nineth

93 7 1
                                    

Vero's POV

"Ver proposalnya udah lo kirim belom? oh iya ini berkas yang harus lu pegang buat besok. Dan besok kita semua kumpul di sekolah jam 6 ya Ver. Lo jadi penanggung jawab Ver, gue juga penanggung jawab. Dan nanti kalau ada yang tawarin sponsor semua lu acc ya tapi sebelum lu acc lu lapor ke gue sama kepsek dulu. Ngerti?" jelas kak Mario panjang lebar, sambil menyerahkan dua file yang berbeda dan tentunya sangat penuh dan langsung berlari kecil meninggalkan gue. uhh pusing gue njir. Gue mengangguk pelan, muka gue pucat gue memijit kening gue.

"Ver lo kenapa?? sakit? UKS aja ya," kata Kelvin, uhm ya, Kelvin adalah salah satu anggota perwakilan siswa.

"enggak kok enggak Vin gapapa, udah sana lo urusin property aja," kata gue lalu melenggang pergi dari hadapan Kelvin. Gue duduk disalah satu kursi taman.

double shit!. Gue belum selesaiin proposal itu.

To : Kak Mario

'Kak gue balik duluan ya! gue gak enak badan nanti gue balik kesini lagi kok'

sent.

gue langsung pulang kerumah mengendarai mobil gue. Sesampainya di rumah uhm lebih tepatnya di kamar, gue langsung mengambil macbook gue dan mengetik semua proposal yang belum gue selesaikan.

From : Kak Mario

'Ver udah selesai belum? kita butuh bantuan lo nih, gue jemput lo ya Ver...'

mampus kuadrat gue. Belum selesai inii... terus nanti gue kirim lewat apa dong? Please berfikirrr Verooo...

Tin..Tin..

mobil kak Mario.. aduhh ayo dong Ver..

"nonn sudah dijemput sama temennya.." teriak bi Lala. Sial.

oh iya! lewat e-mail. biarin lah mau sopan atau nggak kek yang penting kekirim.

"Finish.." semua proposal pun sudah terkirim. Huh lega gue.

Gue berjalan menuruni tangga lalu keluar menghampiri kak mario yang sedang berdiri melipat kedua tangannya diatas dadanya itu.

"lama banget Ver..." kata kak Mario sebelum akhirnya kak Mario memasuki mobilnya, gue pun mengikuti langkah kak Mario.

_______

Hari Kartini.

05.50 gue sampai disekolah. Lo bayangin pake kebaya pake bedak sedempul ini nyetir mobil pagi-pagi buta kesekolah, uhhh kapan gue lengser??

Dan kalian tahu pagi-pagi kaya gini udah banyak karyawan dari beberapa perusahaan makanan dan minuman terkenal yang datang kesekolah.

PROPOSAL GUE DI ACC!!!!!.

Se-nggaknya sekarang gue harus basa-basi kepara karyawan tersebut. Oh iya! Banner buat sponsornya! aduhh bodoh.. untung gue bawa macbook andalan gue. Gue langsung membuka macbook gue lalu mengedit beberpara icon perusahaan gue jadiin satu, sebodo amatlah. Gue langsung kirim ini ke temen ayah yang udah gue kenal juga, dia punya alat untuk membuat spanduk. Dan akhirnya dia mau nolongin gue.

_____

Acara selesai. Dan semuanya – ancur. Semua salahin gue inilah itulah semua salah gue, walaupun bukan cuma gue sih yang disalahin, semua tuh saling menyalahkan. Gue kira anak-anak terpilih kaya mereka itu dewasa, ternyata salah. Childish.

Flashback on

"Ver lo gimana sih? Banner nya mana? Kenapa bisa lupa?" bentak kak Mario dibelakang panggung.

"Loh lo juga gak ngingetin gue kan kak? Kenapa jadi sepenuhnya salah gue sih?"

"Halah gausah banyak omong deh Ver pokoknya ga mau tau ya banner harus ada sekarang juga!"

Drrtt..drrtt..

"Nak Letta bannernya sudah om kasih kesatpam sekolah kamu ya Let," kata Om Sandi. Yang tadi gue certain.

"Oke om thanks ya om," Vero memutuskan sambungan.

"Tuh banner udah di satpam, lo mau salahin gue apa lagi?" Tanya gue seraya memutar bola mata gue.

Kak Mario pun melenggang pergi begitu saja.

Flashback off

_____

"Ya ampun non badannya panas gini.. saya kasih tau bunda Victoria dulu ya non," kata bi Lala setelah memegang kening gue.

Bi Lala pun berlari pergi dan gue dengar dia teriak-teriak manggil bunda. Kepala gue pusing berat.

"Honey.. kamu sakit? Bunda telfon ayah kamu deh biar dikasih tau ke walikelas mu," kata bunda lalu mengeluarkan handphonenya.

🌼🌼🌼🌼🌼

Another side.

"Ehh Meysa absensi ditanyain tuh sama mrs.Jeni! Gc!" teriak Vanya dari depan kelas.

"Si Vero gak masuk woy. Gak ada kabarnya.. gimana nih?" tanya Meysa.

"Coba tanya wali kelas kita aja dulu," ujar Kelvin.

"Yeu elo Vin. Giliran Vero aja lo ngejawab," celetuk Meysa lalu melenggang pergi keluar kelas.

15 menit kemudian

"Kata mr.Leonard si Vero sakit tuh," ujar Meysa saat kembali ke kelasnya. Fyi, sekarang mereka lagi free-class.

Kelvin mengangkat wajahnya sebentar. Lalu kembali melanjutkan aktivitasnya. Tidur. Eits, tapi Kelvin malah mengeluarkan handphonenya lalu membuka Line.

LINE CHAT ROOM

Kelvin.alfr :
Sakit Ver?

Veronicarltta :
Demam biasa doang. Free class?

Kelvin.alfr :
Yeh jangan dibiasain, udah minum obat? Nanti pulang sekolah gue kerumah lo

Veronicarltta :
Pertanyaan saya gak dijawab y mz. Khawatir banget sih lo Vin?

Kelvin.alfr :
Iya ketua

Veronicarltta :
Deh gue yang sakit tapi jadi lo yang ga nyambung. Yaudah sana belajar.

Kelvin.alfr :
Iya cantik :*

Kelvin tertawa melihat pesan terakhir yang ia kirim. Dia sendiri tidak mengerti dengan perasaannya.

🌼🌼🌼🌼🌼

Hello! Author imut kembali.
Ada dua pertanyaan yang mau gue kasih ke para readers tercinta :
1. Kalian mau next chapt itu klimaks plus antiklimaks atau langsung ending?

2. Kalian mau gue buat sequel dari cerita ini? Kalau mau gue bakal bikin ke genre romance dan fokus ke urusan percintaan si Vero.

Dijawab ya...

Vomments for nextchapt.

29-04-2016

I'm HUMAN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang