berada di tengah meja.

"Najis, sok-sok diet lo. Badan udah kayak triplek gitu masih dibilang gendut. Biarin aja, gue sumpahin anoreksia lo sekalian!" ujar Rasha penuh emosi.

"Sisa tulang sama kentut ye, Sha," celetuk Tere membuat Dinda semakin cemberut. (Namakamu) tertawa melihat ketiga temannya.

"Gue bakso telor, Re, tujuh ribu, sambelnya tiga sendok penuh." ujar Rasha. Setelah itu, Tere berjalan meninggalkan meja mereka untuk memesan makanan.

"Eh, teman-teman. Gue punya gosip hot!" ujar Dinda.

Rasha yang mendengar itu hanya mendecak malas. "Eh diem ya, gue ngomong sama (Namakamu)." ujar Dinda ketika mendengar Rasha mendecak.

"Dari mana asalnya kata 'teman-teman' ditujukan buat satu orang? Bodoh." celetuk Rasha.

"Yaampun sabar Dinda," ujar Dinda sambil mengusap-usap dadanya. "(Namakamu), lo tau Katya, gak?"

sweet superstar. [idr]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang